Haruto menyeruput kopi hitamnya saat sarapan di ruang makan ditemani Nami yang masih mengerjakan beberapa kesibukannya.
"Hari ini aku akan pulang cepat. Tolong buatkan makan siang bi, akan ada tamu yang datang siang ini" Nami menghentikan pekerjaannya lalu menghampiri Haruto.
"Apakah tamunya itu nona Ruby?" Tebak Nami sembari tersenyum menatap wajah bahagia tuannya.
"Iya Bi benar, Bibi pasti ingat satu bulan lagi kami akan menikah, tapi dia tetap saja selalu sibuk dengan dunia modelingnya..." Sembari Haruto tertawa kecil mengingat kekasihnya karena mereka hampir 2 bulan tidak bertemu karena tuntutan pekerjaan Ruby mengharuskan mereka berpisah cukup lama tapi Haruto tidak memusingkan itu selagi mereka masih bisa berkomunikasi dan hari ini Ruby telah berjanji akan kerumahnya karena terlalu lama tidak bertemu.
"Ya, tuan tentu saja bibi ingat. Apa semuanya berjalan dengan lancar tuan?" Tanya Nami cukup hati-hati mengingat hubungan majikannya ini tidak sama seperti hubungan normal lainnya yang selalu mengutamakan kebersamaan.
"Semuanya lancar bibi jangan khawatir, kalau begitu aku pergi ke kantor dulu ya bi" Ujar Haruto sembari berdiri ingin beranjak, namun selanjutnya ia teringat sesuatu "Oh ya bi jangan lupa antarkan sarapan untuk Junghwan" Lagi-lagi Nami mengangguk sopan lalu kembali mengerjakan tugasnya.
"Baik tuan" Haruto berangkat ke kantornya setelah mengingatkan Nami.
Hari semakin siang sementara Junghwan mulai bosan karena setiap hari hanya menghabiskan waktu di kamar bersama bayi kembarnya tanpa kegiatan apapun. Junghwan memberanikan diri keluar dari kamarnya lalu pergi ke dapur menghampiri Nami yang tengah sibuk menyiapkan hidangan.
"Bibi, apa aku boleh membantumu?" Sapa Junghwan setelah ia berdiri di samping maid tersebut dan tampaknya kedatangan Junghwan tidak terlalu disambut dengan hangat oleh Nami.
"Junghwan kenapa kemari, jika tuan Haruto tau kau pasti akan kena marah" Kekhawatiran Nami itu semuanya sia-sia dan pada akhirnya hanya mengembangkan senyum manis Junghwan saat ia mendengarпуа.
"Aku sangat bosan bibi dan lagi pula tuan Haruto juga sedang tidak ada di rumah untuk saat ini" Nami menatap wajah tenang Junghwan yang mulai membantu memotong sayur yang terletak di atas meja.
"Bibi tau Junghwan, tapi bagaimana dengan si kembar...." Khawatir Nami pada dua bayi yang Junghwan tinggalkan di kamar.
"Mereka sudah tertidur pulas. Bibi pasti tau bayi seperti mereka hanya menghabiskan waktu untuk tidur dan menyusu saja..." Nami terkekeh kecil mendengar keluhan Junghwan menceritakan kebiasaan dua bayinya.
"Bibi hanya takut tuan Haruto marah jika melihatmu disini apalagi ia akan cepat pulang hari ini"
"Oh apa benar bi?"
"Heum karena ada tamu yang akan datang siang ini" Junghwan penasaran karena selama ia tinggal di rumah ini Haruto tidak pernah membawa siapapun.
"Tamu? Apa dia orang penting?"
KAMU SEDANG MEMBACA
whoredom; haruhwan
Romantiekwhoredom; haruhwan [18+] takdir memang permainan semesta yang tidak bisa ditebak oleh manusia. - a bxb story! - mature content! - haru dom, hwan sub! - mpreg content! - misgendering! - a remake! was ranked: ~ #1 sojunghwan ~ #1 haruhwan ~ #2 haru...