Happy reading !!!
*
*
*
*
*
*
*Fort pov
Aku, fort thitipon phakhum. Seorang anak laki-laki yang lahir dari keluarga sederhana namun berkecukupan. Ayahku seorang peneliti.
Kehidupanku sangat bahagia bersama mereka, namun tepat di ulang tahunku yang kelima kalau tidak salah, mereka datang. 2 orang lelaki menggunakan kain hitam yang menutupi wajah.
Aku disembunyikan di dalam lemari oleh ibu ku tepat di saat mereka mendengar suara pintu kami di dobrak.
aku di dalam lemari hanya mengawasi orang tua ku yang sedang di bentak oleh dua orang asing yang menggunakan pakaian serba hitam dengan pisau kecil sebagai senjata.
Dari celah lemari aku bisa melihat ayahku yang sedang beradu mulut, hingga sebuah tembakan terdengar mengagetkan ku. Peluru yang di tembakkan oleh orang asing itu mengenai perut ayahku.
Berdarah !!! Aku mulai gemetar menyaksikan ayahku yang terduduk tak berdaya dengan darah yang kian mengalir. Belum lagi, pisau yang di todong di leher sang ibu. Aku semakin takut.
Mataku terbelalak saat melihat pakaian ibuku di robek paksa, ibuku di telanjangi di depan mataku. Tanganku bergetar hendak melompat keluar, namun jika bukan mengingat janjinya pada sang ibu.
'Jangan keluar apa pun yang terjadi.. Be good boy !!oke ?'.
Tapi, aku tak mungkin sanggup melihat penghinaan lebih dari ini. Aku masih terpaku di tempat dan menyaksikan sang ibu yang di per***a oleh 2 preman di hadapan suami dan ada anak yang bersembunyi dibalik lemari.
Sekali lagi, aku tersetak kaget, air mataku mengalir deras saat melihat orang tuaku terkapar dengan kepala berlubang. "Tak puas kah mereka menghina dan menyakiti orang tuaku, dan kini malah membunuh mereka ?!.
Mereka masih belum selesai, mereka menginjak kepala orang tuaku hingga hancur dengan sepatu bot keras mereka .
Cukup...
Aku butuh rencana. 2 orang itu nampak mencari-cari, sepertinya mereka mencariku.
Si pemegang pistol bergerak perlahan ke arah ku, lemari. Dengan pistol tertodong dan aku bisa melihat itu.
Hanya beberapa cm saja aku langsung melompat keluar, tanganku menancapkan pisau di dada kirinya hingga mati seketika.
"kurang ajar !" teriak pemegang pisau, dia orang yang pertama menyentuh ibuku.
Si pemegang pisau berlari kearah ku dengan refleks aku mengelak namun masih kurang beruntung karena pisau itu mengenai lengan ku. Aku terjatuh tepat di sebelah mayat yang ku bunuh tadi.
Orang itu menatapku dengan penuh kebencian yang membara, ia bergerak kearah ku. Namun di waktu yang bersamaan tangan ku menyentuh pistol milik orang yang kubunuh. Pistol itu dingin.
Gerakan serempak terjadi, tapat di saat pisau itu menancap di bahuku pistol di tanganku juga melesat menembus dadanya. Matanya terbalalak kemudian ambruk di sebalah temannya yang sudah mati lebih dulu.
Aku berdiri dengan kaki yang tertatih dan lunglai, lalu berjalan terseok kearah orang tua ku yang sudah meninggal. Satu nama yang bisa kuingat. Tawan baskara.
Orang asing yang membunuh orang tuaku tadi sempat menyebut nama itu setelah melakukan hal keji pada kedua orang tuaku.
Pisau itu ku cabut dari bahuku membuat darah semakin keluar dan banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopat [FortPeat]
Action⚠️⚠️⚠️⚠️ Area bxb Terbit: 3 April 2023 Finis: 8 Mei 2023