warn; mature content / harsh words / m-preg 🔞
Haruto merenggangkan rasa pegal tubuhnya dengan menggeliat kecil saat pagi menyingsing, tapi hari masih terlalu dini jika ia harus mengakhiri pagi semanis ini, terlebih lagi saat Haruto melirik Junghwan masih nyaman tidur disampingnya sembari memunggunginya karena saat itu Junghwan sedang menyusui Giorgino, sedangkan Giorgian masih nyaman dalam terlelap.
"Manisnya..." Bisik Haruto setelah setengah duduk sembari ia memperhatikan Junghwan yang terlelap bersama si kembar, bahkan dada Haruto dan pungung Junghwan berdempetan tapi keadaan itu sama sekali tidak membuat Junghwan merasa terganggu.
"Sayang?" Panggil Haruto lembut, tapi panggilan itu hanya membuat Junghwan menggeliat kecil setelahnya ia kembali terlelap tanpa peduli padahal tangan Haruto mulai merayap ke bagian dalam selimut mereka menjajah pinggang rampingnya.
"Apa aku boleh bermain-main?" Junghwan menggeliat singkat sembari mengangguk pelan dalam tidurnya.
"Benarkah?" Bisik Haruto sembari menggoda Junghwan karena ganjalan di selatannya telah sesak akibat reaksi pagi hari.
"Uhm boleh tuan..." Lindur Junghwan setengah mengigau akibat masih mengantuk berat, padahal selama Junghwan tinggal di rumah itu sama sekali ia tidak pernah bangun kesiangan, tapi karena aktivitas mereka tadi malam di tambah rasa lelah Junghwan setelah kejadian kemarin membuat tubuhnya benar-benar merasa remuk hingga ia terlalu malas untuk bangun lebih awal seperti biasanya.
"Oke sayang tidurlah..." Haruto tersenyum kecil sembari memperhatikan si kembar masih nyaman tertidur tanpa terganggu dengan linduran Junghwan.
Tangan nakal Haruto mulai mengusap lembut bagian paha Junghwan lalu mengangkatnya perlahan agar ia tidak terjaga, Haruto dibuat tidak tahan terlebih lagi saat pagi Junghwan terlihat lebih manis hingga nafsunya semakin menuntut.
"Bangsat! Masa bodoh..." Haruto mengangkat paha Junghwan hingga berjarak lebar, meski seperti itu Junghwan sama sekali tidak terganggu dengan itu, ia tetap nyaman di dalam tidurnya, hingga Haruto mulai menggesekkan ujung penisnya yang telah mengeras tepat di muara lubang pink Junghwan dengan lembut tapi remaja itu sama sekali tidak bereaksi.
"Shitt... eungh... aku akan masuk sayang..." Nafsu Haruto yang semakin menuntut hingga mulai menekan lembut pinggulnya dari belakang Junghwan berlahan sampai masuk seutuhnya karena telah terbiasa setelah pergumulan mereka tadi malam. Haruto dengan lembut menarik pinggulnya maju dan mundur teratur bersamaan dengan kesadaran Junghwan mulai terkumpul saat merasakan tubunya di dorong dari belakang.
"Eumh... tuan..." Lindur Junghwan masih menguasai diri sedangkan pergerakan penis Haruto di dalamnya semakin terasa.
Junghwan tidak tahan lagi untuk menahan desahannya karena itu ia membekap mulutnya agar desahannya tidak lolos setelah merasakan hentakan Haruto semakin dalam yang dengan sengaja ia lakukan.
"Kau lebih nikmat saat seperti ini sayang..." Junghwan terkejut sembari menoleh ke belakang saat Haruto menyingkap perlahan selimut yang menutupi tubuh mereka agar si kembar tidak terbangun karena gerakan-gerakan tersebut.
"Ummph... Hahh..." Junghwan berusaha agar tidak berteriak saat gerakan Haruto selalu mengenai titik nikmat di dalam sana hingga penisnya bereaksi dengan cepat tanpa Haruto sentuh.
"Sudah kukatakan sayang kau akan terbiasa mendesah saat bercinta denganku..." Junghwan semakin frustasi karena gerakan Haruto semakin cepat, ia meraih penisnya sendiri dan mengocoknya seirama dengan goyangan Haruto dari belakang, sedangkan satu tangan Junghwan tetap membekap mulutnya sendiri agar desahannya tidak lolos dan membuat bayi-bayinya terbangun karena pergulatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
whoredom; haruhwan
Romancewhoredom; haruhwan [18+] takdir memang permainan semesta yang tidak bisa ditebak oleh manusia. - a bxb story! - mature content! - haru dom, hwan sub! - mpreg content! - misgendering! - a remake! was ranked: ~ #1 sojunghwan ~ #1 haruhwan ~ #2 haru...