13 ⟩ :¨·.·¨:

114 21 0
                                    

ㅤㅤ Kuon sedang mencatat senjata anggota tim Z. Senjata terhebat Bachira adalah Dribble miliknya, senjata Raichi adalah teknik tendanganya, Gagamaru adalah permainan Jarak Dekat(?) Naruhaya adalah kemampuannya yang bisa bergerak di titik buta pemain lawan, Iemon seperti Jack Of All Trades, Kuon adalah lompatan dan Isagi.... Dia masih tampak bingung dengan senjatanya.

Raichi dan Surai Raven itu nampak sedang memperdebatkan kemampuannya sedangkan Bachira sudah pergi ke alam mimpi. Isagi mengatakan akan memikirkan dan Gagamaru mengatakan waktu terus berjalan.

Kuon-pun bertanya pada Chigiri apa senjata namun Chigiri tidak mau mengatakannya seperti yang si gadis itu duga. Igaguri mencoba membujuk Chigiri mengatakan senjatanya dan Chigiri sebenarnya merasa tidak enak akan hal itu.

Retsu mengusap kepala Chigiri, memikirkan kemungkinan kenapa si pemuda pink itu tak mau memberitahukannya pada mereka sedangkan si Raichi menyuruh mereka mengabaikan tuan putri manja seperti Chigiri.

"Baik... Selanjutnya, Torayami?" Ucap Kuon

"Senjata ku?  Hmmm, mungkin Misdirection? Refleks ku juga bagus." Retsu menjawab dengan tangan yang masih setia dengan kepala Chigiri

"Oh, dan panggil aku Retsu saja, agak aneh bagiku jika di panggil dengan marga" balas Retsu kembali

"... Yah baiklah. Pertama seorang striker membutuhkan senjata yang kuat... dari pondasi tersebut, sebuah tim bisa dibangun... itulah jalan menuju kemenangan atau begitulah kata Ego. Dengan begitu, kita harus lebih fokus untuk... mempelajari senjata kita" terang Kuon menjelaskan dengan baik.

Tapi menurut Iemon jika mereka lebih fokus pada senjata mereka sendiri, mereka akan mengulangi kesalahan yang sama. Maka dia berpikir mereka tidak bisa menang jika memakai metode itu.

Ya, meskipun mereka semua tahu senjata masing-masing itu tidak akan membantu permainan mereka, pikir Retsu.

Isagi pun bertanya apakah ada strategi hebat yang bisa mereka gunakan. Kuon pun terdiam lalu menuliskan strategi yang muncul di benaknya.

"Hm? Apa kau kepikiran sesuatu Kuon─chan?" Tanya Retsu.

Kuon berpikiran bahwa mungkin ada satu cara agar mereka semua bisa menunjukkan senjata mereka. Kuon terlihat serius membuat strategi yang dia pikirkan, Isagi pun hanya terdiam sambil menatap kearah Kuon. Bachira masih tertidur pulas, Chigiri masih duduk bersama Retsu.

Seisi ruangan kecuali Bachira memperhatikan Kuon dengan seksama. Memikirkan sebuah taktik, Iemon pun menyetujuinya yang diikuti Naruhaya dan Igaguri.

Asalkan bisa menang mereka akan melakukan apapun, nama taktik yang Kuon buat adalah Akulah nomor 9 selanjutnya

Kuon─chan tidak pandai membuat nama batin Retsu.

Mereka semua pun melakukan latihan khusus agar kombinasi tim mereka jauh lebih stabil daripada sebelumnya. Karena tidak mungkin bagi mereka menjadi sebuah tim secara langsung tanpa memiliki pemicu. jika kami kalah karir sepak bola kami akan berakhir

Itulah yang ada di benak mereka dan agar hal itu tidak terjadi mereka harus bekerja sama. Dan hal itulah yang menyatukan mereka.

Saking lelahnya Isagi, dia duduk di kantin Blue Lock, sepertinya dia terlambat untuk makan.

'Natto lagi..' batin Isagi yang mulai bosan karena semenjak dua minggu terakhir makanannya hanya itu.

Isagi memakan makanannya dan dia menyadari bahwa di kantin itu hanya tersisa dirinya.

Namun tiba-tiba, Retsu datang ke sana.

"Torayami?"

"Isagi─chan?" Isagi pun bertanya mengapa Retsu datang ke kantin, dan Retsu menjawab dia lapar karena belum makan dan mengambil jatah makanannya.

Saat Retsu mengambil makanannya, Isagi terlihat putus asa dan kehilangan kepercayaan dirinya. Lalu sang Hero pun datang dan menghampiri Isagi lalu bertanya apakah dia bisa duduk disebelah sang pemuda.

Kunigami bertanya lagi apakah Isagi selalu mendapatkan Natto dan si pemuda mengatakan bahwa itu makanan yang diterima oleh pemain dengan rank rendah. Isagi bertanya balik, apakah Kunigami tidak makan, dan Kunigami menjawab dia sudah makan tadi dan ke kafetaria karena ingin melihat Isagi.

"Sepertinya aku belum bilang tapi... terima kasih" ucap Kunigami yang memegangi tengkuk lehernya.

"Untuk apa?" Tanya Isagi keheranan "terimakasih atas umpannya" balas Kunigami memperjelas.

Retsu tersenyum dengan tingkah lucu mereka berdua, memilih diam dan memperhatikan. Isagi kembali bertanya apa yang memotivasi Kunigami dan sang kembaran Ichigo itu menjawab dia ingin menjadi pahlawan, pahlawannya saat kecil bukanlah super sentai, robot, maupun bajak laut, tetapi orang yang berlari dilapangkan hijau dan bahagia setelah menceritakan gol, para striker.

Jadi dia ingin menjadi seperti mereka dan ingin mewujudkan mimpinya dengan berjuang dengan adil dan jujur.

Isagi tampak kagum pada tekad kunigami karna itulah yang tidak ia miliki. Saat Retsu hendak berbalik tiba-tiba Kunigami menghampirinya, ah ternyata dia membeli steak. Tunggu... Bagaimana cara dia membelinya? Ah ternyata dia menukar gol nya dengan steak itu dan membaginya dengan Isagi. Retsu juga mau sebuah daging, karena itu dia menukarnya juga.

"Ah, sudah ku duga yang mencetak gol itu adalah kau Torayami" ucap Kunigami yang masih sibuk membagi steak miliknya

"Ah, Heheh... Yah, aku menikmati suasana saat mencetak gol, sih" ujar Retsu sambil menatap interaksi lucu Isagi dan Kunigami

Dalam diam Retsu tersenyum dan berharap kedekatan tim Z dengan dirinya maupun anggota tim lainnya terus berlanjut. Kunigami sendiri tiba-tiba terkejut karena steak yang dia makan sangat enak dan memaksa Isagi memakan steak nya.

Mereka tersenyum sambil menikmati steak mereka dan saat Kunigami di puji oleh Isagi, dia justru memalingkan wajahnya.

"Wah.... Kuniga─chan pemalu" ucap Retsu yang membawa makanannya melewati Isagi dan Kunigami.

Kunigami pun mengepalkan tangannya kearah Isagi dan pemuda raven itu ikut mengepalkan tangannya.

Tanpa di duga, Kunigami menarik Retsu dan meletakkan makanan Retsu di atas meja.

"Kau juga Torayami, ayo berjuang bersama sama" ucapnya sambil tetap tersenyum dan mengepalkan tangannya.

"Ya!! Tentu saja, ah dan jangan memanggilku dengan margaku. Panggil saja aku Retsu, aku sudah mengatakan itu tadi." ucap sang gadis yang ikut bergabung dengan mereka

Ah, benar-benar hari yang menyenangkan.

chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang