Junghwan berdiri tepat di depan sebuah bangunan serba putih, sesaat Junghwan ragu tapi ia sangat penasaran dengan kesehatan bayinya, dengan langkah pelan ia memasuki bangunan yang berpelang nama kinik bersalin itu.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" Junghwan tersentak saat ia sedang asik melihat sekeliling ruangan itu.
"Eungh... maaf saya ingin periksa" Gugup Junghwan menatap wanita paruh baya yang tengah memperhatikan dirinya dari atas sampai bawah sembari tersenyum.
"Ayo masuk lah, jangan sungkan. Aku terbiasa memeriksa pria yang mengalami kehamilan sepertimu" Junghwan mengikuti langkah wanita tersebut memasuki sebuah ruang lain yang sama serba putih dan dipenuhi dengan alat-alat medis.
"Naiklah, aku akan memeriksa kesehatanmu dulu" Junghwan menurut lalu naik keatas ranjang khusus untuk pemeriksaan kehamilan.
"Kau dan bayimu terlihat sehat, tapi jangan terlalu lelah" Junghwan hanya diam saat mendengar nasehat dokter tersebut.
"Berapa usia kandunganmu?" Setelah dokter tersebut selesai memeriksa kesehatannya dokter itu mengusap lembut perut Junghwan setelah menyingkap bajunya keatas agar bisa melakukan pemeriksaan pada kehamilannya, tapi yang terlihat dari Junghwan hanya gelengan kecil atas pertanyaan dokter tersebut membuat wanita paruh baya itu tersenyum maklum.
"Tidak apa-apa, kita akan memastikan kesehatannya" Pemeriksaan terus berlanjut sampai saat USG di lakukan.
"Aku khawatir, karena perutmu lebih besar dari kehamilan normal. Aku akan melakukan USG, aku ingin tahu apa yang terjadi..." Junghwan menjadi sedikit khawatir saat mendengar penjelasan dokter wanita tersebut saat mulai mengoleskan cairan licin dan menempelkan probe ke perutnya.
"Apa yang terjadi dokter?" Gugup Junghwan saat menatap dokter tersebut terlihat serius.
"Sebentar ya, aku ingin memastikan ini. Apa ini benar...." Junghwan tidak mengerti dan diliputi penasaran. Cukup lama sampai akhirnya dokter tersebut tersenyum menatap Junghwan.
"Bayi-bayimu sehat" Junghwan terdiam sembari tidak percaya mendengar kata-kata wanita itu.
"Maksud dokter bayi-bayi?" Dokter tersebut mengarahkan monitor USG agar Junghwan bisa melihat bayinya.
"Bayimu kembar, pantas saja perutmu lebih besar dari orang-orang hamil pada umumnya. Tapi yang menjadi masalah bayimu sangat kecil untuk ukuran bayi kembar" mendengar itu Junghwan diliputi rasa tidak percaya dan sedikit kesedihan karena bayinya tidak memiliki gizi yang cukup karena kekurangannya.
"Tapi kau tidak perlu khawatir, mereka sehat dan sempurna kedua bayimu laki-laki" Junghwan hanya bisa tersenyum bahagia akhirnya ia bisa mengetahui jenis kelamin bayinya dan yang paling membahagiakan adalah kabar bahwa mereka cukup sehat.
"Usahakan jangan terlalu lelah, kau harus menjaga staminamu mulai saat ini..." Jelas wanita itu sembari menyimpan peralatan pemeriksaannya karena telah selesai.
"Memangnya kenapa dokter?" Heran Junghwan kembali penasaran.
"Bayimu siap lahir bahkan hanya menunggu hari, karena salah satu bayimu telah tepat pada posisinya dan satu lagi masih dalam posisi sungsang" Junghwan kembali tidak percaya diri jika saat ini bayinya akan lahir hingga setitik kekhawatiran melanda perasaan Junghwan.
"Jangan khawatir, bayi bisa mengubah posisinya sendiri jika saat kelahirannya tiba"
"Terima kasih banyak dokter"
Junghwan menuju meja administrasi hingga uangnya tersisa tidak seberapa tapi Junghwan lega karena telah mengetahui semuanya.
"Nak ingat ya, jika kau merasakan sesuatu yang aneh pada bayimu lekaslah kerumah sakit" Sebelum pergi dokter tersebut mengingatkan Junghwan agar ia selalu siap menghadapi kelahiran bayi-bayinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
whoredom; haruhwan
Romansawhoredom; haruhwan [18+] takdir memang permainan semesta yang tidak bisa ditebak oleh manusia. - a bxb story! - mature content! - haru dom, hwan sub! - mpreg content! - misgendering! - a remake! was ranked: ~ #1 sojunghwan ~ #1 haruhwan ~ #2 haru...