[15]

3.3K 207 14
                                    

warn; mature content / harsh words  🔞
; sebelum baca chapter 15 mungkin bisa baca chapter 14 ya siapa tau notifikasi update yang kemarin ga masuk ke akun kalian. thanks.

Haruto mengusap sayang tangan Junghwan yang melingkar di perutnya lembut.

"Aku juga minta maaf, seharusya aku lebih dewasa" Haruto berbalik lalu memeluk Junghwan erat seraya mengecup pucuk kepalanya lembut.

"Aku sangat mencintai kalian Junghwan, aku takut kau meninggalkanku..." Junghwan menatap mata teduh Haruto lembut sembari mengusap pipinya sayang.

"Begitu bodohnya jika aku menyia-nyiakan malaikat yang selalu aku harapkan" Haruto tertawa kecil padahal matanya sudah berkaca-kaca ketika Junghwan memuji bahwa dirinya adalah seorang malaikat yang selalu ia inginkan.

"Kenapa kau selalu menyebutku malaikat Junghwan?"

"Entahlah, bagiku kau malaikat yang selalu hadir disaat aku kesulitan..." Haruto kembali memeluk Junghwan karena sesaat pelukan mereka merenggang.

"Aku selalu ada hanya untukmu, karena kau orang yang aku cintai dan akan selalu begitu" Junghwan akhirnya menangis di dalam dekapannya karena kebahagiaan yang Haruto berikan hari ini melebihi dari yang selalu ia inginkan.

Cukup lama akhirnya Junghwan tenang di dalam pelukan Haruto yang selalu setia mendekapnya hangat.

"Bagaimana kalau kita mandi dulu, kau pasti lelah. Setelah itu kita istirahat..." Junghwan mengangguk kecil sembari mengalungkan kedua tangannya ke leher Haruto. Haruto mengerti apa yang Junghwan ingin kan dengan entengnya ia menggendong kekasih manisnya itu seperti koala dan membawanya ke kamar mandi.

"Kita bermain-main sebentar ya sayang" Goda Haruto mengendus leher Junghwan lembut seraya mendudukkannya keatas meja rias di dalam kamar mandi yang masih kosong.

"Ughh Haru tapi si kembar..." Junghwan meremas rambut Haruto setiap pria itu sukses menghisap dan menjilat lehernya lembut.

"Hanya sebentar sayang..." Haruto menarik keatas kemeja yang Junghwan kenakan hingga terlepas setelah ia membuka beberapa kancingnya barusan. Lidah Haruto dengan lincah menjajah kulit dada serta putingnya bergantian hingga asinya keluar menetes dari sana karena kedua bayinya belum menyusu dari beberapa jam yang lalu hingga kini.

"Ssh... haaa jangan dihisapp eumh..." Junghwan mencoba menahan bibir Haruto setiap menghisap nikmat putingnya tanpa henti seperti sedang kehausan.

"Kenapa sayang?" Sesaat Haruto melirik wajah Junghwan yang semakin memerah.

"Jangan uughh" Haruto yang senang menggoda Junghwan dengan cepat menghisap satu putingnya dan menariknya singkat hingga asinya menyembur keluar sedangkan dada Junghwan membusung cantik.

"Enak kan?" Junghwan membuang tatapannya ke arah lain karena tidak tahan dengan godaan Haruto yang semakin gila, bahkan kini tangan Haruto telah meremas lembut pangkal paha Junghwan yang telah mengeras di dalam celananya.

"Eeugh Haru jangan menggodaku terussss...." Junghwan melepaskan setiap atribut yang melekat di tubuh Haruto agar permainan mereka cepat selesai hingga pada akhirnya keduanya telanjang.

"Kau sangat terburu-buru sayang..." Haruto menarik lepas celana yang Junghwan kenakan hingga kini terlempar di lantai.

"Sshh... ahh... jangan di sanahh..." Haruto membalik Junghwan agar menungging di atas meja.

"Lihat seperti apa ekspresimu di cermin itu sayang..." Tunjuk Haruto setelah Junghwan di posisinya menghadap ke cermin rias. Junghwan tidak menyangka jika ia akan sangat gila saat Haruto mencumbunya seperti itu, bahkan rasa malunya hilang begitu saja.

whoredom; haruhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang