O1 ⟩ :¨·.·¨:

750 54 2
                                    

;;  IN JAPAN  ! !  {DIANELV_AX}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;;  IN JAPAN  ! !  {DIANELV_AX}

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

ㅤㅤ Yang terakhir kali sang gadis lihat sebelum menutup matanya adalah senyuman sendu dari seorang pemuda yang jelas dikenali olehnya. Dan yang pertama kali ia lihat setelah bangun juga pemuda itu, dia mengusap matanya dan memperhatikan orang itu.

Shigeo, sebagai pemuda yang diperhatikan, ia menengok, bekas luka khas di wajahnya tak membuatnya terlihat buruk rupa. "Kau sudah bangun, Retsu."

"... Kak Shi..geo...? Oh— aku sudah sampai di Jepang? " Retsu, sang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya itu menoleh kesana-kemari. Ucapannya dalam bahasa Jerman itu diabaikan oleh penumpang yang lain karena tidak paham juga, sedangkan Shigeo hanya terkekeh dan mengangguk.

"Sebentar lagi kita akan mendarat, untungnya kau bangun sendiri." Ia mengusap surai blonde—platinum milik sang gadis. Tak berselang lama, ia kembali berbicara. "Are you ready to meet your father? " Tanya Shigeo iseng.

"Brother, our father is the same, right? "

"Ya, kita berbagi gen ayah yang sama, haha" Shigeo terkekeh, secara tiba-tiba pemberitahuan jika pesawat akan melakukan landing terdengar, semuanya segera bersiap dan duduk dengan tenang.

Sudut pesawat turun dengan stabil, Retsu menatap pemandangan bandara Jepang dengan senyum mengembang. Ia sungguh tak sabar dengan kehidupan barunya di negara matahari terbit itu. Negara yang menjadi tempat asalnya yang asli.

Tak berselang lama pesawat sudah mendarat, Retsu menatap sekitar bandara Jepang, benar-benar bersih dan besar. Sebenarnya bandara Jerman juga tak kalah dengan bandara Jepang, tapi untuk Retsu, bandara yang ia gunakan kali ini adalah bandara yang paling baik.

Shigeo sendiri mendekat dengan dua koper di tangannya, satu koper ia berikan pada Retsu dan mereka berdua berjalan keluar dari bandara. "Torayami Reiki. Itu nama ayahmu." Ujar Shigeo sembari mendekat ke salah satu kendaraan dengan seorang pria yang jelas masih nampak awet muda di dekatnya.

"Hm? Ah, kalian sudah sampai rupanya." Ujar pria itu, ia menatap Shigeo dan Retsu bergantian. Senyuman ramah dan menenangkan terbit dari wajahnya. "Senang rasanya bertemu putri sendiri secara langsung. Apa ibumu baik-baik saja disana?"

"Ibu menitipkan surat untuk anda. Uhm.. akan ku berikan nanti, ada di dalam koper, hehe." Retsu terkekeh canggung, rona merah nampak samar di kulit Pale–Tan miliknya.

Reiki, sebagai sang ayah kandung dari sang gadis mengangguk pelan, ia membuka kunci pintu mobilnya dan meminta Retsu masuk ke mobil sementara dia dan anak laki-lakinya, Shigeo memindahkan koper ke bagasi.

Tak ingin membantah dan karena sedang malas, Retsu menurut pada permintaan sang ayah dan segera masuk ke dalam. Ia menatap ponsel miliknya, fotonya dan seorang pemuda bersurai pirang menjadi pemandangan pertama yang ia lihat. Dia tersenyum karena berhasil mengamankan setidaknya satu foto sewaktu kecil itu disaat ponselnya di kembalikan ke setelan pabrik oleh kakaknya yang lain.

Suara pintu yang tertutup diikuti suara mobil yang dinyalakan terdengar. Retsu mendongak, ia bisa melihat surai blonde—platinum milik ayahnya dan surai blonde—ash milik kakaknya.

Satu tone(sejenis) kalau menurutnya.

Itu tak membuatnya merasa berbeda, walau tak dapat di pungkiri jika warna kulitnya jelas lebih gelap dari milik kedua anggota keluarganya yang putih.

"Omong-omong, ayah juga sedang dalam masa percobaan untuk mendapat hak asuh seorang anak laki-laki yang tidak mendapat perlakuan baik." Secara tiba-tiba, celetukan dari ayahnya terdengar.

Shigeo selaku anak kandung laki-lakinya bertanya, "Hak asuh... Apa artinya aku akan mempunyai dua adik?"

"Tidak juga, dia tidak akan menjadi bagian dari keluarga Torayami. Orang tuanya yang meminta, bisa dibilang pihak pengadilan hanya memberikan dia untuk ku rawat." Reiki menjelaskan kepada anak sulungnya itu, sedangkan Retsu hanya diam menyimak sembari mengenali beberapa kosakata Jepang yang termasuk jarang ia dengar.

Tak berselang lama Reiki melirik ke Retsu dan berbicara, "Retsu, *Jepang tak memiliki hukum yang bagus untuk melarang diskriminasi, apa kau sudah siap dengan hal itu?" Tanya Reiki kepada Retsu yang ada di bangku belakang.

* : untuk bagian ini aku tulis sesuai sama Wikipedia, hukum di Jepang memang tak sebagus negara–negara lain, dan jika ada kesalahan dalam penempatan hukum atau lainnya bisa komentar untuk membenarkan, terimakasih.

Mendengar itu, Retsu mengangguk. Ia sudah biasa menerima kritikan dari orang-orang berkulit putih. Tapi biar saja, karena menurutnya, dia itu cantik, cakep, cetar, nan membahana. Yang perlu ia lakukan adalah menjadi lebih baik dari orang yang merendahkan dirinya. Benar?

Ya, tentu saja ia benar. Hahaha

Retsu benar-benar tak sabar dengan kehidupannya setelah ini~

Retsu benar-benar tak sabar dengan kehidupannya setelah ini~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang