[10]

3.3K 251 26
                                    

Junghwan semakin serba salah setelah kejadian tadi pagi. Haruto sama sekali tidak datang ke kamarnya seperti biasa, bahkan hari ini setelah Haruto kembali dari kantor ia hanya menghabiskan waktu di kamarnya tanpa ingin diganggu, bahkan makan malamnya ia lewatkan begitu saja membuat Junghwan benar-benar merasa bersalah.

Jam-jam berlalu bahkan Junghwan tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian itu hingga dini hari Haruto hanya mendiamkannya.

"Bibi, apa tuan marah padaku?" Tanya Junghwan karena malam ini Nami yang membantu Junghwan menenangkan si kembar.

"Tuan tidak marah, mungkin tuan Haruto hanya ingin menenangkan diri setelah kejadian tadi pagi. Junghwan pasti mengerti maksud bibi kan?" Junghwan mengangguk lesu saat mendengar nasihat maid tersebut.

"Sekarang nak Junghwan istirahat saja. Si kembar sudah tidur"

"Terima kasih bibi" Nami mengusap sayang rambut coklat pemuda itu.

"Sama-sama nak, bibi kekamar dulu ya'" Nami beranjak pergi dari sana sementara Junghwan kembali istirahat bersama kedua bayinya.

"Sama-sama nak, bibi kekamar dulu ya'" Nami beranjak pergi dari sana sementara Junghwan kembali istirahat bersama kedua bayinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti hari-hari biasanya Junghwan telah rapi begitu juga bayi kembarnya tepat jam 8 pagi.

"Good morning jagoan kembar..." Junghwan terkejut saat ia merapikan beberapa peralatan bayi hingga jatuh dari tangannya begitu saja saat Haruto menyapa anak-anaknya.

"Ouhh mama kalian ceroboh pagi ini..." Junghwan tertegun karena Haruto kembali seperti semula tidak mendiamkannya seperti tadi malam.

"Tuan baik-baik saja?" Gugup Junghwan karena jarak ia dan Haruto sangat dekat.

"Tentu, apa tidurmu nyenyak hmm?" Sembari Haruto mengusap pipi Junghwan lembut saat ia memperhatikan lingkaran hitam di bawah mata Junghwan.

"Iya nyenyak tuan..." Junghwan tidak bisa melepas pandangannya dari Haruto yang masih tersenyum sembari menatapnya lekat.

"Jangan berbohong. Kantung matamu menggelap seperti panda" Junghwan mengikuti langkah Haruto menuju ranjangnya karena tangannya ditarik lembut oleh pria itu kesana agar mengikutinya.

"Maaf tuan atas kejadian itu..." Haruto menggeleng kecil agar Junghwan berhenti membahas masalah itu.

"Cukup, lupakan saja. Lagi pula semuanya sudah selesai, seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Maaf karena telah membentakmu kemarin, Junghwan" Junghwan hanya terdiam saat Haruto memintanya melupakan kejadian itu dan meminta maaf padanya padahal masalah tersebut berawal dari dirinya karena tinggal di sana.

"Aku tidak apa-apa tuan, tapi aku tetap merasa bersalah karena kejadian itu..." Haruto tersenyum tulus sembari mengecup pipi Junghwan lembut, membuat dada Junghwan berdesir hebat karena ini pertama kali Haruto melakukannya selama Junghwan tinggal di sana.

"Sudah lupakanlah, aku ingin memulai lembaran baru. Tolong jaga si kembar ya. Hari in aku akan pulang sedikit terlambat dan kau tetap di kamar jangan kemana-mana, mengerti Junghwan?" Junghwan lagi-lagi hanya bisa menuruti permintaan pria tersebut, ia tidak mengerti kenapa ia merasa sangat nyaman saat Haruto memperlakukan dirinya seperti itu dan pagi ini Haruto semakin bersikap manis padanya.

whoredom; haruhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang