"Apa kamu memang seperti ini? Melakukan segalanya untuk mendapatkan yang kamu mau?" Tanya Yn yang lantas diangguki oleh Seokjin
"Ya. Aku memang seperti ini. Apalagi menyangkut orang yang ku cintai." Jawab Seokjin, serius
Yn menggeleng, menampik ucapan Seokjin. "Ini bukan cinta namanya. Tapi—"
"Aku tahu. Karena itu, jangan buat aku menjadi jahat seperti ini. Batalkan niatmu untuk putus denganku. Ku mohon. Aku sangat mencintaimu, Jung Yn." Sela Seokjin, menggapai kedua tangannya Yn dan memegangnya dengan lembut
Yn diam, balas menatap Seokjin dengan penuh kebimbangan. Dirinya ingin tetap putus dengan pria itu, tapi jika ia tetap kekeh dengan keputusannya itu, orang tuanya lah yang akan susah.
"Baiklah. Aku membatalkan niatku untuk putus, tapi—"
Seokjin seketika menarik Yn ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat sembari tersenyum senang. "Terima kasih, Jung Yn. Terima kasih." Selanya sebelum Yn sempat menyelesaikan ucapannya
"Terima kasih karena sudah memberiku kesempatan. Aku janji, aku tak akan mengecewakan mu lagi. Aku pasti akan lebih memprioritaskan mu dari pada pekerjaanku." Sambungnya, melepaskan pelukannya pada Yn dan menatap gadis itu dengan raut bahagia yang terpatri di wajah tampannya
"Ya." Balas Yn singkat
.
Yn menghela napas berat sepulangnya Seokjin dari rumahnya. Menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong sembari bertanya-tanya, apakah keputusannya tadi sudah benar? Apakah ia akan bahagia setelah ini? Dan apakah Seokjin akan menepati janjinya?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengganjal hatinya hingga telpon seseorang mulai mengalihkan perhatian Yn. Ia lantas menoleh ke sampingnya, melirik ponselnya yang masih berbunyi.
"Yoongi." Ucapnya, membaca nama yang tertera di layar ponselnya
Yn tampak ragu-ragu, apakah ia harus mengangkat telpon pria itu atau tidak? Namun pada akhirnya rasa penasarannya pun menang, Yn mengangkat telpon Yoongi dan mendekatkan ponselnya di samping telinganya.
"Halo. Ada apa?" Tanyanya sedingin mungkin pada Yoongi
"Apa kamu masih marah?" Tanya Yoongi di seberang sana
Yn diam, namun setelahnya ia mengangguk kecil. "Ya, aku masih marah, bahkan kecewa padamu."
"Lalu aku harus bagaimana agar kamu tak marah dan kecewa lagi padaku? Haruskah aku berhenti dari pekerjaanku? Kamu tahu, kamu benar-benar egois Jung Yn. Hanya dirimu lah yang ingin dimengerti, sedangkan kamu tidak pernah bisa mengerti diriku. Aku—"
"Apa kamu menelponku hanya untuk berdebat?" Sela Yn, ikut kesal dengan ucapan Yoongi padanya
"Tidak. Bukan begitu, aku hanya—"
"Sudahlah Min Yoongi. Semuanya sudah terlambat. Setelah ini jangan hubungi aku lagi dan jika kita bertemu, tolong abaikan saja aku." Sela Yn lagi lalu mematikan sambungan teleponnya dengan Yoongi
Yn melempar ponselnya ke ranjangnya lalu menekuk kakinya dan menyembunyikan wajahnya di sana. "Dasar menyebalkan. Hiks hiks. Padahal aku berniat untuk kembali padanya, tapi sekarang apa yang ku dapat, dia malah memarahiku dan mengecewakan ku lagi. Hiks hiks hiks."
Yn menangis dengan terisak-isak, mengingat betapa kecewanya ia tadi di studio Yoongi. Bukan cuma itu saja, ia juga kecewa dengan Seokjin, karena pria itu menggunakan orang tuanya untuk tetap berhubungan dengannya.
.
Esok paginya, Yn tetap berbaring di ranjangnya, enggan untuk bangkit dari sana atau pun bersiap-siap untuk pergi bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have Four Boyfriend
FanfictionTentang Yn yang punya empat orang pacar. Pertama, ada Kim Seokjin, CEO dari perusahaan hiburan besar berusia 30 tahun. Kedua, Kim Taehyung, model terkenal berusia 27 tahun. Ketiga, Min Yoongi, seorang produser di agensi terkenal berusia 29 tahun dan...