Happy reading!!!
***
Tidur Sanna terganggu saat matahari menyoroti dirinya yang sedang terlelap di sebuah tempat tidur yang ia yakini milik V. Sanna memilih untuk membuka mata nya dan melihat jam. Ia terkejut ketika jam menunjukan pukul 08.15 pagi. Ia bahkan tidak mengabari ibu nya, kalau ia akan menginap.
"Mati lah aku." ucap Sanna sembari menepuk kening nya. Ia segera bangkit dari kasur nya.
Tunggu, bukan kah semalam aku berada di lantai?
Sanna segera mencari sosok V di luar kamar, dan benar saja. Ia menemukan V sedang menyiapkan sarapan untuk mereka makan.
"Kau sudah bangun?" tanya V memecahkan lamunan Sanna, ia terpesona dengan paras tampan milik V yang sedang menata rapih makanan serta piring di sebuah meja makan.
Sepertinya V sudah baik-baik saja. Batin Sanna lalu menghampiri V.
"Ah? Ne. Apakah kau yang memasak ini?" tanya Sanna mencoba berbasa-basi.
"Maaf ini bukan masakan ku, aku memesan nya dari aplikasi online. Aku tidak pandai memasak." ujar V lalu mempersilahkan Sanna untuk duduk di kursi yang menghadapnya.
"Untuk apa minta maaf, aku juga tidak bisa memasak." sahut Sanna di selingi senyum.
V tersenyum mendengar jawaban dari Sanna, mereka makan dengan hening. Tak ada yang membuka suara sampai makanan mereka habis. Setelah itu Sanna memutuskan untuk ia saja yang mencuci piring.
"Sanna-shi."
"Ne? Wae?"
"Apakah semalam aku berbicara macam-macam padamu?"
"Iya, banyak yang kamu bicarakan padaku. Melantur."
"Maaf aku merepotkan mu."
Sanna menyelesaikan pekerjaan nya dan berjalan menuju kursi dan kembali duduk di hadapan V. "Tak apa yang terpenting sekarang adalah kau baik-baik saja."
V menggeleng, "entah aku harus menceritakan pada mu atau tidak, tapi aku sedang tidak baik-baik saja."
"Apa yang terjadi?" tanya Sanna sembari mengambil air minum yang berada di meja makan.
"Ayah ku adalah Steven Valeriano. Aku menemukan ia sedang berselingkuh dengan seorang jalang di Club semalam."
Sanna tersedak air minum mendengar ucapan V, "ah maaf, aku sangat terkejut."ucap Sanna, ia mengerti sekarang. Mengapa V sangat terpuruk tadi malam.
"Tak apa, apa kau baik-baik saja? Wajah mu memerah." ujar V lalu mengelus pipi Sanna dengan lembut. "Ah tak apa, aku tidak apa-apa." sahut Sanna sembari menurunkan tangan V dari pipinya.
"Aku memiliki satu pertanyaan untukmu, semalam kamu mengatakan kalau kamu sudah lama mencintaiku. Padahal kenyataannya kita baru bertemu beberapa hari. Apa maksud dari semua itu?" kalimat itu keluar dari mulut Sanna, pertanyaan yang dari semalam mengganggu pikirannya.
"Aku akan menjelaskan nya, tolong di dengarkan baik-baik." ucap V yang di balas anggukan oleh Sanna. Lalu V memperbaiki posisi duduknya.
"Kita satu sekolah saat SMA, Aku di kelas 3 dan kau 2. Aku sering memperhatikan mu bermain dengan Areum. Aku juga mengikuti Instagram mu, tapi kamu terlalu sibuk dengan dunia remaja mu. Yang hanya berpikiran untuk main dan bersenang-senang dengan Areum. Tanpa memikirkan ada banyak laki-laki yang mengantri ingin menjadi kekasihmu.."
".. Aku pernah menitipkan surat pada teman sekelasmu, tapi sepertinya tidak pernah sampai padamu. Hingga saatnya aku menyerah dan memilih menyukai mu secara diam-diam. Saat aku lulus SMA, ayah ku meminta ku untuk kuliah di Indonesia. Tetapi aku tidak mau, aku mau selalu melihat mu. Ayahku marah dan mengusir ku dari rumah, setelah itu aku memutuskan untuk bekerja di HJ Entertainment milik ayahmu. Ku pikir,aku akan sering bertemu dengan mu. Ternyata salah, selama aku bekerja di sana aku tidak pernah melihat mu. Setahun setelah lulus, HJ memberiku pesangon untuk liburan. Akhirnya aku memutuskan untuk ke Amerika, menenangkan pikiran. Tetapi saat kembali dari sana, aku menemukan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SannaV (Tamat)
General Fiction"Bertemu dengan mu adalah kejadian paling naas dalam hidup ku!" ~Sanna~