Chapter 19 : Empat Orang, Berapa Perasaan?

57 10 0
                                    

Bulan Juni! Berarti beberapa hari lagi sebelum pensi, pensi sekolah mereka bisa dibilang menuju akhir bulan. Kisaran tanggal 24-25 itu baru hari pertama. Jadi, masih bisa buat maksimalin penampilan.

"Doy, hari ini aja ya gue traktirnya?" Tanya Yujin, dia lagi nungguin Doyoung beres-beres peralatan sekolahnya.

Doyoung ngangguk, "Mau apa traktirnya?"

"Main! Ke taman bermain nggak apa-apa kan? Gue lagi pengen main soalnya, capek belajar, sumpek rasanya."

Yujin yang rewel, bikin gemes di mata pria kelinci campur buaya itu. Eh nggak deng, Doyoung udah tobat soalnya. Doyoung ngerangkul Yujin dan pergi ke parkiran.

"Jeongwoo!"

"Lho, Woo? Di sini juga?"

Jeongwoo yang tadinya sibuk ngeliatin kendaraan lalu lalang pun noleh dan senyum ke arah mereka berdua, "Iya, disuruh sama cewek lo tuh."

"Jin?"

"Sebenernya gue pernah ngejanjiin dia nemenin ke taman bermain dan sekalian gue bawa lo buat traktir lo. Lo nggak mau, Doy? Ya udah deh, aduh gimana ya, Jeo-"

"Nggak, udah nggak apa-apa, lain kali ngomong dulu ya ke gue, gue takut salah paham."

"Tenang, Doy, gue juga ajak adek gue. Jadi lo bisa berduaan sama Yujin," Jeongwoo naikin motornya dan masang helmnya lalu pergi ninggalin mereka berdua yang masih bengong.

"Dia punya adek? Kok gue nggak tahu?"

"Sama gue juga."













"Woi! Sendirian nanti diculik."

Jeongwoo nyamperin perempuan yang emang kayaknya itu adiknya.

"Heh! Lo sendiri lama sih bubaran kelasnya, jadi gue duluan."

"Eh, halo adeknya Jeongwoo kan ya?" Yujin dan Doyoung nyamperin mereka berdua.

Perempuan itu kaget, lalu ngebisikin ke Jeongwoo, "Kak itu yang namanya kak Yujin? Mantan lo? Cewek yang pengen lo rebut cuma nggak jadi?"

"Iya, kenapa?"

"Tolol lo! Mikir dong!"

Perempuan yang paling muda langsung megang tangan Yujin, "KAK YUJIN MAAFIN GUE! GUE SALAH SAMA LO! GUE HARUS APA KAK BIAR DIMAAFIN? GUE DISURUH SAMA KAK JEONGWOO BUAT NGELAKUIN ITU."

"Hah? Ngelakuin apa?"

"Mending duduk dulu ya, sekalian makan, isi tenaga dulu."

Jeongwoo dan Doyoung mutusin buat jalan duluan, ninggalin dua cewek yang masih asyik ngobrol tentang sesuatu.

"Jadi?"

"Gue ikut bantuin kak Jeongwoo buat ngerebut lo dari kak Doy karena konteksnya waktu itu gue lagi demen-demennya sama kak Doy," jelas perempuan itu, kita sebut aja Park Seohyun.

Doyoung udah naik pitam, "Oh, jadi kalian dalangnya?"

Yujin sih nggak ambil pusing, dia masih tetep makan hamburgernya sambil nyimak perdebatan yang diciptakan Doyoung dan Jeongwoo.

"Doy, makan."

Ajaib, dua kata doang bikin Doyoung kicep sama Yujin.

"Kok lo nggak marah sih, Jin?"

"Ngapain gue marah? Lagian kalian juga udah terus terang, itu lebih baik daripada ngomongnya telat. Gue juga yakin kalau kalian udah tobat kan? Gimana? Udah nemu yang lebih baik dari kita?"

Uhuk uhuk!

"Napa lo? Sawan?"

"Astaga, mulut lo, kak. Nggak sopan bener."

"Lah, mulut cogan."

Tinggalin adik-kakak ini.

"Ngomongnya ambigu banget," ucap Doyoung setelah dikasih minum sama Yujin.

Yujin bingung, "Ambigu gimana, kupret?"

"Ambigu kalau kita udah pacaran aja, ehe."

"Itu mah maunya lo, bambang!" Teriak Jeongwoo terus dia ngelemparin dua kentang goreng ke Doyoung.

Dua cewek itu udah capek aja.

And yeah, all problems are clear











Jeongwoo dan Doyoung lagi nganterin Yujin. Nggak, bukan Yujin naik dua motor gantian gitu. Tapi Jeongwoo mutusin buat nganterin Yujin setelah nganterin Seohyun. Entah apa faedahnya bolak-balik.

"Makasih ya udah nganterin gue, makasih juga buat waktunya!"

Kedua laki-laki itu mengangguk.

"Ya udah gue pulang dulu ya, Jin."

"Iya! Jangan lupa kabarin gue kalau udah sampai rumah."

"Siap, princess! Bro, gue duluan ya."

Motor Doyoung pun ninggalin keduanya yang lagi diem-dieman sekarang. Bukan canggung, nggak ada topik aja.

Yujin mainin handphonenya sambil nunggu Jeongwoo pulang. Dia berdiri dan bikin perempuan itu tersentak kecil dan segera nutup layar ponselnya.

"Kenapa, Woo?"

Jeongwoo ngegaruk tengkuknya, "Gue mau nanya, boleh?"

"Elah, kek sama siapa aja lo. Mau nanya apa?"

"Cara ngedeketin cewek yang baik gimana? Gue pengen ngulang dengan cara yang lebih baik."

Yujin nggak tahu aja, kalau dia bukan nutup layarnya melainkan mencet satu aplikasi yang mungkin penting baginya sekarang.

Dance Club Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang