19⟩ :¨·.·¨:

96 22 0
                                    

ㅤㅤ Retsu mendapati dirinya menstruasi, dan dia segera berganti di ruangan pribadi. Setelah selesai berganti dia segera keluar dari ruangannya. Baru sampai di depan pintu ruangan pribadinya, dia kembali merasakan nyeri yang sangat hebat. Dia lantas berjongkok di depan pintu dan sialnya dia lupa menutup pintu.

Secara kebetulan, Barou sedang berjalan-jalan di lorong untuk menenangkan diri, dan melihat Retsu yang sedang berjongkok di depan pintu. Barou pun tidak menghiraukannya dan tetap berjalan melewati gadis itu.

"Ah sial..." guman Retsu, tak menyadari ada seseorang di dekatnya.

Barou menoleh ke arah Retsu dan terheran dengan gumaman orang itu. Pemuda itu berjalan ke arah Retsu dan tak sengaja melihat kearah ruangan pribadi Retsu. Terdapat sebuah poster besar yang terpajang di sana.

"Tunggu.. bukankah itu...." Ucap Barou, Retsu yang mendengar suara yang tidak asing baginya menoleh ke arah atas. Mata mereka saling bertemu, Barou pun memperhatikan wajah Retsu yang terlihat seperti perempuan. Ah, dia baru sadar sekarang?

"Barou-chan? EH?!!!" Retsu langsung terduduk, Barou secara tiba-tiba berjongkok di hadapannya. Pemuda pun terdiam dan menatap dalam-dalam kearah Retsu. Perempatan muncul di kepala Barou.

"Omae... " Ucap Barou dengan nada yang dalam.

"TUNGGU!!! AKU BISA JELASKAN!!" ucap Retsu mengelak. Barou mengeram rendah "Kenapa ada gadis yang nyasar ke sini" ucapnya sambil menatap si gadis dengan tatapan tajam.

"Ano.. etto.... Ah!! Chigiri!!!" Pandangan Barou pun teralihkan, saat kembali menoleh Retsu sudah menghilang dari sana dan suara pintu di kunci pun terdengar. Perempatan sekali-lagi muncul di kepalanya.

BRAK BRAK BRAK'

Tidak seperti mengetuk pintu pada layaknya, Barou justru terlihat seperti sedang mendobrak pintu yang terbuat dari besi itu. "HOY!! KAU BELUM MENJAWAB PERTANYAAN KU!!" ucap Barou sambil terus mendobrak pintu itu.

"MOU!! BADAK-CHAN SUDAH TAU KAN!! KENAPA BERTANYA LAGI!!"

"AKU BERTANYA KENAPA KAU DISINI! DAN SIAPA YANG KAU PANGGIL BADAK HAH?!"
pintu pun terbuka, Barou pun terlihat menunggu penjelasan dari Retsu.

"Karena ingin bermain bola"

'BRAK

Pintu kembali di tutup, Barou kembali kesal karena hal itu.

"ITU TAK MENJELASKAN SEMUANYA!" Teriaknya kembali kesal. Retsu hanya diam dan beralih duduk di kasur singlenya dan tidur. Mencoba mengabaikan teriakan Barou yang memekakkan telinga.

ㅤㅤ Esoknya, pertandingan terakhir dari seleksi pertama di mulai. Iemon memulai persiapan dengan semangatnya. Retsu sendiri tak mendengarkan, sibuk memakai kompres hangat di perutnya.

"Retsu, kau baik?" Naruhaya mendekat, menatap gadis itu dengan rasa penasaran.

Sang gadis menengok, menatap Naruhaya di sebelahnya. Retsu tersenyum dan mengangguk, "Tenang saja. Ini sudah ku alami setiap bulan."

"MENGERIKAN!" Naruhaya berteriak, mengagetkan anggota yang lainnya. "Duh, Naru─chan, jangan berteriak, dong"

Chigiri mendekat dan mengusap surai blonde platinum itu, "Jika sangat sakit tak usah di paksakan." Ujarnya.

"Nahh, itu bukan masalah. Aku ingin menciptakan gol di pertandingan kali ini. Yah, mungkin aku akan sedikit terhambat saat lari. Aku akan memakai Drive Shot saja." Balasnya.

ㅤㅤ Tak berselang lama setelah bertanding, situasi menjadi memanas saat kedua tim berhadapan di lapangan. Reo adalah orang pertama yang mengambil bola. Isagi dan Bachira lantas menjaganya, namun Reo mengoper pada Zansetsu. Pemuda dengan kacamata itu kembali mengoper pada Nagi namun di halangi oleh Igaguri. Bola itu-pun di ambil oleh Retsu dan sang gadis kembali mengopernya pada Isagi lalu mengoper lagi pada Bachira.

chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang