Ketika aku sedang mencuci muka di wastafel di salah satu toilet lantai 2 PGC (Pusat Grosir Cililitan) tiba-tiba datang seorang pria yang ku perkirakan berumur 35 tahun itu, dia melirikku sembari melangkah menuju arah urinoir, seolah memberikan kode pria tersebut terdengar beberapa kali berdehem. Awalnya aku cuek saja, tapi lama kelamaan aku jadi sadar, kalau laki-laki yg berpostur tinggi itu sengaja memancarkan sinyal-sinyal agar aku memberikan respon untuknya,
Aku selesai membersihkan wajahku dan pria ini mendadak ada di sebelahku, dia sedang mencuci tangannya. Aku meliriknya sejenak dan aku lihat dia sedang asik membasu kedua telapak tangannya dengan air.
Sejurus kemudian, aku pergi meninggalkan toilet dan tanpa ku sadari pria itu ternyata nekat membuntuti aku, kembali dia berdehem melemparkan sandi agar aku mau bereaksi, aku sedikit pun tidak menghiraukannya, namun dia terus mengikuti aku dari belakang, akhirnya aku memberanikan diri untuk menoreh ke arahnya, dia tersenyum dengan memasang wajah yang penuh pengharapan, tapi aku tak tahu harapan apa yang ada di pikirannya, yang aku tahu pasti dia adalah lelaki yg menyukai sesama jenisnya. Aku yakin dia Gay… dan aku cukup melempar satu senyumanku saja lalu aku pergi meninggalkan dia… karena aku harus bekerja.
#Curcol
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sang Perantau
Cerita PendekCatatan ringan seorang pria yang hidup di Jakarta.