Part 24

12 1 0
                                    

Happy reading!!

***

Sudah dua hari sejak pertengkaran antara Sanna dengan V beserta keluarganya di rumah sakit, Sudah dua hari juga Sanna hanya diam dan tidak ceria seperti biasanya. Jae yang melihat perubahan itu mencoba untuk mengambil keputusan.

Jae telah bersiap untuk pergi bekerja, setelah berpamitan pada Sanna dan juga Dae. Jae melajukan mobil nya menuju tempat kediaman V. Bagaimana jae tahu? Jae pernah mengantar Sanna mengirimi makanan untuk Ae RI, Mantan calon mertua nya. Karna itu Jae tahu rumah V.

Jae memarkirkan mobil nya tepat di depan rumah V setelah para Satpam membuka kan gerbang untuk nya. Dengan segera ia turun dari mobil nya dan melangkah kan kaki menuju pintu rumah V. Beberapa pelayan membuka kan pintu.

"Maaf Tuan mencari siapa?" ucap seorang pelayan yang membukakan pintu.

"Saya ingin bertemu tuan muda rumah ini."

"Maaf tuan. Tuan V sedang tidak menerima tamu."

"Katakan bahwa Jae suami sanna ingin menemui nya."

"Baiklah akan saya tanyakan lebih dulu. Silahkan masuk."

Jae memasuki rumah bernuansa Nude tersebut, ia sedikit mengagumi banyak nya pelayan di rumah itu. Setelah ia duduk seorang pelayan menghampirinya. "Tuan ingin minum sesuatu?"

"Tidak."

"Baik."

Jae membuka ponselnya sembari menunggu V, ia mendapati pesan dari Sanna. Jae sedikit terkejut, karna tidak biasanya Sanna mengirim pesan padanya apalagi setelah dua hari Sanna hanya diam, ia hanya melakukan aktifitasnya tanpa bertanya atau menyapa sedikit pun pada Jae.

Aku ingin bicara, bisakah pulang lebih cepat hari ini?

Baru saja akan membalas pesan Sanna, suara V menyapa Jae dengan suara yang tidak bersahabat. "Bukan kah sudah ku titipkan pesan pada pelayanku bahwa aku tidak menerima tamu?"

"ini hal penting yang ingin ku katakan padamu."

V melangkah menuju Sofa di hadapan V lalu menyandarkan punggung nya. Baru dua hari V keluar dari rumah sakit, Hal tersebut membuat V masih sedikit lemas.

"Katakan."

"Aku tahu kau salah paham dengan apa yang terjadi sekarang ini. Sanna menikah dengan ku karna kami di jodohkan. Memang benar aku mencintainya, tetapi dia tidak pernah mencintaiku. Dia hanya mencintaimu. Setiap hari di jam 07.00 malam setelah aku selesai makan malam bersamanya, ia pasti mengajak ku untuk menjengukmu. Membawakan bunga dan buah baru di setiap hari nya. Tidak lupa ia bercerita segalanya tentang yang ia lakukan di hari itu. Bahkan di saat dia mendapat kabar bahwa kau sudah siuman, ia meninggalkan cucian piring nya dan mengganti pakaian untuk menemui mu.."

"Apa pentingnya memberitahu ku tentang itu semua?"

"Aku ingin kau kembali bersama nya, menebus sebelas bulan yang telah kau lewatkan. Karna sekuat apapun aku mencoba agar ia mencintaiku, di hati nya hanya ada namamu. Aku akan menyerah jika pilihan Sanna adalah kamu."

V menundukan kepalanya, sedikit menyesali perbuatannya yang mungkin lagi-lagi menyakiti Sanna. Ia ingin menemui gadis itu. Sungguh ia sangat merindukan nya. "Aku akan pergi dan akan menyiapkan surat cerai untuk Sanna. Segera kau temui dia dan bawa dia pulang ke rumahmu bersama dengan Dae. Aku ikhlas jika itu adalah takdir Tuhan untukku. Tugasku sudah selesai disaat kau membuka matamu."

"Terimakasih sudah menjaga nya, Aku akan menemui sanna hari ini."

Jae mengangguk sembari tersenyum. Ia bangkit berdiri dan bersalaman dengan V. "Jangan lagi-lagi kau sakiti hati nya kalau tidak ingin aku mengambilnya lagi darimu. Aku titip Sanna dan Dae. Semoga kalian bahagia. Aku pamit."

SannaV (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang