Happy reading!!!
***
"Ada tujuan apa ya ibu datang ke sini malam-malam?" tanya Giselle kebingungan saat mendapati V, Agatha dan juga Ae Ri datang ke rumah nya membawa beberapa baju tunangan, perhiasan dan makanan.
"Ini kami membawa persiapan pertunangan untuk Sanna. V berniat ingin menikahi Sanna." ujar Ae Ri menjelaskan.
"Tidak! Kami menolak!" sarkas Ha-Joon dengan kasar. "Tapi,Pak."
"Setelah keluarga kami di permalukan? Apa ini sebagian dari rencana kalian juga?"
"Tidak, suami ku yang-"
"Cukup! Bawa kembali barang-barang nya. Kami tidak menginginkan ini. Lagi pula Sanna sudah kamu usir dari rumah ini, kami tidak ada urusan apapun dengan nya."
Ae Ri melirik V yang sudah sangat sedih. Sesekali ia melihat keadaan sekitar mencari keberadaan Sanna. Namun tidak di temukan. Agatha bangkit berdiri dan menghadap Ha-Joon dengan perlahan.
"Pak, Aku Agatha. Aku bisa merasakan bagaimana rasanya jadi Sanna Eonnie. Aku yakin saat ini ia merasakan kesepian yang luar biasa setelah ia di usir dari rumah dan mendapatkan artikel yang menjatuhkan harga dirinya. Memang Ayah ku yang membuat nya, tetapi kami tidak melakukan apapun. Apalagi Oppa, Ia tidak tahu menahu tentang Artikel yang di tulis Appa pagi tadi. Niat Oppa tulus ingin menikahi Eonnie. Ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukan nya. Dan menebus kesalahannya yang di lakukan Appa hari ini." ujar Agatha.
Ha-Joon menangis, melihat Agatha mengingatkan ia pada Sanna kecil dulu. Yang imut dan penurut serta lembut. Ia juga terlalu keras pada Sanna putri nya hingga kini Sanna harus menerima kejadian pahit yang sudah menimpa hidup nya.
"Bukankah sebagai orang tua seharusnya kita menjadi tameng utama untuk putra dan putri kita? Jika kita tidak bisa melindungi dan menerima dia apa adanya, mau kemana lagi dia akan pergi? Aku belajar ini dari ibuku. Dia selalu mengatakan itu ketika aku memilih untuk diam menyimpan masalah ku sendiri. Tolong Pak, buka hati mu untuk memaafkan setiap kesalahan Eonnie seperti ibuku dan ibu Giselle memaafkan putra dan putrinya. Bahkan mereka sanggup menerima nya."
Ha-Joon terduduk lemas tak berdaya, ia tahu. Ia telah gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk Sanna. Bagaimana ia bisa membiarkan Sanna mengahadapi kerasnya dunia sendirian? Ia membiarkan Sanna menghadapi masalahnya sendirian.
"Ha-Joon, kita terima pertunangan nya ya? Setelah itu kita bawa pulang Sanna." ujar Giselle yang duduk di sebelah Ha-Joon sembari mengelus punggung Ha-Joon yang bergetar akibat menangis.
Ha-Joon mengangguk. "Maafkan aku. Aku tidak bertindak sesuai dengan yang seharusnya."
Giselle mengangguk dan tersenyum, "kita menerima pertunangan ini. Kami akan menjemput Sanna. Mari bertemu lagi esok setelah kami menemukan Sanna." ujar Giselle pada Ae Ri.
"Baiklah, terimakasih banyak."
"Kami yang seharusnya berterima kasih."
V dan Ae Ri masih menatap Agatha tidak percaya, adik kecil nya ini bisa meluluhkan keras nya hati Ha-Joon.
"Terimakasih nak, kau memang gadis yang baik. Ibu mu membesarkan mu dengan sangat baik." ucap Giselle lalu memeluk Agatha yang sudah tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SannaV (Tamat)
General Fiction"Bertemu dengan mu adalah kejadian paling naas dalam hidup ku!" ~Sanna~