Yn diam, balas menatap Yoongi yang menatapnya. "Yoongi, bagaimana jika kita putus saja?"
"Apa?" Tanya Yoongi terkejut, tak menyangka Yn akan mengatakan hal itu kepadanya
Yoongi lantas berdiri, memandang Yn dengan tatapan tak percaya. "Kamu sudah gila? Bagaimana kamu bisa-aku sungguh tak mengerti denganmu. Pulang-pulang kau bilang lelah dan sekarang malah mengajakku putus. Bagimu, aku ini apa?" Tanyanya tak habis pikir
"Maaf." Ucap Yn sembari menunduk sedih, tak mengerti dengan dirinya sendiri
Ia terlalu lelah untuk memikirkan hubungannya ke depan dan jalan satu-satunya hanyalah memutuskan mereka satu persatu, dengan begitu dirinya bisa hidup tenang dan menjalin hubungan yang normal bersama sosok pria pilihannya.
"Yn, tatap aku. Apa kamu sungguh ingin putus?" Tanya Yoongi sembari menyentuh kedua bahu Yn-berharap gadis itu akan menjawab tidak
Yn perlahan mendongak, mengangkat wajahnya menghadap Yoongi yang menatapnya dengan tatapan memohon. "Aku. A-ku."
Gadis itu kembali bimbang. Mulutnya terbata-bata ketika melihat tatapan Yoongi. Rasanya sekujur tubuhnya membeku, membeku dalam ketidakmampuan.
"Jangan katakan itu lagi kepadaku. Mengerti." Ucap Yoongi lalu membawa Yn kedalam pelukannya setelah sang gadis tak mampu melanjutkan perkataannya tadi
Yoongi lantas mengeratkan pelukannya dan mengecup kening Yn dengan sayang. "Kamu tahukan aku sangat mencintaimu? Jadi ku harap kata putus tak terucap lagi di bibir indahmu ini." Jelasnya kemudian melepaskan pelukannya lalu mengecup bibir Yn dengan lembut
"Kamu pasti lelah, istirahat lah. Aku juga akan keluar dan istirahat di kamar Hoseok." Sambung Yoongi tak kala Yn hanya diam dihadapannya
Setelahnya, Yoongi membantu membaringkan Yn di ranjangnya, kemudian menyelimuti gadis itu dan berlalu keluar dari sana-meninggalkan Yn yang termenung diam di ranjangnya.
"Hah." Yn menghembuskan napasnya berat, merasa bodoh dengan dirinya yang gagal memutuskan Yoongi setelah lelaki itu memintanya menatap dirinya
"Setelah ini, aku pasti akan sulit memutuskannya." Gumam Yn sembari memandang langit-langit kamarnya yang gelap, sebab Yoongi mematikan lampu kamarnya sebelum ia keluar dari sana tadi
.
Esok paginya, Yn terbangun dari tidurnya dan mendapati rumah telah kosong-menandakan sang kakak, Hoseok dan juga Yoongi telah berangkat bekerja, meninggalkan dirinya dengan beberapa makanan di atas meja yang tertutup tutup saji.
Ting! Notifikasi ponsel Yn berbunyi, menampilkan pesan masuk dari Jungkook yang mengkhawatirkannya.
-Apa kamu sudah bangun?--Iya. Aku sudah bangun.-
Ting! -Apa semalam kamu baik-baik saja?-
Yn mengangguk sembari menarik kursi meja makan dan duduk di sana. -Iya. Aku baik-baik saja.-
Ting! -Kalau begitu, apa aku boleh ke rumahmu dan memastikannya sendiri?-
Yn diam dan berpikir sejenak sebelum membalas pesan Jungkook. -Em, kamu bisa ke sini.-
Ting! -Aku sudah di depan rumahmu.-
Yn mengerutkan alisnya, tak menyangka Jungkook sudah ada di depan rumahnya, padahal ia baru membalas pesannya 15 detik lalu. Apa sejak awal lelaki itu sudah berada di depan rumahnya sebelum ia menjawab?
"Ah sudahlah. Lupakan saja." Gumam Yn, menepis kebingungannya itu
Yn lantas berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan ke arah pintu depan yang tertutup.
Ceklek. Yn membuka pintu rumahnya dan mendapati Jungkook benar-benar sudah di sana sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have Four Boyfriend
FanfictionTentang Yn yang punya empat orang pacar. Pertama, ada Kim Seokjin, CEO dari perusahaan hiburan besar berusia 30 tahun. Kedua, Kim Taehyung, model terkenal berusia 27 tahun. Ketiga, Min Yoongi, seorang produser di agensi terkenal berusia 29 tahun dan...