Blair menghentakkan kakinya di sebuah sel dalam penjara. Cerita mengapa dia bisa sampai di penjara ini cukup simpel. Dia diftnah. Benar, Blair telah difitnah oleh Nagaris yang cemburu pada kemampuannya. Kemampuan menghipnotis lawan hanya dengan nyanyian, merupakan suatu kekuatan legenda dalam klan peri. Sebab tidak pernah ada peri yang ditemui memiliki kemampuan itu. Namun, Blair adalah pengecualian. Dia tidak tahu sejak kapan pastinya, tetapi dia memang memiliki kemampuan ini untuk menggali informasi dari seseorang. Blair tahu itu ilegal, tapi mau bagaimana lagi. Ini adalah senjata rahasianya yang sialnya di ketahui oleh Nagaris satu bulan yang lalu saat dia tengah bertempur dengan penyihir gelap. Nagaris yang sudah iri pada potensi Blair semakin iri dan gelap mata. Akhirnya, lelaki itu membuat siasat dengan mengatakan bahwa Blair telah merancanakan pertempuran dengan penyihir gelap.
Karena tidak hanya Nagaris saja yang menyaksikan Blair nampak berbicara dengan penyihir gelap, Blair harus mendekam di penjara selama satu bulan. Dan besok, adalah hari eksekusinya. Padahal kala itu Blair menyanyikan sebuah perintah untuk menghilangkan penyihir gelap, tetapi orang-orang malah salah paham padanya.
"Hoi, apa kau siap? Ini adalah hari terakhirmu, setidaknya kau harus melihat wajahku, 'kan?"
Blair menatap Nagaris tajam. Perempuan itu mendekat tepat di depan Nagaris yang lebih tinggi daripada dirinya. "Tunggu saja pembalasan dendamku."
"Kau pasti takut. Tenang saja, aku sudah menyuruh ayah membuat tiang gantunganmu setinggi mungkin agar semua orang bisa melihatnya! Haha-"
Nagaris melotot saat merasakan sebuah lendir mendarat di hidung mancungnya. "Kau meludah padaku sialan?! Kau menjijikan!"
"Ah, sial. Ludahku ini terlalu suci jika harus mendarat di wajahmu."
"Kau! Dasar jalang!" Nagaris mengusap kasar wajahnya dan menggebrak sel Blair. Kemudian dia pergi dari sana tanpa dapat mengatakan apa-apa lagi.
Blair mendecih, diludahi saja dia sudah kabur. Apalagi nanti jika dia ditusuk oleh seseorang? Blair tidak bisa membayangkan kerajaan peri akan seperti apa jika Nagaris yang memimpin. Sebenarnya dia dan Nagaris berasal dari rahim wanita yang berbeda. Ibu Blair hanyalah seorang wanita biasa yang merupakan seorang wanita malam. Akibatnya, Blair dijauhi karena selain seorang perempuan, dia adalah anak wanita malam. Namun, tidak apa walau dunia berbalik memusuhinya. Karena takdir pasti akan selalu adil memberi rintangan. Sudah diputuskan, Blair akan menjalani hidupnya dengan bebas, dan suatu saat dia akan membalas dendam pada Nagaris sialan.
"Hei, pengawal! Kemarilah!"
Pengawal itu menuruti perintah Blair dan berdiri di hadapannya. Namun, sebelum membuka mulutnya, pengawal itu seolah tersihir oleh nyanyian Blair yang memerintahkannya untuk memberikan kunci selnya. Blair membuka selnya dengan mudah, dan bergerak menyelinap keluar. Saat dia melewati sebuah gudang tempat penyimpanan senjata, Blair kembali bernyanyi dan menyerukan sebuah perintah. Setelah ledakan besar di istana bagian barat terjadi.
Blair keluar dengan santai sembari bersenandung diantara pengawal yang berlarian ke sana kemari.
***
Setelah kehilangan menteri pertahanan miliknya, Leon Harieth, dalam tragedi penyerangan di Orius, Willem cukup pusing untuk memilih mengalihkan kekuasaan tersebut pada siapa. Bahkan pembunuh Leon, yang diduga merupakan seorang bandit masih belum ditemukan hingga saat ini. Ditambah lagi dengan kasus anaknya, Helios, yang ditusuk oleh Laurette, yang merupakan aspek penting sebagai penelitian. Bahkan klan lain mulai melirik Laurette untuk dijadikan bahan penilitian. Mereka sepertinya tertarik untuk menggabungkan dua kekuatan dari darah dua klan. Namun, karena masyarakat telah menunjukkan unjuk rasa yang begitu besar pada Willem, juga dari pihak bangsawan, Raja Unterra itu terpaksa harus segera mengambil keputusan. Dan pastinya, dia akan memilih untuk menyingkirkan Laurette sebelum gadis itu jatuh ke klan lain dan menjadi ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queens Monarchy [END]
FantasyLaurette dan para ratu lain mempertaruhkan semua keadilan hidup mereka untuk berjalan dikegelapan. Demi mendapatkan kebebasan bagi para wanita di daratan Meloig, yang masih menganut sistem patriarki absolut. Dari berbagai latar dan alasan, mereka d...