Chapter 14

242 53 54
                                    

"Sini, biar aku bantu." Ucap Yn, hendak membantu Seokjin membuat pasta untuk mereka berdua

Saat ini Yn memang sudah berada di rumah Seokjin, memperhatikan sang kekasih yang tengah bergelut di dapur layaknya chef handal.

Seokjin menggeleng, mengecilkan nyala kompornya dan kemudian menggendong Yn untuk duduk di kursi meja makan. "Cukup perhatikan aku saja dari sini." Pintarnya lelu mengecup kening Yn dan kembali ke depan masakannya yang belum selesai

"Dasar." Cibir Yn sembari tersenyum simpul-senang sekaligus malu dengan perhatian kecil Seokjin kepadanya

"Tapi aku ingin membantumu." Ucap Yn lalu memanyunkan bibirnya

Seokjin terkekeh, melihat ke arah sang gadis dengan gemas. "Kalau mau bantu aku, nanti saja, saat kita menikah nanti."

Sontak karena ucapan Seokjin barusan, Yn langsung bersemu merah dan memalingkan wajahnya dari Seokjin. "Jangan berkata seperti itu, aku malu."

"Kenapa? Kamu tak ingin menikah denganku?" Tanya Seokjin, mematikan kompornya lalu menghampiri Yn yang masih memalingkan wajahnya

Yn menggeleng, melihat ke arah Seokjin dengan malu. "Tidak, bukan begitu. Hanya saja aku-"

Cup. Seokjin mengecup bibir Yn lalu menarik kursi di dekat gadis itu dan kemudian duduk di sana sembari tersenyum simpul.

"Apa kamu bisa berjanji kepadaku?" Tanya Seokjin - menatap Yn dengan tatapan serius

Yn mengangkat alisnya, menatap Seokjin dengan bingung. "Berjanji apa?"

Seokjin tersenyum simpul dan kemudian menjawab. "Berjanji untuk menikah denganku."

Diam, Yn terpaku malu mendengar jawaban Seokjin, namun setelah itu ia mengangguk dan mengecup bibir pria itu dengan cepat. "Tentu saja. Jika harus menikah, aku hanya ingin menikah denganmu." Jawabnya yang sontak membuat Seokjin tersenyum senang mendengarnya

Seokjin lantas mendekatkan wajahnya pada Yn, menempelkan bibir manisnya pada gadis itu dan kemudian melumatnya dengan lembut tak kala sang gadis mulai membalas ciumannya serta mengalunkan tangannya di leher Seokjin.

Tak berselang lama, ponsel yang ada di dalam tas Yn berbunyi, menghentikan ciumannya dengan Seokjin, kemudian beralih dari tempatnya lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Sesudahnya, Yn terdiam dan terpaku gugup ketika melihat nama Taehyung tertera di ponselnya. "Seokjin, aku izin ke kamar mandi dulu" ucapnya pada sang kekasih lalu beralih ke kamar mandi rumah tersebut

Semasuknya di kamar mandi, Yn langsung mengangkat telpon Taehyung dan mendekatkan ponselnya di telinganya. "Halo Taehyung, ada apa menelpon?" Tanyanya dengan volume suara yang kecil

"Kamu ada dimana sekarang?" Tanya Taehyung dari seberang sana

Yn diam, bingung menjawab apa namun sedetik kemudian ia pun menjawabnya. "Di rumah Reseul. Memang kenapa?"

"Apa kita bisa bertemu?"

"Sekarang?"

"Iya, sekarang. Apa bisa?"

Yn diam, bingung harus menjawab apa. Tak mungkin kan ia pamit pulang pada Seokjin setelah sebelumnya ia mengatakan akan bermalam di rumah pria itu. Apa kata Seokjin nantinya?

Yn menghela napas berat lalu menjawab. "Maaf, tapi aku tak bisa. Hari ini aku sangat lelah sekali. Jika bisa, besok saja kita bertemunya."

"Hah." Terdengar helaan dari Taehyung di seberang sana, dan kemudian lelaki itu balas berucap. "Baiklah kalau begitu. Besok saja kita bertemunya. Apa kamu mau ku jemput?"

I Have Four BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang