26⟩ :¨·.·¨:

88 20 0
                                    

ㅤㅤ Di kamar mereka, tim Retsu menatap ke arah televisi dengan serius. Sedangkan Retsu sendiri tidak ada disana, mungkin dia sedang mandi.

"Leonardo Luna, Adam Blake, Pablo Cavazos, Dada Silva. Mereka semua pemain kelas dunia yang akan melawan kita" Karasu berkata secara tiba-tiba.

Sedangkan Retsu yang baru datang dan kebetulan mendengar penuturan sang pemuda menyahut dengan handuk yang ada di atas kepalanya. "Kau melupakan Loki, gagak bodoh."

"Kau tau tentangnya?" Tanya Yukimiya ke Retsu yang duduk disebelahnya. Mengabaikan Karasu yang misuh-misuh di seberang

"Julien Loki, orang yang membuat gelombang besar di liga Perancis usianya masih 17 tahun namun dia sudah dipilih oleh tim nasional Prancis. Sifatnya ramah sih... Tapi kecepatan benar-benar tidak masuk akal."

Mendengar penjelasan itu, sang pemuda baby blue alias Hiori bertanya, "Jadi? Apa yang harus kita lakukan?"

"Pasrah saja. Toh kita tak mungkin menang" timpal Karasu.

Retsu yang mendengar itu langsung memukul perutnya dengan sangat keras hingga membuatnya terduduk lemas. Yukimiya mengatakan mereka setidaknya harus berusaha sedikit. Akhirnya tim Retsu mengangguk setuju.

Mereka berjalan ke ruang pertandingan. Para pemain dunia menoleh kearah mereka. Hal itu membuat tim Retsu gugup karena aura mereka berbeda.

"Buahahaha! I don't think there are sweet-faced people here..." ucap Dada Silva membuka suara.

Dan Adam, pria itu menimpali ucapan Silva, "Dia lebih manis daripada Cavazos, kalau dia perempuan aku ingin melihatnya mengunakan kimono yang indah."

"Aku yang paling imut di dunia. Dia tak bisa menyaingi ku" balas Cavazos tak terima sambil menggembungkan pipinya.

Loki berjalan kearah Retsu hingga membuat tim mereka heran. Loki pun mengulurkan tangannya sambil berkata.

"Jadi kau yang bernama Torayami Retsu. Perempuan satu-satunya yang ikut projek ini. Senang bertemu dengan mu. " ucapnya dengan ramah, Retsu sendiri membalas uluran tangan dari Loki.

"Girl?! "

5 kelas dunia yang lain merasa heran sekaligus terkejut. Luna pun mengatakan para mereka, apakah mereka mendengar penjelasan Ego. Adam dan Silva masih bertengger sedangkan Cavazos menatap Retsu tidak percaya.

"Don't care about my gender, we are equal here, let's just say I'm a man." Ujar Retsu menjelaskan.

"Ehh, you can speak English?" Tanya Luna yang dibalas anggukan oleh Retsu.

"Hebat Retsu─chan" timpal Otoya yang kagum pada sang gadis.

"Kau lupa aku pindahan Jerman? Ini mudah kok" balasnya.

"Yah... Kalau begitu, mari bersenang-senang, atau stress bersama." ucap Karasu yang menginjak bola dan mengopernya pada Hiori. Retsu mengaktifkan misdirectionnya dan Yukimiya yang berlari ke depan gawang. Hiori mengoper kearah Silva yang membuat tim kelas dunia kebingungan.

bukannya disana tidak ada siapapun?

Tepat dibelakang Silva, Retsu menatap kearah bola yang sedang melambung tinggi itu. Silva tersenyum mengerikan dan melompat mengambil bola itu. Tepat setelah bola jatuh ke tanah, Retsu mengambil bola dan berlari ke depan gawang dengan kecepatan penuh.

"BANG!!" Teriak Retsu sambil mencoba menendang bola ke gawang. Retsu mencoba membuat gol secara tiba-tiba hingga membuat tim 5 kelas dunia terkejut. Loki berlari dengan cepat untuk menghentikan tendangan Retsu. Dia tersenyum, merasa jika tendangan Retsu belum cukup untuk mengalahkannya

"Dasar egois. Kau tak akan bisa mencetak gol" timpal Karasu sambil menyeringai ke arah sang gadis

"Berisik! Oper padaku! Setidaknya aku sudah berusaha!" ungkapnya. Mereka pun tersenyum setelah mendengar perkataan Retsu.

Pertandingan kembali di mulai, Loki berlari ke depan sambil mengiring bola. Hal itu membuat tim Retsu waspada dengan kecepatannya. Loki tersenyum saat Otoya mencoba menjaganya lalu berlari ke dengan cepat yang membuatnya terlambat bergerak. Yukimiya mencoba menghentikannya namun tiba-tiba pandangannya memburam.

Dengan refleks nya, Hiori mencoba menghentikan Loki tetapi sang lawan justru meningkatkan kecepatannya. Ia mencetak gol dengan indah sedangkan Yukimiya terduduk sambil memegangi kepalanya.

"Yuki─chan? Kau baik?" Restu bertanya sembari mengulurkan tangannya.

"Ya, tenang saja." Yukimiya menerima uluran tangan sang gadis dan kembali berdiri

Pertandingan kembali di mulai, Retsu dijaga ketat oleh Adam hingga membuatnya kesulitan bergerak. Karena melihat Retsu dan Yukimiya yang sedang tidak bisa bergerak leluasa, Hiori memberi operan pada Otoya dan dengan langkah ninja nya Otoya berlari melewati mereka.

"Hello, Ninjas. You can't get through here! "ucap Silva tiba-tiba.

Otoya mengoper pada Karasu dan sang gagak mencoba mencetak gol dengan operan Otoya. Namun hal itu dihentikan oleh Silva, meskipun mereka berdua kecewa, mereka berdua melakukan tos dan seperti biasa, Karasu sedikit menambahkan omongan pedasnya saat berbicara dengan Otoya dan mengomentari operannya.

5 kelas dunia tidak tinggal diam ketika hampir kebobolan gol karena tidak fokus. Cavazos mengoper pada Silva dan Silva menerimanya dengan lompatannya yang tinggi. Silva mengiring bola dan berhadapan dengan Hiori, namun dengan mudah pria Brazil itu melewati pemuda baby blue, dan tentu saja Hiori terjatuh karena perbedaan kekuatan fisik. Silva mencetak gol hingga membuat tim Retsu kagum dengan kekuatan mereka. Pertandingan kembali di mulai Otoya memulai dengan dribbel miliknya dan langsung di hentikan oleh Cavazos. Cavazos mengoper pada Adam dan Adam mencetak gol dengan tendangan yang kuat.

"Sudah kubilang jangan berharap. Kita tidak akan nenang" ujar Karasu berkacak pinggang.

"Seenggaknya kita harus mencobanya" balas Hiori

"Kau peduli ternyata"

Hiori hanya terdiam dan mengontrol bola dengan baik. Dia mengoper pada Yukimiya dan diterima oleh Yukimiya dengan mudah. Dia melancarkan Gyro Shot namun ditahan oleh Silva. Di posisinya, Luna sudah bersiap untuk menendang dan membuat Karasu waspada. Tak diduga oleh sang gagak, Luna mengunakan tipuan dan mencetak gol.

0─4

"Selesai ya?" Timpal Karasu sambil tersenyum pasrah.

"DASAR BODOH! AWAS SAJA KAU SETELAH INI!" Teriak Retsu kesal, dia gemas karena kemampuannya dan para senior itu berjarak bagai tanah dan puncak gunung.

Yukimiya dijaga oleh Silva, Otoya di jaga oleh Adam, hal itu membuat tim Retsu kesulitan dalam merebut bola di tangan Luna. Loki sendiri masih menjaga retsu.

"Aku penasaran bagaimana caramu tadi bersembunyi di belakang Silva" ucap Loki

"Mau melihat sulap?" Ucap Retsu, saat Loki berkedip Retsu sudah menghilang dari hadapannya dan berlari ke arah Luna. Karena teriakan Loki, Luna sadar bahwa Retsu sedang mengejarnya bersama Loki dibelakangnya. Luna pun mengoper pada Cavazos dan tim Retsu otomatis kalah.

"Tenang saja kok, inti pertandingan ini hanya mengetes kalian. apakah kalian layak masuk U-20 Jepang" ucap Luna

"Dari awal sudah jelas hasilnya" ucap Loki

"Menenangkan ini mustahil bagi kalian" ucap Silva sambil tersenyum sadis

"Kita harus melaporkan kemampuan mereka pada Jinpachi lalu menerima imbalannya. Aku ingin segera ke Harajuku." Balas Cavazos pada rekan satu timnya.

Adam merangkul Cavazos dan mengajak mereka ke hotel. Luna menantikan pertandingan dengan tim blue lock di pertandingan selanjutnya. Tim Retsu pun terduduk frustasi karena kalah dengan sangat mudah.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang