Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aish...Susahnya." Eluh seorang gadis dengan memijat pangkal hidung mancungnya. Dia pun menoleh ke arah anak lelaki di sampingnya yang terlihat sangat fokus mengerjakan.
"Shut, Shut , Ya! Yeonghoon-ie..." Panggil Sang gadis Namun tak di gubris oleh sang pemilik nama. Sang gadis mendengus kesal lalu kembali menatap lembaran kertas di hadapannya.
"Huh...pindah ke soal selanjutnya saja." gumam Nayoung.
"Apa yang terjadi jika bola turun?" Gumam Nayoung membaca soal di lembaran tersebut dengan suara kecil cenderung berbisik.
"Hmm, kalau itu terjadi maka CSAT tidak akan diadakan, Atau mungkin terjadi kiamat? Tapi itu jawaban yang tidak logis." Nayoung pun menopang pipinya dan berusaha memikirkan jawaban se-logis mungkin.
Bel berbunyi, seluruh murid mengumpulkan Lembaran mereka masing masing . Sesudahnya Nayoung segera menghampiri Bora di mejanya.
"Bora-ya, Jawaban tanggapan singkat pertama adalah 114 bukan ?" Tanya Nayoung yang memperhatikan Bora mengemasi barang-barangnya .
"Hmm, mungkin." Jawab Bora dengan Cuek , jawaban Bora tidak memuaskan bagi Nayoung hingga membuat gadis itu mendecak kan lidahnya dan beralih ke arah Hana.
"Hana-ya - "
"Iya , Jawabnya 114." Ujarnya bahkan sebelum Nayoung menyelesaikan ucapannya. Nayoung yang mendengar jawaban yang di inginkan nya mulai tersenyum puas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pergi!" Ucap Na Young yang sudah berada di depan pintu.
"Ya! Makan dulu rotimu!" Ujar ibu yang terlihat masih menggunakan celemek nya .
"*Eomma...Aku tidak suka sarapan, Perutku selalu sakit setelah sarapan." Ucapku menolak dua potong roti yang di sodorkan ibu.
"Kalau begitu eomma akan menaruhnya di wadah bekal mu , setidaknya makanlah ketika kau lapar." Ucap ibu yang sudah berjalan ke dalam. Nayoung mengintip untuk memastikan apakah sang ibu benar benar sudah masuk, Setelah memastikan Nayoung Segera berlari menuju sekolahnya.
Belum jauh dari rumahnya, Na Young bisa mendengar teriakan ibunya .
"YA! HAN NA YOUNG! AISH JINJJA! " Na young yang mendengarnya hanya tertawa kecil.
