Chapter 14 : Doyoung dan Jeongwoo 'Lagi'

69 10 0
                                    

"Zo, liat Yujin nggak?"

"Lo mau nyari Yujin buat apaan?"

"Ngomongin tugas kelompok."

"Kalau gitu sama gue juga bisa kali."

"Kalau sama lo beda tahu feelnya."

"Beda apanya?!"

"Beda lah, kalau sama Yujin kerasa gue pinter kayak dia."

"Terus menurut lo gue bodoh gitu?! Ya kalau gitu lo sama gue aja!"

"Biar apa?"

"Biar ikutan bodoh."

"Tahu ah, mending gue ke rooftop," Doyoung pergi meninggalkan Zoa yang bener-bener sendiri sekarang karena jam istirahat juga.

Zoa bergumam, "Tanpa gue kasih tahu juga lo tahu, Doy." Ucapnya dan pergi ke kantin.












Krek!

Yujin menghembuskan nafasnya, tidak bisakah dia menyendiri untuk sementara? Tadi Junghwan, sekarang siapa lagi?

"Lho?"

"Eh, sorry! Lo mau nyebat ya? Gue permisi kalau gitu!"

Yujin bangkit berdiri sebelum tangan laki-laki itu nahan dia.

"Lo percaya manusia bakal ngalamin perubahan, kan? Gue udah nggak pernah ngerokok lagi, Jin. Duduk lagi sana, kebetulan gue mau ngobrol sama lo."

Yujin dan laki-laki itu kembali duduk, bedanya Yujin duduk dengan canggung.

"Gue minta maaf. Jujur, gue nggak tahu kalau lo nggak pernah cerita ke mereka kalau kita pernah punya hubungan."

Jeongwoo -pemuda itu menunduk dan tidak mendengar jawaban dari lawan bicaranya pun menoleh, Yujin lagi tersenyum.

"Jangan minta maaf, ini murni kesalahan gue. Gue emang belum siap cerita ke mereka."

"Gue bikin kenangan yang buruk ya sama lo, jujur, gue bersa-"

"Nggak apa-apa, Woo. Namanya juga hubungan, pasti ada seneng sedihnya. Tapi gue pengen berterima kasih sama lo."

"Buat?"

"Gue nggak tahu persisnya buat apa, tapi walau begitu kita juga pernah ngisi hati satu sama lain, am I wrong?" Jeongwoo menggeleng.

"Kalau gitu, gue pergi dulu ya, laper hehe. Zoa juga udah ngespam gue. Bawel banget emang, ck!" Yujin berdiri dan ngebuka pintunya.

Laki-laki itu berdiri tepat di belakangnya, sontak saja Yujin kaget.

"Oh iya, Woo..."

"Ngomong aja."

Jeongwoo di sekolah dan ekskul dance emang beda.

"Gue boleh minta tolong?"

"Apa?"

"Boleh tolong buka hati lo buat Jihan? Tapi! Gue nggak maksa, perasaan juga nggak bisa dipaksa. Senyamannya lo aja, kalau emang nggak bisa jangan dilakuin. Gue takut ngelukain hati kalian berdua. Sampai sini, lo ngerti kan maksud gue?"

Jeongwoo diam. Lalu mengangguk.

"Gue usahain. Gue juga boleh minta tolong?"

"Boleh! Gue usahain juga karena lo udah bersedia ngebantuin gue!" Ucap perempuan itu dengan antusias.

Jeongwoo tersenyum, "Kalau gitu gue minta tolong buat..."










"Ini apa lagi, sih?"

"Kak, tolong, lah! Bentar aja!"

Doyoung yang lagi asyik jalan turun tangga buat beli minum sebelum ke rooftop itu harus berurusan sama adik kelas yang pernah dia dan Yujin temui tempo lalu.

"Apa lagi?"

"Jangan marah lah, kak."

"Ok, fine! What should I do?"

"Anterin gue ke kelas 11 IPS 2."

"Lo dari kemarin nanya kelas itu mulu, ada apa sih? Gebetan lo anak sana?"

"Lah, gebetan aku aja kakak."

Doyoung udah bodo amat aja dia.

"Sa ae lo bocah gemblung. Lo na-"

"Anterin, kak, ayo!"

Anterin sih anterin, tapi ini kok adik kelasnya yang nuntun Doyoung. Kan kebolak tuh!

"Itu lo tahu. Gemes banget gue sama lo," Doyoung narik pergelangan tangannya yang masih dipegang adik kelasnya itu.

"Makasih, kak."

"Najis," gumam Doyoung.

"Eh, Doy! Lho, lo kan adeknya si bu-"

Ucapan Haruto terpotong, padahal Doyoung udah penasaran banget, ini adiknya siapa.

"Kak Doy! Kenalin nama aku...










...Park Seohyun."






notes: Ini Park Seohyun bukan idol, yaaa

Dance Club Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang