15 ⟩ :¨·.·¨:

101 20 2
                                    

ㅤㅤ Di pertandingan selanjutnya, tim Z melawan tim Y.

Retsu diam, berdiri di posisinya sembari memegangi perutnya yang terasa sakit. Rahangnya mengeras, sungguh ia tak suka fase perempuan yang satu ini.

Ah, dan posisi tim Y sama seperti mereka yang tak akan bisa lolos seleksi seandainya mereka kalah di pertandingan itu. Pemain yang harus mereka waspadai adalah Hibiki Okawa yang merupakan Top Score prefektur Kumamoto.

Kuon berkata karena mereka sudah memiliki rencana, maka mereka harus melakukan seperti saat mereka berlatih. Menang atau mati tim Z, atau jika kami kalah, kami gagal itu yang tertanam di dalam pikiran mereka.

Jauh sebelum pertandingan, Kuon telah memikirkan sebuah sistem hyperoffensive dimana mereka bisa memaksimalkan senjatanya.

Akan tetapi, jika mereka terlalui fokus secara individu maka mereka akan kalah, karena itu Kuon membagi waktu dimana mereka akan bergantian sebagai penyerang. Layaknya sebuah video game, jika ingin memaksimalkan senjata mereka, mereka tentu harus mengikuti formasi dan beradaptasi. Membantu penyerang utama dalam sepak bola dan bergantian sampai 11 dari mereka bermain sebagai penyerang. Retsu pun mengerti apa yang Kuon maksud, tetapi dia bingung dengan urutannya.

"Ah bagaimana dengan ranking kita?"

"Ah tapi aku ingin menjadi penyerang setelah Raichi, kita bertukar ya Kuon─chan" Ujar Retsu di setujui oleh sang pemuda.

Semua pun tampak diam dan berpikir, lalu Naruhaya pun mengatakan bahwa semua akan kacau dan berlarian dari posisi barunya karena belum terbiasa. Kuon pun menyarankan bagaimana jika mereka berganti searah dengan arah jarum jam, jadi mereka akan bergantian posisi yang paling dekat dengan mereka.

Iemon memutuskan tetap menjadi kiper dan Chigiri yang tetap berada di posisi bek. Semua pun tampak setuju dengan rencana itu.

Rencana dimulai oleh Bachira, namun saat Bachira sudah melesat pergi dia dihadang oleh dua orang, ah ditambah satu lagi. Bachira pun mengoper bola pada Igaguri. Dan tim Y pun tampak mengawasi bachira dengan ketat. Tentu saja tim Y juga berlatih sama seperti mereka, karena itu mereka sulit di hadapi.

Igaguri pun mengoper bola pada Bachira lalu Bachira menerima operan itu. Namun tetap saja, tim Y menghalangi bachira.

ㅤㅤ Karena waktu sudah lewat dari 10 menit, giliran Kunigami yang menunjukkan senjatanya. Kunigami mengoper bola pada Raichi dan dia berlari ke depan gawang. Raichi pun mengoper bola pada kunigami dan diterima dengan mudah oleh kunigami. Namun tanpa diduga, tendangan kunigami di halau oleh dua orang dan itu membuat semua anggota tim Z terkejut. Bola melambung dan Isagi dengan mudah menangkapnya dan mengopernya pada Bachira. Retsu terus memperhatikan Okawa yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Apa yang dia tunggu...?" Guman Retsu bingung.

Tendangan Kunigami kembali di halau, bola itu melambung ke pemuda dengan poni yang menutupi matanya. Dan saat itu juga Okawa bergerak dari tempatnya. Pemuda berponi itu pun mengoper pada Okawa dan dia menerimanya dengan mudah.

"Kau cukup lama, Niko!" Ucap Okawa sambil menyeringai

Sedangkan pemuda yang dipanggil Niko itu membalas, "Ku serahkan padamu, Okawa"

Okawa mengelabui Iemon, dan saat hendak menendang, Retsu bergerak dan menghadang tendangan tersebut, tapi sayangnya, Bola tersebut lolos dan mencetak gol, 1 - 0. Retsu mendecih kesal sedangkan Raichi dan Naruhaya tampak frustasi dengan hal itu. Isagi pun sepertinya mulai memahami situasi. Kini giliran Kuon yang bermain.

Naruhaya mengoper bola pada Kuon dan pemuda itu dengan mudah menerimanya, tentunya dengan senjatanya. Kunigami pun menerima bola itu dan dihadang oleh dua orang, tanpa Kunigami sadari, Niko mengambil bola itu darinya

chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang