Fort menjemput sky di rumah gilang dan tidak ada perkelahian atau semacamnya karena gilang yang sangat takut kepada fort, sky juga tidak banyak bertanya meskipun sebenarnya ada banyak cerita dan pertanyaan yang ingin ia keluarkan.
Selama di perjalanan mereka berdua saling diam. Bukan karena marahan, itu karena sky yang sudah tertidur lebih dulu.
Fort fokus mengemudikan mobilnya dan sesekali menengok ke arah sky ,memastikan bahwa selimutnya tidak jatuh atau tidak berada dalam posisi tidur yang salah.
Selama 25 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah. (Rumah yang mereka tempati bukan rumah surga milik fort).
Fort keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu samping, membuka pintu itu dan menatap wajah polos nan teduh itu sebentar sebelum menggendongnya ala bridal style.
Saat berada di depan pintu, fort sedikit kesusahan untuk meraih knop pintu karena kedua tangannya membawa sky.
Untung saja penjaga (keamanan) rumah datang dengan cepat ,atau tidak ! Bisa-bisa ia diamuk oleh tuan besarnya.
Dengan langkah perlahan, fort berjalan dan menaiki satu-persatu anak tangga menuju lantai 2.
Fort menidurkan tubuh sky dan menyelimutinya.
Fort mencium kening sky , ia juga membuka baju pakaian sky dan menggantinya dengan piyama berwarna kuning bergambar one piece. setelahnya fort berlalu ke kamar mandi.
15 menit kemudian, fort keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama yang senada dengan yang dipakai sky.
Fort menaiki ranjang berukuran sedang itu dan menyelimuti dirinya sendiri, memeluk tubuh yang lebih kecil itu ,menghirup aroma manis dari sky .
Karena terlalu lelah dan pusing yang menyertai, fort akhirnya menyusul sky ke alam mimpi dan masih dengan tangannya yang melingkar di pinggang ramping itu.
Suara alarm yang tidak terlalu keras itu membuat salah satu dari dua pria yang semula tertidur kini terusik, tangannya meraih dan mematikan alarm ponsel yang berada tak jauh darinya ,kemudian menggeliat pelan.
Dirasa susah untuk bergerak, ia membuka matanya perlahan. Begitu terbuka, ia sedikit tertegun tapi juga senang karena melihat wajah yang selama ini ia rindukan.
"Paman" cicit sky dan mengelus wajah pria yang masih menutup matanya.
Benar !pria yang bangun lebih dulu adalah sky dan saat ia membuka matanya. Antara percaya atau tidak ,senang dan terkejut.
Orang selama ini ia nantikan pesannya, telfonnya, kabarnya, kini berada di depan matanya. Wajahnya saat sedang tidur terlihat lebih teduh dan nyaman.
Sky juga mengingat-ingat bagaimana dia bisa berada di kamarnya dan juga berpikir mengapa pamannya tidur di sampingnya !
Mereka memang sering melakukan hubungan int** , tapi mereka melakukannya di kamar sang paman atau ruangan lainnya. Saat ia bertanya, pamannya akan menjawab ! Kamarnya tidak menarik dan juga tidak cocok dengannya).
Tangan sky menumpu kepalanya ,terus mengelus wajah itu dan menatapnya dengan senang.
"Paman terlihat tampan saat tidur, tapi terlihat lebih tampan saat bangun" ucapnya pelan saat tangannya berhenti di hidung pria itu.
"Apa paman tidak merindukan sky?
jadi paman tidak pernah menghubungku ?" Tanyanya pada diri sendiri.Pandangan mata sky berhenti saat tangannya berada pada bibir tebal dan sedikit berwarna itu.
Tangannya mengelus bibir itu atas dan bawah, sorot matanya pun terus menatap bibir itu dengan intens.
Fokus sky buyar saat sebuah tangan memegang tangannya dan menaruhnya di pipi pria itu.