Happy reading!!
***
Sanna memilih berjalan-jalan disekitaran apartement nya setelah ia telah tertidur sekitar 2 jam. Ia melihat sekeliling yang cukup ramai karna jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Setelah ia bertemu dengan Jhope rasa khawatir nya sedikit reda. Karna senyum Jhope dapat menenangkan nya. Sanna tersenyum dalam hati. Benar yang di katakan para fans nya bahwa Jhope adalah sinar matahari yang dapat menghangatkan siapapun yang berada di dekat nya.
Langkah nya terhenti ketika sebuah mobil yang ia kenal berhenti di samping nya. "Sanna!" panggir Pria itu dari dalam mobil.
V? untuk apa dia ke sini? Batin Sanna. Ia mencoba berlari menjauhi mobil tersebut. Namun V mengejar nya dengan berlari meninggalkan mobil nya yang terparkir sembarang.
Sanna berhenti ketika satu tangan menahan lengan nya dan memegang nya dengan kencang. Sial! Aku kalah cepat. Sanna kembali membatin sembari sedikit meringis.
"Apa kau bisa melepaskan tangan mu dari lenganku? Itu akan patah jika kau terus remas seperti itu." ujar Sanna tanpa ekspresi membuat V merasa bersalah dan melonggarkan genggaman tangan nya.
"Aku mohon jangan pergi, aku ingin bicarakan sesuatu pada mu."
Sanna menghela nafas, perlahan ia menatap mata V dan berkata, "Apa perkataan ku semalam kurang jelas? Aku akan bertanggung jawab sendirian! Kau tak perlu ikut campur. Lagi pula kau sudah terbebas dari setiap masalah yang kita ciptakan berkat artikel yang di tulis Ayahmu, bukan kah seharusnya kau bersyukur dan berterima kasih padanya?"
V menggenggam kedua tangan Sanna, "Aku mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpa mu."
"Lalu? Apa kau tidak ingat perkataan mu kemarin? Kau mengatakan tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan ku! Sekarang kau bilang kau mencintaiku?.." Sanna tertawa remeh sebelum ia melanjutkan ucapannya.
"Aku tidak mempercayai apapun yang kau, ayahmu, ibumu dan seisi rumah mu katakan. Aku tidak ingin mempercayai siapapun."
Mendengar itu V segera berlutut pada Sanna di hadapannya. Beberapa orang yang lewat memperhatikan mereka dan tak banyak pula yang memotret keduanya.
"Maafkan aku Sanna, aku mohon maafkan aku."
"Apa kau tidak tahu malu!? Apa kau mau banyak rumor yang beredar tentang mu? Bukan kah itu yang kau khawatirkan? Berhenti memainkan drama di hadapan ku! Aku tidak butuh permohonan mu!"
Sanna pergi meninggalkan V yang masih berlutut, Sanna tidak ingin terjerat lebih lama dalam foto atau video yang orang sekitar nya rekam. Itu akan mempersulit Sanna untuk melanjutkan hidup nya dengan tenang.
Melihat Sanna yang melenggang pergi begitu saja membuat V segera bangkit berdiri dan kembali mengejar nya. Kini hanya mereka berdua berada di sebuah taman yang terlihat sangat sepi. Bahkan tidak ada satu pun orang lewat.
"Berhenti mengikuti ku atau aku akan panggil polisi!" gertak Sanna lalu menghentikan langkah nya. "Aku tidak akan berhenti sampai kamu memaafkan aku dan mau kembali kepada ku."
"Setelah semua yang orang tua mu dan dirimu lakukan pada aku? Aku kehilangan keluarga ku, aku kehilangan masa depan ku. Lalu dengan gampang kau meminta aku untuk kembali?"
"Aku juga kehilangan masa depan ku."
"Setidaknya kau selamat untuk sekarang!"
"Baiklah, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau kembali Sanna?"
"Tidak ada. Karna aku tidak ingin kembali."
Sanna sudah benar-benar kecewa pada V serta keluarganya. Bagaimana tidak, anak yang di kandung nya benar anak V. Tetapi Steven membuat artikel yang menjatuhkan nya. Dan Ae Ri orang yang di sangka Sanna akan melakukan hal yang membuat Sanna mendapatkan keadilan hanya diam saja seperti boneka Barbie yang menunggu untuk di mainkan. V? Ia terlihat seperti bayi anjing yang memohon untuk dibawa pulang. Sanna sungguh jijik melihat pertunjukan di hadapannya ini. V benar-benar berlutut dan memohon maaf dari Sanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SannaV (Tamat)
General Fiction"Bertemu dengan mu adalah kejadian paling naas dalam hidup ku!" ~Sanna~