Happy reading!!
***
Malam telah datang, sudah sekitar 10 jam setelah ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sanna. Dalam hatinya ia sangat sedih dan menyesal. Ia telah mencoba menghubungi ponsel Sanna namun tidak ada jawaban. Besok adalah hari debutnya, entah ia harus bahagia atau malah merasa sedih ketika ia harus meninggalkan Sanna dalam posisi mengandung seperti itu.
Kini V sedang duduk di balkon yang berada di Drom nya dengan ponsel di tangan nya. Menatap ke luar menampilkan suasana Seoul dimalam hari. Sejujurnya ia memikirkan Sanna, bertanya-tanya dalam hatinya. Bagaimana keadaannya? Apa ia baik-baik saja? Bagaimana bayi di dalam kandungannya? Sudah berapa usianya? Haruskah Ia mengunjungi rumah Sanna dan bertanya tentang keadaannya?
V sudah mendapatkan pesan dari Sanna saat ia baru saja akan menghubunginya.
Temui Aku di taman belakang Dorm mu.
Dengan segera V bangkit dari duduk dan mengambil Hoodie hitam miliknya serta masker hitam yang segera ia kenakan. Tak lupa sebelum ia pergi. Ia pamit pada anggota lain nya. V menggunakan tangga darurat untuk turun ke lantai bawah,karna takut bertemu dengan managernya jika menggunakan lift.
"Kau terlihat seperti Idol senior yang akan menemui kekasih gelap nya." ucap Sanna mengomentari penampilan V. Sanna mengenakan Set Dress lengan buntung berwarna hitam dan putih. Sanna juga mengenakan sepatu berwarna putih, tetapi itu bukan satu-satunya yang menjadi pusat perhatiaan V. Ia melihat mata Sanna yang sembab dan perut yang sedikit membucit. Entah hanya perasaan V saja atau memang benar.
"Aku takut di lihat managerku. Duduklah," ucap V sembari menarik tangan Sanna untuk segera duduk di sebelahnya.
"Aku akan mengatakan ini dengan cepat karna kau terlihat begitu sibuk karna besok akan debut. Dan mungkin saja kau takut bertemu dengan Fans mu atau bahkan muncul rumor aneh tentangmu."
Sanna menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku akan mempertahankan bayi ini, Aku akan bertanggung Jawab penuh apapun yang terjadi karna aku tau kau tidak akan pernah mau bertanggung jawab. Aku mencintai bayi ini melebihi cinta ku kepadamu. Aku akan benar-benar menghilang dari pandanganmu dihari kau debut. Aku tidak akan pernah mengusik kehidupanmu sampai kapanpun. Terimakasih sudah menitipkan bayi ini padaku. Akan ku terima segala resiko yang akan aku tanggung ketika menerima bayi ini. Entah itu cemooh yang berasal dari orang sekitarku atau bahkan dari keluarga sendiri."
Sanna bangkit berdiri, "Ku rasa hanya itu yang ingin aku katakan. Oh ya! Ku harap kau tidak akan menyesali keputusanmu itu dan semoga kau bahagia, aku pamit. Sekali lagi Terimakasih." Setelah mengatakan itu Sanna menundukan tubuhnya dan pergi meninggalkan V yang bahkan belum sempat mengatakan sepatah kata pun.
V tersentuh dengan perkataan Sanna, jika Sanna terus dihadapannya mungkin saja V menangis. Mengingat bagaimana mata lemah itu menatapnya dan berbicara seolah ia akan baik-baik saja. Mengingat Sanna akan bertanggung jawab seorang diri. V merutuki dirinya sendiri, bagaimana ia bisa menjadi sebrengsek itu pada wanita sebaik Sanna. Bahkan V dapat melihat jiwa keibuan yang sudah ada pada diri Sanna.
V kembali ke kamarnya dengan perasaan bercampur aduk. V menyesali keputusannya yang terbilang terlalu terburu-buru hingga kini Ia dilanda rasa bersalah dan kebingungan yang luar biasa. Perkataan Sanna cukup menamparnya tanpa sadar. Hingga pada akhirnya V menemukan jalan yang mungkin akan membuatnya menjadi hancur. Mungkin sangat hancur.
Disisi lain Sanna menangis sembari menyetir mobil kesayangannya menembus gelapnya malam menuju rumah seseorang yang dikenalnya. Mungkin keputusan Sanna menemui V adalah keputusan yang tepat, tetapi untuk menemui keluarga V adalah keputusan yang sangat salah. Ya, Sanna menuju tempat kediaman keluarga Valeriano. Keputusan Sanna yang satu ini akan membuatnya menyesal seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SannaV (Tamat)
General Fiction"Bertemu dengan mu adalah kejadian paling naas dalam hidup ku!" ~Sanna~