Di Busway
Beberapa hari yang lalu, waktu aku pulang dari tempat kerja. Seperti biasa aku menggunakan jasa bus Transjakarta sebagai moda trasnportasi untuk mengantarkan aku ke tempat tujuanku. Setelah menunggu beberapa saat lamanya,akhirnya bus yang kutunggu tiba juga,aku dan beberapa penumpang yg lainpun bergegas memasuki bus tersebut. Dengan langkah hati-hati aku memasuki bus ini yang tengah dipandu sama petugas,aku langsung bergerak menuju area belakang yang khusus penumpang laki-laki. Disana aku melihat sudah ada dua orang pria yg duduk manis di bangku paling belakang,aku berjalan dan duduk di antara mereka ,di sebelah kananku nampak seorang pria dengan wajah yg cukup tampan dengan body yang terbentuk bagus,mungkin dia rajin melatih otot-otot tubuhnya di sanggar –sanggar kebugaran alias Gym Center. Wajah ganteng dan body atletis semacam itu,di mataku dia nampak sosok pria yang sangat menarik,dia sempat melirik ke arahku dan memberikan senyuman yg cukup bersahabat,namun aku bersikap agak cuek,walau sebenarnya aku sesekali memperhatikan penampilannya.
Bus terus melaju dan berhenti di sebuah halte,kemudian penumpang demi penumpangpun kembali berjejalan,semua bangku sudah terisi dan sebagian penumpang terpaksa berdiri. Tepat di depanku ada seorang pria berpenampilan rapi ala pekerja kantoran,kemeja berdasi,sepatu pantofel,rambut plontos. Sekilas ku perhatikan dia,tanpa ekpresi aku memandang wajahnya yg bisa dibilang lumayan tampan,aku buru-buru memalingkan mukaku karena takut ketahuan kalau aku sedang memperhatikan dia,pandanganku ku alihkan ke arah jendela di sebelah kiriku,tak ada yg menarik hanya lalu lalang kendaraan bermotor yang terlihat padat merayap. Dan kembali aku melengos ke arah kananku,ke arah laki-laki plontos tadi,betapa terkejutnya aku menyaksikan apa yg dilakukan pria itu,dengan santainya tangan kirinya mengelus-elus alat kelaminnya. Ini tindakan konyol menurutku,karena aksinya di lakukan di muka umum meski tak semua yg ada di bus menyadari perbuatan pria itu,mungkin hanya aku,atau ada orang lain yg sedang memperhatikannya juga,pria itu terus mengelus-elus area selangkangannya hingga nampak gundukan yg begitu menonjol di agian celananya. Aku jadi menunduk,karena aku tahu,dia sudah menyadari kalau aku sedang memperhatikannya,aku jadi kikkuk dan salah tingkah sendiri, apalagi saat dia menunduk dan duduk di sebuah besi penyekat yg ada di dalam bus ini. Dia masih mengelus-ngelus selangkangannya seolah ingin menunjukan bahwa alat kelaminnya sudah mengeras seperti buah pisang yg terbungkus di celana.
Aku tak memperhatikan dia lagi,tapi aku tahu dia memperhatikan aku,sejenak aku berpikir begitu,meski mungkin dia sebenarnya memperhatikan orang lain yang lebih menarik daripada aku, dan itu adalah benar. Ternyata dia sedang berusaha menarik perhatian laki-laki yg duduk di sebelah kananku,laki-laki berotot kekar dan berpenampilan necis,aku jadi baper deh... saat mengetahui mereka saling menyapa dan saling berkenalan,sejurus kemudian kedua laki-laki tampan ini saling bertukar nomor pin blackberry masing-masing....hmmmm...aku hanya bisa menghela nafas dan memasang wajah malu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sang Perantau
Historia CortaCatatan ringan seorang pria yang hidup di Jakarta.