Jangsoo memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam. Nayoung Menoleh ke arah Jangsoo ketika Jangsoo hentak mengintip dan mengeluarkan senapannya
"Jangsoo-ya, Apa yang kau lakukan?" Bisik Nayoung dengan suara serak membuat Jangsoo menoleh dan tersenyum kecil.
"Percayalah padaku." Ujarnya dengan berbisik. Tampaknya Soyeon menyadari gerakan Jangsoo yang membuatnya juga bertanya.
"Jo Jangsoo, Apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan berbisik yang di balas gerakan tangan oleh Jangsoo karena tak mungkin Soyeon mendengar jika Jangsoo berbisik.
"Apa? Tidak." Ucapnya sambil menggeleng. Jangsoo menyuruh Soyeon menunggu, Ia hendak pergi namun Nayoung mencekal lengannya.
"Hati hati, dan jangan terluka." Ujarnya yang mendapat anggukan dari Jangsoo.
Jangsoo pun mengendap endap untuk memeriksa apakah makhluk tersebut masih mengikuti mereka atau tidak, Nayoung mengintip dan melihat Jangsoo menyuruh mereka keluar menggunakan bahas Isyarat.
"Aku tak mau keluar." Ucap Soyeon
"Tidak, aku tidak mau keluar." Ucap Young Soo sambil meletakan kedua tangannya di telinga. Nayoung dengan ragu ragu keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan ke arah Jangsoo.
"Sial, cepat jalan. pintu keluarnya disini." ujarnya, Wootaek mulai keluar. kini hanya tersisa soyeon dan Young Soo Yang pada akhirnya mengikuti mereka bertiga.
"Tetap berada di belakang ku." ujar Jangsoo sambil menyentuh lengan Nayoung, Ia pun mengangguk paham. Jangsoo berjalan dengan sangat pelan, Dia benar benar siaga mengarahkan senapannya kedepan.
Dia benar benar keren, Sial. kurasa aku semakin menyukainya Batin Nayoung
Namun salah satu makhluk tersebut merayap membuat soyeon berteriak, Rupanya Makhluk itu hendak menyerang Youngsoo.
"Young Soo!" teriak Nayoung dia pun menghampiri Youngsoo yang hampir saja membuat dirinya sendiri di serang. Melihat makhluk tersebut Jangsoo langsung menerapkan hasil belajar menembaknya.
"Young Soo, ayo bangun." Ujar Nayoung membantu Young Soo.
"Cepat cepat pergi!" Ujar Jangsoo sambil terus menembaki makhluk tersebut.
"Aku tidak akan meninggalkan mu!" Ujar Nayoung.
"Nayoung! Bantu aku !" Teriak soyeon , Nayoung menoleh dan mendapati Wootaek di tarik oleh makhluk tersebut. Nayoung pun bergegas membantu soyeon menarik Wootaek.
"Soyeon tutup pintu mobilnya!" Ujar Nayoung sambil menarik Wootaek, dengan segera soyeon menutup pintunya membuat tentakel makhluk tersebut melepaskan Wootaek. Wootaek seketika terduduk sambil terbatuk batuk.
Mereka bertiga pun keluar dari mobil dan melihat Jangsoo tengah menangkap sesuatu lalu Young Soo berjalan ke arah mereka dan menyuruh mereka keluar.
"Pintu keluarnya Disana."
"Tapi bagaimana dengan Jangsoo?" tanya Nayoung menatap Jangsoo yang kesulitan.
"Ya, Bagaimana dengan dia?" Sahut Soyeon.
"Dua, Tiga." Jangsoo seketika berlari, Namun tentakel makhluk tersebut menangkap kakinya.
"Jo Jangsoo!" Panggil Nayoung, Namun ia terlihat bingung hendak melakukan apa. salah satu Tangan Jangsoo mengoperkan Senapan ke arah Wootaek.
"Wootaek!"
"Wootaek cepat tembak!" Teriak Nayoung,
"Senapannya tak berfungsi!"
"Apa maksudmu tak berfungsi?! Berpikirlah Nayoung, berfikir. " Ucap Nayoung sambil melihat ke sekeliling dan melihat senapan di bawah mobil, ia berlari dan mengambil tersebut.
"Tenang Nayoung, kau baru saja mendapat poin karena menembak. kau pasti bisa." Ucap Nayoung meyakinkan dirinya hingga dia menarik pelatuk senapan tersebut dan berhasil mengenai makhluk itu.
Nayoung lemas hingga kedua kakinya tak mampu berdiri, dia benar benar terkejut. Namun juga bernafas lega melihat Jangsoo tidak terluka. Jangsoo berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah Nayoung dan secara tiba tiba Nayoung memeluk Jangsoo singkat dan menangis.
"Kau baik baik saja? aku takut." ujar Nayoung ketika melepas pelukannya.
"Kau menembak dengan hebat." Puji Jangsoo membuat Nayoung tersenyum dan mengusap air matanya.
"Ayo kita keluar." Ajak Jangsoo, begitu mereka keluar mereka bertemu dengan Letnan Lee, Bora , Soonyi , dan Hana.
Letnan Lee membawa mereka ke tempat di mana yang lain berada.
"Kwon Ilha!" panggil Nayoung membuat Ilha yang tertunduk sambil menggigit kukunya gelisah mengangkat wajahnya dan berdiri. Dengan cepat Nayoung memeluk erat sahabatnya tersebut, begitu juga sebaliknya.
"Ya! ya ! Neo gwaenchanha? apa kau terluka ?" Tanya Ilha beruntun setelah dia melepaskan pelukannya. Nayoung mengangguk cepat lalu menggeleng, Ilha tersenyum mendengarnya dan mengusap air mata Nayoung.
"Aku takut..." ujar Nayoung lirih ."Tak apa sekarang ada aku, maafkan aku karena lari terlebih dahulu." ujarnya yang di balas anggukan oleh Nayoung.
Mereka semua kini berada di depan mayat dari para tentara dan juga Park-ssaem.Park-ssaem adalah sosok guru yang benar benar perhatian dan hangat. Beliau menyayangi mereka, para murid 3-2 seperti anak nya sendiri. Beliaulah yang berada di garda terdepan ketika para muridnya dalam bahaya. Dan yang pasti, Park-ssaem adalah guru kesayangan para murid kelas 3-2. Park-ssaem, aku akan menjadi lebih kuat dan belajar dengan giat seperti katamu. Aku akan masuk ke perguruan tinggi, dan akan menyandang gelar dokter.
Sersan Seo, maaf kan saya, saya sudah mendengar cerita dari Bora. Pandangan terhadap anda benar benar berubah saat ini, Maafkan saya karena sering mengatai anda tukang cari perhatian. Dan terimakasih sudah melindungi kami, Anda sangat cantik, percayalah.
Dan untuk Kopral park, Menurut saya anda tampan, berani dan juga sangat keren. maaf karena sempat menyukaimu walau hanya sekitar 20 menit.
Semoga kalian tenang, perjuangan kalian akan terus kami kenang. Kami sangat menyayangimu Park-ssaem. - Han Na Young
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School x Oc
Fanfiction"Tolong katakan padaku bahwa ini hanya mimpi" "Aku akan melakukan semuanya! Karena itu untukmu!" Bagaimana jika alien berwarna ungu menyerang bumi dan Ujian ditunda? senang? atau...takut? ©Ilkwon Ha • 25 April 2023 - 8Juni 2023