Chapter 29

252 45 24
                                    

Pukul 10 malam, Taehyung masih sibuk di cafenya. Lelaki tampan itu membuat pesanan para pelanggannya lalu menyajikan minuman buatannya di meja pelanggan.

Selesai melayani pelanggan, Taehyung kembali di belakang meja kasir sembari melirik ponselnya yang ia letakkan di sana, sebab tak ada satu pun panggilan atau pesan dari Yn yang ia tunggu-tunggu.

"Apa dia masih marah?" Pikir Taehyung, mengingat-ingat 2 hari yang lalu ketika Yn menghubunginya, dimana gadis itu memintanya untuk menemuinya di kala cafe nya sedang ke datangan banyak pengunjung

Taehyung menghela napas panjang lalu mengembuskannya dengan berat. "Apa ku telpon saja?" Gumamnya ragu, namun sedetik kemudian ia pun memberanikan dirinya menghubungi Yn

Beberapa detik berlalu hingga panggilan telpon Taehyung usai sebelum diangkat oleh Yn. Cemas Yn benar-benar marah padanya. Taehyung pun mengirimkan pesan pada Yn yang berisi. 'Apa kamu marah padaku? Kalau iya, maaf. Aku tak bermaksud mengabaikanmu beberapa hari lalu. Jika kamu sudah melihat pesan ini, tolong hubungi aku.'

Sesudah mengirimkan pesan pada Yn, Taehyung mematikan ponselnya lalu tersenyum ramah pada pelanggan yang berdiri di depannya—hendak memesan kembali dikarenakan minumannya telah habis dan ia sangat menyukai minuman buatan Taehyung.

.

Ting! Yn melirik ke sampingnya setelah mendengar notifikasi pesan. Namun setelah lama melirik, ia tak kunjung mengambil atau pun melihat pesan tersebut hingga cahaya layar ponselnya padam.

Yn tahu siapa yang mengiriminya pesan, itu pasti Taehyung sebab tadi lelaki itu sempat meneleponnya namun tak kunjung ia angkat sampai panggilan telponnya usai.

.

Beberapa hari kemudian, Yn telah sembuh dan kembali ke kantor Seokjin untuk memberikan pria itu, surat pengunduran diri.

"Aku tak bisa menerima surat pengunduran diri ini." Ucap Seokjin tak kala Yn menghadap ke ruang kerjanya dan meletakkan surat pengunduran dirinya

"Kamu harus menerimanya. Ku mohon." Pinta Yn sembari mendorong surat pengunduran dirinya ke arah Seokjin yang di tolak tadi

Seokjin menggeleng, berdiri dari duduknya lalu menyentuh kedua bahu Yn untuk menatapnya. "Tatap aku. Apa kamu serius ingin mengundurkan diri di sini? Kenapa? Apa kamu ingin menjauhiku?."

Yn diam, menatap Seokjin yang tengah menunggu jawabannya. "Aku hanya i—"

Cup. Seokjin mencium bibir Yn dengan cepat sebelum gadis itu sempat menyelesaikan ucapannya.

Seokjin memejamkan matanya, mulai menggerakkan bibirnya dan melumat bibir Yn dengan lembut. Tak mendapatkan balasan dari Yn, ia pun mengigit bibir bawah gadis itu lalu kembali melumatnya dan melesatkan lidahnya ke dalam mulut Yn.

Yn yang menerima lumatan dan permainan lidah Seokjin di lidahnya, hanya diam tak membalas ciuman yang didapatnya. Setelahnya, ia menatap Seokjin dengan tajam setelah pria itu menjauhkan wajahnya dari dirinya.

"Rupanya kamu sungguh sudah tidak menyukaiku lagi." Ucap Seokjin, kecewa

"Baiklah jika itu maumu. Aku akan menerima surat pengunduran dirimu. Tapi, jangan harap aku membatalkan lamaranku padamu, karena aku tak akan pernah melepaskanmu. Aku akan berusaha membuatmu kembali menyukaiku seperti dulu, jadi tunggu saja." Sambung Seokjin kemudian, sedangkan Yn tak bisa berkata-kata lagi selain menatapnya dengan tatapan tak percaya

.

Yn membereskan barang-barang miliknya di meja kerjanya, memasukkan ke dalam box lalu pergi dari sana setelah berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya yang lain, termasuk sekertaris Kim yang hendak mengantarnya pulang.

I Have Four BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang