O3 ⟩ :¨·.·¨:

305 37 0
                                    

;;  NEW SCHOOL {DIANELV_AX}━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;;  NEW SCHOOL {DIANELV_AX}
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

ㅤㅤ Sebuah suara kapur yang beradu dengan papan tulis terdengar, sesaat setelah itu hening. Sebuah nama yang di tulis menggunakan aksara Jepang itu terpampang dengan jelas. Retsu tersenyum melihat tulisannya dan berbalik badan.

"Torayami Retsu, itu namaku. Aku dibesarkan di Jerman, jadi harap dipahami jika etika milikku sedikit berbeda dengan kalian semua." Retsu berbicara dengan nada yang pelan, cukup untuk di pahami oleh anak-anak di kelasnya. Iseng untuk memakai bahasa Inggris di pertemuan pertama mereka.

Seorang siswa mengangkat tangannya, "Excuse me, Torayami─san. Can you speak Japanese?"

Mendengar pertanyaan tersebut, Retsu mengangguk. "Bisa, tapi agak berantakan dan tidak lancar... Aku sedang belajar untuk itu"

"Jika kami menggunakan bahasa Jepang, apakah kau akan mengerti?" Siswa tadi kembali bertanya.

Retsu paham apa yang diinginkan oleh siswa tersebut. Ia menjawab dengan bersemangat, "Tentu saja, silahkan menggunakan bahasa Jepang. Mungkin dengan itu aku akan cepat mengerti bahasa kalian."

Guru yang melihat interaksi tersebut tersenyum, "Torayami, You can sit on empty bench.." Oh, beruntungnya kelas itu karena wali kelas mereka adalah Guru Bahasa.

Retsu menengok dan sedikit membungkuk, ia berjalan ke bangku kosong. Ada di bagian belakang sih, tapi ia tak mempermasalahkan hal tersebut. Ia menyapa kecil beberapa orang yang melambaikan tangan kepadanya.

Ah, rasanya lebih baik dari pada di sana yang suram.

ㅤㅤ Jam Istirahat sudah berdering 2 menit yang lalu. Dan gadis kita, Retsu sedang berjalan bersama dua teman barunya. Ia jelas menjadi pusat perhatian karena tingginya yang sedikit diatas rata-rata.

"Torayami─san, apa kau pernah menonton Anime? " Gadis dengan surai panjang yang di kuncir kepang di sebelah kirinya itu menarik perhatian Retsu. "Yah, aku menonton beberapa Anime... Mereka selalu menghibur ku dengan konsep cerita unik." Ujarnya menjawab seadanya.

Ah, dia masih melanjutkan kegiatan isengnya. Yah, mari bersyukur karena dua teman barunya ini pintar.

Gadis di sebelah kanannya menggandeng Retsu, jarak yang dekat, kalau dilihat-lihat. Ia membenarkan kacamatanya dan bertanya, "Anime apa yang kau suka?"

"Hmm... Demon Slayer," Retsu menjawab sembari mengingat anime yang satu itu. Sebuah senyum muncul sesaat ia mengingat husbandonya di anime itu.

"Demon Slayer.... Bukankah... Tomioka itu tampan." Gadis berkacamata itu menatap serius Retsu. Memaksa sang gadis yang menjadi anak Jerman dadakan itu menjawab Ya.

Mereka berbincang, hingga tabrakan masal terjadi. Bukan, bukan Retsu korbannya. Tapi temannya yang ada di sebelah kiri. Untungnya Retsu dengan sigap menangkap tubuh temannya walau harus memakai kaki. "Ah, maaf ya Kojima─san. Refleks..."

"Dan, Berhenti di sana pria kuning! Kau harus meminta maaf ke temanku. Sekarang! " Retsu berucap dengan tegas, tepat di depan sang pemuda bersurai kuning itu.

Si pemuda hanya menatapnya acuh dan sinis. "Anak nyasar dari mana ini?"

Si kacamata menarik lengan baju Retsu, sedangkan sang gadis menengok menatap temannya yang menggeleng pelan. "Tidak usah di ladeni." Ujarnya.

"Benarkah itu baik-baik saja? Aku pikir Jepang menjunjung tinggi sopan santun eh...? " Retsu mengernyit, dia benar-benar menikmati actingnya.

"Ini sudah biasa terjadi, lebih baik kita segera ke kantin, bukan begitu? Kojima?"

"Ya!" Kojima mengangguk dengan tegas, segera menarik sang gadis Jerman dadakan itu dengan segera.

Tak berselang lama mereka sudah sampai di kantin. Suasana ramai adalah hal yang mereka lihat pertama kali. Retsu hanya mengikuti kedua temannya, sebelum sebuah pekikan feminine terdengar memekakkan telinga.

"Otoya─kun, Otoya─kun, kau mencetak gol lagi ya???"

"Kerennya!!"

Suara-suara seperti fangirl itu memenuhi telinga mereka bertiga, "Who?" Retsu menengok ke arah kedua temannya.

Kojima menengok dan mulai memberitahu Retsu, "Dia Otoya Eita, anak kelas dua, seorang pemain futsal. Nampaknya dia mencetak gol yang fantastis lagi. Aku tak tertarik karena aku lebih suka basket."

"Begitu... Futsal ya." Retsu bergumam dan tersenyum, mengangguk sebagai ungkapan terimakasih kepada Kojima.

Disamping itu, Otoya Eita—alias ukenya penulis El ekhm—menatap Retsu penasaran, badan yang tinggi itu membuatnya terkesan. Sekitar 162? Itu tinggi yang langka. Apalagi dengan kulit sedikit gelap yang eksotis. Itu jarang di temukan di Jepang.

"Hee... Manisnya~" secara tiba-tiba Otoya bangun, pemuda itu berjalan dan mendekat ke Retsu. "Halo kawaii─chan, siapa namamu?"

Sementara yang ditanya hanya mematung bingung, apa apaan pemuda ini? Gila, sinting, (tapi manis ko —el). Gadis itu tetap diam, bingung ingin membalas bagaimana untuk sapaan yang tiba-tiba itu, tapi untungnya temannya itu menjawab Otoya untuk mewakili Retsu.

"Maaf Senpai, tapi seperti Torayami tidak paham. Anoo, Torayami, He asks your name." Jawab si kacamata—Kogarashi—memberi tahu Retsu seakan Retsu tidak tau bahasa Jepang.

"Oh— ah, Torayami Retsu, Pleased to meet you, eee Otoya Eita, right?"

"Ah? Kau memberitahu 'kan namaku padanya ya, Kogarashi?" Otoya berkacak pinggang, menatap adik kelasnya sedikit kesal.

Itu tak berselang lama karena Otoya langsung fokus pada sang siswi baru dan mengangguk, "Kau manis, ayo jadi pacarku."

"No, thanks." Balas Retsu dengan senyum manisnya.

Mampus nt

ㅤㅤ "I'm home ..."

Kalimat itu terdengar di sebuah rumah dengan aksen Jepang tradisional. Sebuah langkah kaki terdengar, menampakkan pemuda dengan surai ash blonde dengan yukata hitam yang cocok dengannya.

"Bagaimana dengan sekolah pertamamu di Jepang?" Shigeo bertanya, cukup khawatir dengan keadaan adiknya yang tergolong baru dengan lingkungan negaranya itu.

"Aman." Balas Retsu memberikan jempolnya.

"Syukurlah..." Shigeo terkekeh, mengusap surai blonde–platinum milik sang gadis dengan lembut. Ia kemudian mengajak gadis itu untuk masuk dan meminta sang adik untuk berganti baju. Retsu hanya tersenyum dan mengangguk, sungguh, dia benar-benar senang jika Shigeo yang menjadi kakaknya di keluarganya, bukan orang sinting yang mesum itu.

 Retsu hanya tersenyum dan mengangguk, sungguh, dia benar-benar senang jika Shigeo yang menjadi kakaknya di keluarganya, bukan orang sinting yang mesum itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


voteny deck, btw guah sma si ian habis wisuda. kece g? woiya jelas kece 🤙

chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang