16

440 45 29
                                    

<<mature content>>

📍 Jakarta

"Mas, aku istri kamu.. sudah sepantasnya aku percaya sama Mas." Nayyola menyentuh tangan Yatha yang berada di wajahnya.

Yatha mengangguk, lalu kembali mencium bibir Nayyola. Pelan dia mendorong tubuh Nayyola hingga gadis itu terbaring dan dia berada di atasnya. Yatha menjadikan tangannya sebagai tumpuan agar tidak menindih tubuh Nayyola, sedang tangannya yang lain masih memegang pipi Nayyola dan mengusapnya dengan lembut.

Gadis itu memberanikan diri untuk membalas ciuman suaminya dengan melumat pelan bibir tipis Yatha.

Yatha tersenyum dalam ciuman mereka, tangannya kini berpindah ke tengkuk Nayyola dan menekannya, memperdalam ciuman mereka.

Nayyola seperti kehilangan akal sehatnya. Dia terbuai dalam ciuman manis Yatha. Napasnya terengah ketika Yatha mengurai pangutan bibir mereka dan beralih mengecupi rahangnya, lalu turun ke lehernya.

"Hhaaah..."

Nayyola meleguh pelan saat Yatha menggigit kecil dan menghisap kulit lehernya, menimbulkan tanda kemerahan yang akan membekas untuk beberapa hari kedepan.

Tangan Yatha kini bergerak menuju perut rata Nayyola, mengusap lembut disana sebelum akhirnya menyelinap masuk ke dalam kaos longgar gadis itu. Yatha kembali mencium bibir Nayyola.

Yatha membungkam desahan halus Nayyola ketika tangannya meremas pelan dada gadis itu yang masih tertutupi bra.

Setuhan Yatha membuat Nayyola hilang kendali, tanpa sadar dia mengalungkan tangannya pada leher sang suami dan meremas pelan surai tebal pria itu. Kedua mata Nayyola terpejam menikmati sentuhan Yatha.

Mas Yatha... tidak, sadar Nay sadar!!

Mencoba mencari kesadaran, Nayyola mendorong pelan dada Yatha saat pria itu semakin memperdalam ciuman mereka.

Merasa ditolak, Yatha melepas pangutan bibir mereka. "Kenapa?" tanyanya sambil merapikan helaian rambut Nayyola yang menempel di pipi gadis itu.

Nayyola menggeleng.

"Apa saya terburu-buru?"

Nayyola kembali menggeleng. Dia malu, tapi memang seperti ini 'kan cara membuat anak?

"Saya janji, saya akan pelan-pelan." Yatha mengusap pipi Nayyola lembut, lalu menciumnya.

Nayyola memeluk tubuh Yatha, menahan tangisnya yang tiba-tiba datang. "Mas.. aku..."

"Jangan nangis. Saya tidak mau dikira memperlakukan kamu dengan kasar." Yatha mengusap kepala Nayyola pelan, berusaha menenangkan gadis itu.

Nayyola mengangguk dalam dekapan Yatha. "Maaf ..." ucapnya.

Yatha mengangguk, lalu mengurai pelukan mereka. Wajahnya kembali menunduk dan mencium bibir Nayyola dengan sangat lembut hingga gadis itu menjadi tenang.

Yatha melepas pangutan mereka, matanya menatap Nayyola yang sudah terlihat lebih tenang. Perlahan Yatha menarik lepas kaos yang tengah dikenakan Nayyola.

Nayyola menurut, terlihat malu dengan rona merah yang menyebar di pipi putihnya.

Yatha tersenyum melihat ekspresi Nayyola, kembali ia menyatukan bibirnya dengan sang istri. Tangannya bergerak mengusap punggung Nayyola, lalu membuka kaitan bra-nya dan meloloskannya begitu saja.

"Ahh.." Nayyola mendesah halus saat tangan Yatha meremas pelan dadanya dan memijitnya pelan.

Ciuman Yatha berpindah menuju leher Nayyola, menghisap pelan dan sesekali digigitnya.

✔️ HEAVYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang