Chapter 19

246 52 31
                                    

Yn mendengus kesal, menghabiskan hari-harinya di rumah setelah Jungkook dan juga Yoongi memutuskannya beberapa hari lalu. Kalau Seokjin? Pria itu mulai sibuk mengerjakan proyek perusahaannya hingga Yn tak bisa dengan leluasa ke kantor pria itu, kecuali besok-ia mulai bekerja di sana.

"Tumben kau di rumah saja beberapa hari ini." Ucap Hoseok yang hendak berangkat bekerja dan mendapati Yn yang hanya duduk diam di depan TV yang menyala

Yn mendengus, menoleh ke arah sang kakak dengan ekspresi kesal. "Bukan urusanmu."

"Ya memang bukan urusanku, tapi aneh saja melihat kau yang di rumah seharian ini. Oh iya, kau tak mau ikut ke studio ku?" Tanya Hoseok hingga membuat Yn menunduk diam setelahnya

Yn terdiam-memikirkan kondisi Yoongi setelah putus dengannya. Bertanya-tanya keadaan lelaki itu. Apa dia baik-baik saja atau merasa hampa seperti dirinya?. "Apa Yoongi baik-baik saja?" Tanyanya, mendongak menatap Hoseok yang mengerutkan alis, bingung

"Entahlah. Beberapa hari ini ia tak bisa dihubungi dan tak pernah ke studio setelah beberapa hari yang lalu. Kenapa? Kau merindukannya?" Tanya Hoseok, tak curiga sama sekali-pasalnya sang adik memang lebih dekat dengan temannya itu, ketimbang dirinya

"Hanya ingin tahu saja." Jawab Yn sembari menggeleng kecil

"Jadi bagaimana? Mau ikut ke studio ku tidak?" Tanya Hoseok sekali lagi

Yn mengangguk, tersenyum kecil sembari berdiri dari duduknya. "Iya, aku mau ikut. Kalau begitu tunggu aku, aku ganti baju dulu." Ucapnya bersemangat-dari pada ia menghabiskan waktu di rumah seorang diri, lebih baik ikut ke studio Hoseok kan

.

Selesai mengganti pakaiannya, Yn menghampiri Hoseok di depan rumah-menunggu dirinya yang sedang bersiap-siap tadi.

"Cepat sekali." Cibir Hoseok ketika Yn sudah berdiri di sampingnya dengan gaya yang terkesan sederhana-rambut yang dicepol ke atas, Sweater kebesaran yang menutupi celana pendeknya dan riasan wajah yang terlihat tipis yang berbeda dari biasanya

Yn mencebikkan bibirnya dan memandang kesal ke arah sang kakak. "Memangnya kenapa? Aku dandan lama, marah. Aku dandan cepat malah dicibir. Maumu apa sih, Jung Hoseok."

"Ya aku heran saja, tak biasanya kau tampil se-sederhana ini." Balas Hoseok dengan santainya, berbeda dengan Yn yang kesal kepadanya

"Ah, aku tahu. Kau tampil se-sederhana ini karena tak ada Yoongi di studio kan?" Tebak Hoseok yang benar adanya

Yn memang berdandan seperti itu karena ia tak akan bertemu Yoongi di studio, mengingat mereka juga sudah putus jadi buat apa Yn berpenampilan cantik untuk lelaki itu jika seandainya mereka bertemu di sana.

"Sudahlah. Jangan banyak bicara. Kalau bicara terus, kapan kita perginya." Kesal Yn kemudian berlalu masuk ke dalam mobil, meninggalkan Hoseok yang masih berdiri di luar sana

Hoseok mencebik kesal- memandang sang adik dengan ekspresi dongkol. "Dasar anak itu." Gerutunya kemudian ikut menyusul Yn, masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi

.

Di sepanjang perjalan menuju studio tempat Hoseok mengerjakan musiknya, Yn hanya duduk diam di samping kursi pengemudi sembari mendengarkan lagu melalui headset-nya.

Lagu yang didengar Yn terkesan menyedihkan hingga membuat gadis itu terbawa suasana dan sedih dibuatnya.

"Kau kenapa lagi, habis putus cinta? Atau khawatir tidak memiliki waktu luang setelah mulai bekerja besok?" Tanya Hoseok, menyadari raut wajah sendu sang adik

Yn menoleh, memandang ke arah Hoseok dengan ekspresi kesal. "Bukan urusanmu. Lagi pula baguskan jika aku mulai bekerja besok, itu berarti aku tak akan menjadi beban keluarga lagi."

"Dasar anak ini. Aku bertanya karena mengkhawatirkan mu, bodoh." Sahut Hoseok yang kesal dengan sikap sang adik-dikhawatirkan malah seperti itu

"Sepertinya anak itu habis putus cinta. Tapi dengan siapa?" Batin Hoseok, peka

.

Sesampai di studio, Yn langsung turun dari mobil sang kakak lalu berlari kecil memasuki gedung studio, tak tahan menahan sesuatu yang ingin keluar di bawah sana-buang air kecil

"Aww." Yn meringis, menunduk sembari memegangi keningnya ketika tak sengaja menabrak seseorang di lorong studio yang sedikit sempit

"Maaf, aku tak se-" Gadis itu sontak terdiam setelah mengangkat wajahnya dan mendapati sosok yang ditabraknya tadi tak lain adalah Yoongi, mantan kekasihnya

Yoongi diam, memandang Yn dengan tatapan dingin hingga berhasil membuat sang gadis menunduk takut. "Kalau jalan hati-hati." Ucapnya kemudian berlalu meninggalkan gadis itu

.

Di dalam kamar mandi, Yn tak henti-hentinya mendengus kesal ketika mengingat sikap dingin Yoongi padanya.

"Baru begitu saja marah, apalagi kalau dia tahu dirinya bukan yang pertama atau yang kedua di antara ia dan Jungkook." Gumam Yn sembari mencuci kedua tangannya di wastafel kamar mandi

Yn menyeka kedua tangannya menggunakan tisu yang ada di samping wastafel kemudian berlalu keluar dari sana.
Sekeluarnya gadis itu dari kamar mandi, ia lantas terdiam saat melihat Yoongi menghalangi jalannya.

"Ada apa?" Tanya Yn, berusaha dingin pada Yoongi

"Kamu tahukan bahwa aku belum memaafkanmu." Tanya Yoongi balik pada Yn, alih-alih menjawab pertanyaannya gadis itu padanya

Yn mengangguk setuju. "Benar. Kamu memang belum memaafkanku, jadi apa karena itu kamu menghalangi jalanku?. Kalau begitu aku minta maaf atas kejadian kemarin."

"Sebelum aku memaafkan mu, aku ingin mendengar penjelasanmu. Apa aku yang pertama atau yang kedua?" Tanya Yoongi dan Yn seketika terdiam karenanya

Yn tampak berpikir, memilah jawaban yang tepat untuk ia berikan pada Yoongi. Setelah menemukan jawaban yang tepat, Yn menghela napas kasar. "Kamu yang kedua."

"Benarkah? Kalau begitu aku yang menjadi selingkuhanmu?" Tanya Yoongi tak menyangka

Yn mengangguk, menatap Yoongi dengan raut muka tanpa ekspresi. "Kamu yang kedua tapi bukan yang terakhir." Jelasnya setelah terdiam beberapa saat

"Maksudmu?" Tanya Yoongi sembari menaikkan alisnya, bingung

"Jungkook adalah yang terakhir, jadi bisa dibilang kamu adalah selingkuhanku dan aku menyelingkuhimu juga." Jawab Yn tanpa menutup-nutupi semuanya-lagi pula percuma saja berbohong, itu tak akan merubah apapun diantara dirinya dan lelaki itu

Yoongi menggeleng, tak menyangka bahwa gadis yang dianggapnya polos dan lugu ternyata jauh lebih berani dari pada dirinya. "Kamu sungguh jahat. Tapi anehnya kamu masih bisa membuat jantungku berdebar-debar seperti ini."

"Apa?" Tanya Yn, tak menyangka bahwa Yoongi masih memiliki perasaan yang tersisa untuknya

"Untuk terakhir kalinya aku bertanya, kenapa kamu menyelingkuhi ku jika aku juga adalah selingkuhanmu?" Tanya Yoongi, siap menelan pahitnya kekecewaan untuk ke-tiga kalinya

"Itu karena kamu sibuk. Kamu selalu bilang bahwa kamu merindukanku tapi ketika aku datang kemari untuk menghabiskan waktu denganmu, kamu malah sibuk dengan pekerjaanmu ketimbang aku. Aku lelah dengan sikap mu yang seperti itu, Min Yoongi." Jelas Yn, menumpahkan semua kekecewaannya selama ini

"Lalu bagaimana dengan seseorang yang kamu selingkuhi juga. Apa alasanmu menyelingkuhinya?" Tanya Yoongi dengan dinginnya

Sontak saja Yn terdiam, tak dapat menjawab pertanyaan Yoongi dengan cepat. Sebab alasan ia menyelingkuhi Seokjin, karena pria itu juga sibuk seperti Yoongi.











Tbc



Author pikir author gak bakalan update hari ini, tapi author akhirnya dapet ide lagi dan update chapter ini.

Gimana menurut kalian sama chapter ini? Dibuat senang karena ketemu sama Yoongi atau dibuat kesal sama Yn yang terkesan egois?

Dan seperti biasa, jangan lupa like dan komen sebanyak-banyaknya ya. Author gak bisa cuap-cuap terlalu banyak, biar kalian aja 😌

I Have Four BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang