[3]

4.7K 277 4
                                    

warn; mature content / harsh words / m-preg 🔞

Junghwan menunggu tamu pertamanya, meski ia tidak bisa berharap banyak di sana setidaknya Junghwan bisa menyambung hidup untuk beberapa hari kedepan dengan uang tip yang mereka berikan padanya nanti.

Tamu pertama Junghwan datang seperti yang Junghwan tebak, sama sekali tidak ada kelembutan saat permainan mereka meski Junghwan telah mencoba mencumbu pria tersebut sampai ia klimaks di dalam mulut Junghwan tapi sama sekali tidak ada kenikmatan untuknya.

"Aahh. Fuck jalang kau sempit ahh" Pria itu menceracau setiap ia menghujami Junghwan dengan gerakan tanpa jeda membuat Junghwan sesekali meringis karena bayinya semakin bergolak menerima gerakan tidak menentu seperti itu.

"Pelan-pelan... eungh aku mohon..." Junghwan mencoba menahan gerakan pria itu dengan mendorong perutnya tapi gagal, gerakan pria itu sangat kuat hingga Junghwan tidak bisa berbuat banyak selain meringis.

Setiap gerakan menghujam semakin dalam, pria itu dengan sesuka hati mengubah posisi Junghwan seperti apa yang ia inginkan, bahkan selama permainan mereka Junghwan telah beberapa kali menungging tapi pria itu belum puas dengan penderitaan yang Junghwan rasakan, karena dengan posisi seperti itu bayi Junghwan seolah-olah berontak tidak menentu di dalam perutnya menambah rasa keram yang Junghwan rasakan dari tadi pagi semakin parah.

"Masa bodoh sialan! Ahh..." Pria itu tanpa belas kasihan membalik Junghwan kembali dengan kasar hingga memiring, tapi gerakan menyentak semakin dalam membuat Junghwan benar-benar kesakitan kali in ditambah lagi hampir dua jam ia melayani tamunya tanpa henti membuat tenaga Junghwan terkuras habis.

Plak!

"Uuhh... shit!" Junghwan mengumpat kesakitan saat tamparan mendarat di bokongnya dengan kuat hingga menimbulkan guratan merah bekas telapak tangan.

Tidak cukup dengan itu semakin ia melihat Junghwan kesakitan semakin pria itu menambah penderitaan Junghwan dengan meremas perut besarnya cukup kuat.

"Akh! Ap- apa yang kau lakukan!" Junghwan mencoba melepaskan cengkraman tangan pria tersebut pada sisi perut kirinya agar terlepas.

"Brengsek... semakin bayimu bergerak, rasanya semakin nikmat jalang" Pria itu tanpa rasa kasihan melihat wajah penuh keringat dan kesakitan Junghwan saat ia semakin kuat menekankan tangannya hingga wajah Junghwan memerah bahkan cairan bening keruh dari puting Junghwan mengalir keluar saat sakitnya tidak mampu lagi ia tahan.

"Lepaskan tuan... itu sakiit uhh" Junghwan menggeliat sesekali saat hujaman semakin menggila bahkan analnya yang telah penuh sperma pria tersebut tidak mampu mengurangi rasa nyeri saat pergerakan pria tersebut.

"Eegrrhh...!" Suara geraman puas pria itu memenuhi kamar tersebut bahkan cairan pelepasannya tidak mampu Junghwan tampung hingga meleleh begitu saja.

"Itu bayaranmu jalang" Sembari pria tidak memiliki hati itu menghempaskan begitu saja selebaran uang di atas tubuh Junghwan yang banjir keringat tergeletak lemas di atas tempat tidur.

"Walaupun sedang hamil, kau cukup memuaskan" Pria itu pergi begitu saja setelah ia mengenakan kembali pakaiannya.

Junghwan menghela nafas sembari meringis menahan sakit saat ia mencoba mengubah posisinya karena jika terus memiring rasa sakit masih terasa setelah tekanan tangan pria tadi.

"Uugghh, sialan" Junghwan menggeliat menahan sakit pada pangkal perutnya semakin terasa, rasanya ia tidak mampu melayani tamu keduanya setelah ini, tapi jika ia menolak kesempatannya untuk mendapatkan uang pasti hilang begitu saja.

Dengan terpaksa Junghwan sedikit menahan sakit yang ia rasa sembari meyimpan uang tip dari pria tadi, rasa lemas membuat Junghwan benar-benar malas walau sekedar membersihkan diri, ia memilih istirahat sesaat karena tamu keduanya belum datang, dengan berbaring Junghwan berharap rasa lelahnya sedikit berkurang sampai ia tidak sadar akhirnya rasa lelah membawa kantuk dan membuatnya terlelap.

whoredom; haruhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang