Part 2

14 1 0
                                    

Happy reading!!

***


"V?"  ucap Sanna sedikit terkejut.

Kini Sanna dan V kembali bertemu di waktu yang sangat tepat. Sanna sangat membutuhkan bantuan untuk kembali ke rumah nya dengan alat lukis yang di belinya.

V turun dari mobil nya dan menghampiri Sanna yang sangat kebingungan. "Kenapa masih di sini?" tanya V.

"Aku menunggu sopir untuk menjemput, tapi sampai sekarang sopir ku tidak datang juga. Ponsel ku juga kehabisan baterai. Mau naik taksi, dari tadi tidak ada taksi yang kosong lewat dihadapan ku."

"Aku antar saja kalau begitu ya?"

"Apa aku merepotkan mu?"

"Tidak. Ayo aku bantu membawa masuk barang-barang ini kedalam mobilku."

Setelah semua telah masuk, V segera melajukan mobilnya menyelusuri jalan mengikuti maps menuju rumah Sanna. "Kenapa kau masih di sini? Padahal sudah satu jam setengah berlalu." ujar Sanna bertanya. Ia sedikit bingung mendapati V masih ada di sekitar toko alat lukis tadi.

"Aku sudah memberikan hadiah pada adik ku, ku pikir setelah itu aku akan kembali ke rumah ku yang tak jauh dari toko alat lukis tadi. Tapi aku melihat mu di pinggir jalan."

"Oh seperti itu."

"Wajah mu terasa tidak asing." ucap V setelah memperhatikan wajah Sanna. "Ah masa sih?"

"Iya, tapi aku lupa."

Sanna tertawa, "Nama mu terasa seperti bukan orang Korea." ucap Sanna kembali membuka pembicaraan. Ia tak nyaman jika diam saja di mobil. Hanya dengan mendengarkan suara mesin mobil.

"Iya, aku blasteran Indo-Korea. Ayah ku orang Indonesia dan Ibu ku orang Korea. Dan yang memberi nama padaku tentu ayahku."

"Aku juga blasteran. Ayah ku asli Korea dan ibu ku berasal dari indonesia."

"Waw! Kebetulan yang luar biasa."

"Iya."

"Saat di bandara tadi, kamu sedang mengantar siapa?"

"Aku mengantar sahabatku, namanya Areum.  Dia akan kuliah di Amerika."

"Ahn Areum?"

"Iya, kau mengenalnya?"

"Iya, ibu nya adalah teman kerja ibuku."

"Tapi Areum tidak pernah menceritakan nya."

"Tentu tidak, kami tidak pernah bertemu. Aku hanya mendengar cerita dari ibu ku saat ia sudah pulang bekerja. Karna ibu nya Areum banyak menceritakan tentang Areum pada ibuku."

Sanna mengangguk mengerti, tak terasa kini mobil V sudah berhenti di depan rumah Sanna. Dengan cepat Sanna turun dari mobil dan membuka bagasi untuk menurunkan barang-barang nya.

"Biar aku bantu." ucap V tepat di belakang Sanna, membuat Sanna terkejut dan langsung membalikkan badan menghadap V. Kini kedua mata mereka bertemu, Sanna menyadari bahwa V memiliki mata yang sangat indah.

"Noona!!" panggil Ha-Jun dari depan pagar rumah nya. Mendengar itu Sanna segera bergerak kembali menurun kan barang-barang nya. Dan Ha-Jun berlari kecil untuk menghampiri Sanna.

"Darimana saja kau? Eomma khawatir!"

"Ya! Bantu lah aku dulu membawa masuk barang-barang ini."

"Apa kau akan jualan alat lukis? Kau bahkan bisa membuka toko dengan barang-barang yang kau beli ini!" gerutu Ha-Jun, dengan cepat ia membantu Sanna menurunkan barang-barang yang di belinya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Tanpa melirik V atau pun Sanna.

SannaV (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang