Chapter 21

285 51 19
                                    

Kesenangan Yn tak bertahan lama, sebab ketika gadis itu sampai di meja kerjanya, Jungkook tiba-tiba saja mengirimkannya pesan dan mengatakan dirinya sudah berada di depan perusahaan temannya bekerja.

Kaget sekaligus takut ketahuan oleh Seokjin, Yn dengan cepat berlari untuk menemui Jungkook yang tengah berdiri menunggunya di depan lift lantai satu.

"Jungkook, apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Yn sembari menghampiri Jungkook yang masih menunggunya

Jungkook diam, tak menjawab pertanyaan Yn dan sebagai gantinya ia malah menarik gadis itu keluar dari sana-membawanya ke lorong sempit yang ada di samping gedung perusahaan tersebut.

"Katakan lah, karena jam istirahat ku sisa sebentar lagi." Desak Yn, melirik jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya

Jungkook menghela napas, menunduk lalu menarik Yn ke dalam pelukannya. "Jung Yn, ayo kita kembali seperti dulu lagi."

"Apa?" Balas Yn terkejut-sontak mendorong Jungkook dengan sekuat tenaganya hingga dirinya terlepas dari pelukan lelaki itu

"Apa kamu gila?" Tanya Yn, menatap Jungkook dengan raut wajah terkejut sekaligus tak percaya

Jungkook mengangguk, menyetujui pertanyaan yang layaknya pernyataan itu. "Benar. Aku memang sudah gila, dan ini semua karena mu. Aku tak bisa melepaskan mu dengan mudah, bahkan melupakanmu dari hatiku juga sangatlah sulit. Karena itu, aku memberanikan diri kemari untuk memintamu menjadi kekasihku lagi."

Yn menggeleng, sedikit menjauhkan dirinya dari Jungkook. "Aku tak bisa. Aku tak bisa menerimamu lagi. Karena kenapa? Aku sudah memiliki kekasih, Jeon Jungkook." Akuinya, kemudian berbalik untuk pergi meninggalkan Jungkook

"Aku tahu. Tadi saat aku menunggumu, aku mendengar bisikan orang-orang tentangmu dan juga pemilik perusahaan ini. Pria yang waktu itu adalah kekasihmu bukan?" Ucap Jungkook hingga membuat langkah kaki Yn terhenti

Gadis itu sontak berbalik, menghadap Jungkook dengan raut wajah yang kesal. "Ya, benar. Pemilik perusahaan ini adalah kekasihku, dan karena dia juga lah aku memutuskanmu. Jadi ku mohon, lupakan aku dan pergi lah dari sini." Ucapnya kemudian berbalik untuk melanjutkan langkahnya lagi

"Jika kamu benar-benar mencintainya, bukankah kamu seharusnya tak menyelingkuhi dia? Tapi kenyataannya berbeda, kamu bersamaku saat ia sibuk dengan pekerjaannya. Kamu mengatakan mencintaiku setelah kamu mengucapkan kata itu juga padanya." Balas Jungkook hingga lagi-lagi membuat langkah Yn terhenti

Yn lantas berbalik, melihat ke arah Jungkook dengan sorotan mata yang lelah. "Kamu benar. Aku dulu berselingkuh denganmu di belakangnya. Tapi sekarang aku hanya ingin mengatakan kata itu kepadanya seorang. Karena itu, jangan ganggu aku lagi, Jeon Jungkook."

Jungkook mengepalkan kedua tangannya, memejamkan matanya dan memberanikan diri untuk melewati batas yang ingin sang mantan kekasih buat dengannya. "Aku mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu, karena itu aku tak masalah menjadi selingkuhan mu, Jung Yn."

.

Yn memijit pelipisnya pusing sepulang dari bekerja di hari pertamanya itu. Bagaimana tak pusing, Jungkook dengan tak tahu malunya malah mengajukan diri untuk menjadi selingkuhannya. Bukankah itu sangat-sangat gila? Padahal kemarin lelaki itu sangat marah ketika tahu dirinya hanyalah selingkuhan.

"Hah." Yn menghela napas panjang, melepaskan blouse yang dipakainya kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lelah

Yn memejamkan matanya, berendam di dalam bak mandi yang dipenuhi busa-busa sabun yang menenangkan. "Apa yang harus aku lakukan padaku, Jeon Jungkook." Gumamnya frustasi

"Aku tak mungkin menerima ajakanmu dan menyakitimu sekali lagi, karena apa? Pada akhirnya aku tetap akan memilihnya dan menyakitimu." Sambungnya kemudian menghela napas lelah

.

Esok harinya, Yn berangkat ke kantor dengan di jemput oleh Seokjin. Benar, Yn sudah mengizinkan pria itu untuk menjemputnya bekerja, dan nantinya ia juga akan mengenalkannya kepada keluarganya, sebagai tanda keseriusan Yn pada hubungan mereka.

"Ada apa dengan orang itu?" Tanya Seokjin, mengemudikan mobilnya keluar dari area perumahan Yn

"Siapa?" Tanya Yn bingung

Seokjin menggerakkan kepalanya, menunjuk ke arah kaca spion yang menampakkan sosok Jungkook yang berdiri di belakang dan memandang tajam ke arahnya.

Melihat itu, Yn dibuat terkejut setengah mati. Apalagi Jungkook sudah tahu akan hubungannya dengan Seokjin, dan tak menutup kemungkinan bahwa lelaki itu akan membeberkan hubungan mereka dulu kepadanya.

"Hahaha, mungkin dia hanya kesal karena tak ku ajak bekerja di perusahaan mu." Bohong Yn sembari tertawa canggung

"Benarkah? Kalau begitu suruh saja dia mengirim CV di perusahaan ku. Tak perlu sebegitu nya jika hanya ingin bekerja di tempatku." Sahut Seokjin dengan santainya, berbeda dengan Yn yang dibuat ketar ketir oleh Jungkook

Yn sontak menggeleng, menolak ide Seokjin yang terkesan santai tanpa tahu Jungkook ada niatan buruk padanya. "Tak perlu. Biarkan dia berusaha sendiri untuk mencari pekerjaan di luaran sana. Lagi pula kamu sudah memiliki karyawan yang banyak, pasti sulit untuk mengontrol mereka semua."

"Tak apa. Sepertinya dia juga orang yang kompeten walau terkesan tak sopan. Jika dia bekerja di tempatku, dia bisa saja memajukan perusahaan ku." Balas Seokjin yang sekali lagi mampu membuat Yn ketar ketir dibuatnya

.

Ketika jam istirahat di perusahaan Seokjin di mulai, Yn terlebih dulu izin ke kamar mandi lalu membalas pesan dari Jungkook. Pasalnya lelaki itu malah sudah berani mengancamnya. Jika Yn tak menerimanya, ia akan memberitahu Seokjin tentang hubungan mereka dulu.

"Hah. Menyebalkan." Gerutu Yn sembari keluar dari bilik kamar mandi, mencuci tangannya di wastafel lalu keluar dari sana untuk makan siang bersama dengan Seokjin

Yn menghampiri Seokjin yang telah menunggunya di koridor kantor dengan senyuman cerah, kemudian memeluk lengan pria itu ketika sudah sampai di hadapannya. "Ayo, aku sudah lapar." Ajaknya manja, sedangkan Seokjin hanya mengangguk kemudian menyamakan langkah kakinya dengan Yn

Seokjin membukakan pintu mobil untuk Yn, mengingat mereka akan makan siang bersama di restoran yang telah dipesannya. Dengan senang hati Yn pun masuk ke dalam mobil dan di susul dengan Seokjin yang duduk di kursi pengemudi.

"Jadi kemana kita akan pergi?" Tanya Yn penasaran, pasalnya ia mengira mereka hanya akan makan siang di kantin perusahaan

Seokjin tersenyum, menoleh ke arah Yn dan mengusap lembut kepala sang kekasih. "Rahasia, nanti kamu juga akan tahu." Sahutnya lalu menyalakan mesin mobilnya dan kemudian mengendarainya keluar dari sana

.

"Kenapa di sini sangat sepi?" Tanya Yn ketika ia dan Seokjin telah sampai di restoran tempat mereka akan makan siang bersama, namun semasuknya mereka di sana, hanya ada beberapa pelayan yang menyambut mereka tanpa adanya pengunjung lainnya yang mengisi meja kosong di sekitar mereka

Seokjin tersenyum, menarik kursi untuk Yn, kemudian ikut duduk di kursi yang menghadap sang kekasih. "Sengaja. Aku tak ingin pengunjung lainnya menganggu makan siang kita, jadi aku memesan restoran ini."

"Apa? Tapi itu kan buang-buang uang. Aku juga tak masalah harus makan di tempat yang ramai. Kalau di tempat yang seperti ini, rasanya aneh." Sahut Yn lalu melirik ke sekelilingnya dengan canggung, apalagi ketika melihat beberapa pelayan restoran yang tersenyum ke arahnya dan juga Seokjin-itu membuat Yn canggung sekaligus malu








Tbc

Kali ini author gak mau cuap-cuap banyak, jadi biar kalian aja yang komen banyak di beberapa adegan buat author.

Dan seperti biasa, jangan lupa like dan komen sebanyak-banyaknya ya.

Happy reading yeorobun 😘😘😘

I Have Four BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang