🦕Figuran Ketos🦕

2.7K 213 0
                                    


⚠️typo bertebaran

29. Cape.

H a p p y    R e a d i n g
.

.

.



Malam yang tenang dengan suara hujan sebagai pengiringnya. Dengan bulan yang memancarkan cahaya indahnya. Seorang gadis sedang berdiri dibalkon kamarnya menatap air hujan yang turun.

“Ruby lu kemana?” Entah bertanya pada siapa dengan suara pelannya itu.

Suara helaan nafas entah yang ke berapa kalau nya dia hembuskan. Suara ketukkan pintu mengalihkan pandangannya. “Iyaa sebentar.” Membuka pintu kamarnya dan menyambut dengan senyum manisnya.

“Boleh bunda masuk?” Ayara mengangguk dan bunda menuntun Ayara untuk duduk di kasur. Dengan lembut, bunda mengusap rambut Ayara. “Anak bunda kok belum tidur? Ada masalah?” Ayara masih terdia dan menikmati usapan sang bunda.

“Kalau ada yang mengganjal di hati kamu, cerita aja sama bunda. Kalau bukan sekarang juga gapapa.” Ayara menatap mata bundanya dan tersenyum lembut.

“Kalau cape itu wajar karna kita manusia. Jadi its okey kalau istirahat sebentar. Kalau mau ngeluh juga itu wajar. Kita boleh cape tapi jangan menyerah. Kita manusia bukan robot....”

“....jadii kalau kamu cape atau mengeluh itu wajar sayang. Kalau kamu sedih juga itu wajar. Tapi, jangan kamu pendam sendiri yaa karna itu gak baik.

“Makasih bunda.” Ayara memeluk bundanya.

“Sekarang kamu tidur, besok kan sekolah. Arsen juga mau jemput kamu kan.” Ayara mengangguk menurut. Wajah Ayara bingung karna bundanya masih duduk.

“Kenapa bun?”

Ekhm. Jadi...kapan bunda gendong cu–

“Bundaaa.” Bunda tertawa jahil melihat anaknya merengek.

“Iyaa iyaaa, yaudah tidur.” Setelah mengecup kening Ayara, bunda pun pergi.

.


.


.


.


.

Drttt....drttt....drttttt

“Halo.” Dengan suara khas bangun tidurnya.

“Ayara.”

Euumm.” Masih dengan setengah sadar Ayara menjawab.

“AYARAAA.” Suara di balik telepon itu sedikit mengeras sehingga membuat Ayara langsung membuka kedua matanya. Langsung terduduk menatap nama di layar ponselnya.

“Kingbangs*attt! Apaasihh.” Melirik jam di ponselnya dengan membelalakan matanya.

GILA! Jam dua malem. Kenapaaa.”

“Tahan dulu marahnya Ara. Gua bener – bener udah buntu bangat ini, cuman lu sekarang harapan gua. Otak gua u–

“To the point King.”

“Deon hilang.” Setelah mengucapkan itu mereka berdua hening. King menunggu Ayara yang terdiam. “Ayara?”

“Maksudnya?”

“Tadi kita kumpul dan dia hilang gitu aja kaya jailangkung....”

“.....dalam keadaan mabok.” Pelan King yang masih terdengar Ayara.

Figuran Ketos [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang