Fort terbangun dari tidurnya dan sedikit terkejut karena sosok pria kecil yang merawatnya tidak ada di sampingnya. Dia berulang kali memanggil-manggil nama pria itu tapi orangnya tak kunjung datang atau sekedar menyahut.
Fort duduk dan bersandar di kepala ranjangnya. Seluruh tubuhnya lemas dan jangan lupakan mualnya yang masih belum sembuh.
Fort merasa bahwa ia akan mati saat ini. Ia heran mengapa sakit karena tidak makan seharian membuatnya seperti orang yang setengah mati, padahal jika di ingat-ingat lagi dia adalah seorang psyco dan ia pernah tertembak bahkan tertusuk pisau. Tapi ia masih bisa bergerak bebas.
Ugh
UghFort memaksa tubuhnya bangkit dan berlari menuju kamar mandi, terduduk lemas di lantai kamar mandi dengan kepala berada di atas closed ,memuntahkan semua isi perutnya padahal yang keluar hanya air.
Huekk...huekk..
Ha ha haaaahhFort lemas dan memilih tetap pada tempatnya karena merasa bahwa isi perutnya akan keluar lagi.
Sky yang baru saja memasuki kamar milik sang paman terlihat kebingungan saat tak mendapati sosok pria titan di atas kasur.
"Paman ??" Panggil sky
Huekk..
Bukannya mendapat sahutan, sky malah dibuat panik saat mendengar suara yang tak asing dari dalam kamar mandi.
Huekkk... hueekk...
"Paman !!" Ujar sky lalu ikut duduk dan menggosok belakang pria itu
"Dari mana saja ?" Tanya fort setelah memuntahkan isi perutnya.
"Sky__"
"Kenapa kau pergi tidak memberitahuku ?aku memanggilmu beberapa kali dan mualnya datang lagi"
Mendengar hal itu, sky merasa bersalah karena meninggalkan sang paman walaupun sebenarnya ia hanya pergi ke dapur untuk membuat bubur.
"Maafkan sky paman, sky janji tidak akan pergi kalau paman belum bangun"
"Umm " fort merentangkan tangannya di hadapan sky
"Paman kenapa ? Tangan paman sakit juga ?" Tanya sky dengan polosnya
Fort menghela nafas panjang dan menatap mata coklat itu, "angkat aku ke ranjang" ucap fort.
"Tapi tubuh paman lebih besar, sky tidak bisa menggendong paman" tanya sky sendu
"SKY, paman tidak menyuruh kamu untuk menggendong paman, paman hanya ingin berdiri dan dituntun sampai ke kasur" jelas fort menahan kesal
Ia tidak ingin kalau isi perutnya keluar lagi atau kepalanya tambah pusing berdebat dengan sky.
Sky dengan sekuat tenaga membantu fort untuk berdiri, berjalan pelan menuntun sang paman untuk kembali beristirahat.
Sky dengan telaten dan penuh kelembutan, kesabaran saat mengurus pamannya yang seperti anak kecil.
Bagaimana tidak ? Sang paman selalu meminta ini dan itu ,tidak peduli keinginannya itu susah ,mahal atau lainnya.
Apa yang ia inginkan harus ada hari itu juga, kalau tidak ia akan merengek, mengoceh dan menangis.. Hal itu membuat sky dan rendra (mantan supirnya) kewalahan.
Sky bertemu dengan pamannya saat ia pergi ke pasar untuk membeli makanan yang dipinta sang paman yaitu cumi mentah, tapi cuminya gak boleh amis dan harus dibumbui.