O7 ⟩ :¨·.·¨:

190 33 0
                                    

;;  MOVE TO TOKYO {DIANELV_AX}━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;;  MOVE TO TOKYO {DIANELV_AX}
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━


ㅤㅤ

ㅤㅤ Sudah cukup lama Retsu tinggal di jepang, dan secara tiba-tiba Retsu, di telfon oleh nyonya Chigiri. Wanita itu bertanya apakah ia bisa menemani Chigiri atau tidak.

Tadinya Retsu berfikir jika menemani dirumah, namun saat ia mendengar nyonya Chigiri berkata menemani di rumah sakit dengan segera Retsu bersiap tak lupa meminta izin dengan sang kakak lewat sms. Dimana Shigeo? Latihan tentunya.

Ia dengan segera pergi ke rumah sakit yang diberitahu oleh Nyonya Chigiri. Sesampainya, sang segera masuk dan langsung menuju ruangan yang sudah di beritahu letaknya.

Di depan ruangan tersebut, terdapat Nyonya Chigiri dan dokternya. Ibu dari Hyoma itu menitipkan sang anak laki-laki pada tetangganya, sekaligus teman dekat sang anak. Retsu hanya mengangguk dan izin untuk masuk ke dalam.

"Hyo─chan..." Retsu memanggil nama sang pemuda dengan pelan. Nampak jika anak itu merespon panggilan sang gadis.

Retsu berjalan dan berdiri di depan pemuda surai pink itu. "Hei, apa sakit...?" Ia mengulurkan tangannya, menangkup pipi sang teman.

Chigiri mendongak sedikit, menatap manik pink Retsu yang hampir seiras dengan miliknya. "Retsu..."

"Ada apa? Katakanlah."

"... Aku takut.... Jika ligamen ku robek lagi, katanya aku sudah tak ada harapan lagi untuk bermain bola..." Ujar Chigiri menjelaskan sedikit keadaannya. Retsu yang mendengar itu membelalakkan matanya. Terkejut dengan fakta yang baru ia dapatkan.

Retsu diam, ia menatap keadaan Chigiri yang memang jauh dari kata baik. "Tidak apa Hyo─chan, kau akan baik-baik saja setelah sembuh..."

Chigiri menggenggam erat tangan sang gadis, bahunya bergetar menahan pedih untuk keadaannya sekarang. Merutuki nasibnya, hingga tak sadar bahwa hal itu menenggelamkan dirinya di dalam lubang yang gelap. "Tapi aku jadi tak bisa menepati janji..." Balas sang teman.

Retsu diam dan teringat dengan hal yang di bicarakan, lalu gadis itu berkata dengan tenang, "Ah, tidak apa, yang terpenting adalah kesehatanmu terlebih dahulu."

Dan semenjak saat itu, anak laki-laki keluarga Chigiri itu sibuk dengan perawatan kakinya. Retsu memilih untuk menyibukkan diri dengan bermain di sekolah bersama kakak kelas dan tim futsal disana ataupun bermain sendiri di halaman rumahnya. Terkadang ia juga hanya tiduran di rumput sembari melempar bola, bahkan pernah ketiduran di halaman belakang hingga malam, itu membuat Shigeo panik seketika karena tidak tau ada di mana keberadaan adiknya.

Dan karena hal itu, akhirnya Shigeo menjadi lebih sering mengajaknya melihat latihan voli bahkan hingga melihat latihan basket sekolah lain. Yah, dia dibawa temannya Shigeo sih.

Jika Shigeo ada pertandingan, terkadang Retsu akan melihatnya dan mencari referensi untuk gerakannya yang mungkin bisa di variasikan dengan teknik sepak bolanya. Bonusnya, ia bisa melihat banyak pemuda tampan kenalan Shigeo, heheh.

Ia juga tak lupa berteman dengan mereka di camp pelatihan.

Hingga akhirnya, Shigeo lulus dari sekolah.

ㅤㅤ Shibuya, Tokyo. Daerah tempat tinggal Retsu yang baru. Mereka berdua sekarang akan satu rumah dengan ayah mereka. Ah, kalian belum terlalu kenal dengan kepala keluarga Torayami kan? Dia Torayami Reiki, dia muncul di chapter awal. Dia adalah ayah kandung Shigeo dan Retsu dan memiliki 2 wanita. Satunya sudah tiada—itu ibunya Shigeo— dan yang satunya adalah mantan kekasihnya, ibunya Retsu! Bapak tirinya Retsu pebinor ih (ini bukan Reiki maksudny).

Dan sekarang, Reiki adalah seorang owner dari agensi Entertainment—Kyoutuber(mencakup V–tuber, Gamers, Musician, and Artist). Oh, secara kebetulan kedua anaknya juga bekerja dibawah naungan agensi tersebut. Begitu-begitu, dia juga mantan atlet, yah, sudah pensiun sih. Lagian bapak Reiki ini berduit, heheh. Aman lah.

Dan sekarang Retsu serta Shigeo baru sampai di rumah mereka yang baru. Sebenarnya tak jauh berbeda dari rumah yang lama, tapi rumah yang baru ini lebih modern dari pada rumah lama Shigeo.

Mereka membereskan ruangan yang akan di tempati dan selesai dalam waktu dua jam lamanya. Seusai itu mereka duduk di ruang tengah.

"Retsu capek." Ujar Retsu bersandar pada badan sang kakak. Kimono yang tak terikat rapi itu membuat Shigeo gemas.

"PANAS KAK!" Teriak Retsu saat Shigeo merapikan kimono miliknya secara diam-diam.

Shigeo mengernyit, tak membuatnya nampak menakutkan, "Kakak gemes tau sama bajumu. Pen kakak rapihin." Retsu ikut mengernyit dan melepas bagian atas, menyisakan manset turtle–neck berbahan tebal tanpa lengan. "Hoho."

"... Kebanyakan nonton anime ini mah."

"Suka-suka adek wle."

Mereka berakhir dengan saling mendiamkan satu sama lain, hingga beberapa saat kemudian pintu yang terbuka terdengar. "Ah, kalian menunggu ku?" Reiki datang, dibelakangnya ada anak laki-laki yang sangat tinggi.

"Gagamaru Gin, adik tambahan mu mulai sekarang, Shigeo. Ia sedikit bermasalah di manner, jadi tolong bantu dia beradaptasi."

Retsu yang melihat itu bangun dan mengitari Gagamaru, ia menatapnya dengan binar. "Sangat tinggi!" Ungkapnya kagum.

Gagamaru sendiri hanya diam dan mencubit pipi Retsu secara tiba-tiba. "Mirip mochi." Balasnya.

Reiki diam dan tersenyum bangga, "Yah, aku akan tidur duluan. Gin, kamarmu ada di sebelah kamar Shigeo."

"Oh? Jadi itu kamar miliknya..." Shigeo bergumam kepada dirinya sendiri. "Omong-omong ayah, kau tak akan ikut makan malam?"

"Kalian saja."

"Baiklah. Ayo makan dulu adik-adikku."

Di meja makan, Shigeo dan Retsu bisa melihat jikaTable manners milik Gagamaru termasuk sangat buruk, itu membuat Retsu dan Shigeo yang memiliki table manners tinggi sedikit gemas. Tapi mereka berusaha menjelaskan secara bertahap kepada Gagamaru. Mencoba untuk memahami pemuda tinggi itu hidup.

Selesai dari acara makan malam, mereka bertiga duduk di ruang keluarga. Mencoba mendekatkan diri. Dan malam itu berakhir dengan tiga anak Om Reiki yang ketiduran di depan televisi.

 Dan malam itu berakhir dengan tiga anak Om Reiki yang ketiduran di depan televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chitraka [] blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang