Syahira Zayda Al-Zena, seorang gadis lulusan sekolah menengah pertama di Yaman, kini ia pindah kembali ke tanah air untuk melanjutkan sekolah menengah akhirnya. Di sekolah barunya itu, ia dikagumi oleh sosok laki-laki yang tak pernah jatuh cinta pad...
"Pada hakikatnya cinta itu indah namun banyak orang yang mengambil cinta dengan cara yang salah, misalnya dengan (Pacaran)."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
............
"Bagaimana Ray?" tanya Laki-laki paruh baya itu.
"Ray udah dapat informasi tentang beliau Abi, tapi ketika Ray datang ke rumah beliau, ia sudah ada yang melamar," jawab Ray, dengan nada lirih dan ada jeda di akhir kalimat yang ia katakan.
"Sudah Abi bilang, dia itu bukan ditakdirkan untuk kamu," ucap Ammar, sambil tersenyum.
"Tapi Abi, entah kenapa Ray begitu yakin bahwa ia adalah takdir Ray, bahkan Ray selalu bertemu dengan dia tanpa sengaja, banyak Masjid di kota ini kenapa harus masjid yang sama, bukan kah sudah Allah rencanakan sebelumnya Abi? Kata Abi di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan melainkan sudah diatur oleh Allah," kata Ray.
"Ray, di setiap pertemuan kamu dengan wanita yang selama ini kamu kagumi memang sudah rencana Allah, tapi karena Allah mau kamu mengenalnya, bukan berarti dia adalah takdir kamu, bisa jadi dia adalah pembelajaran atau ujian keimanan kamu, seperti surah Al-Ankabut ayat 2, yang berbunyi, Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, kami telah beriman dan mereka tidak diuji?" ujar Ammar.
Ray hanya terdiam mencerna semua yang dikatakan Abi dan berpikir sejenak,"Iya Abi benar, ini ujian buat Ray, kalo gitu mulai sekarang Ray benar-benar menyerahkan semuanya kepada Allah."
"Sekali lagi Abi katakan, jodoh itu takdir Muallaq, ia masih tergantung sesuai ikhtiar hambanya, makannya dari itu, Ali bin Abi Thalib bilang, Cinta itu tak dapat dinanti, ambil dia dengan penuh keberanian atau lepaskan dengan penuh keridhaan," nasihat Ammar.
Ada jeda sebelum Ray mengatakan,"Iya Abi, Insya Allah, mungkin ini yang terbaik buat Ray."
"Kalau gitu bagaimana tawaran Abi?" tanya Ammar.
"Sesuai yang Ray janjikan, Ray akan terima," ucap Ray.
"Oke, Minggu depan kita akan bertemu teman Abi," kata Ammar.
"Baik Abi," jawab Ray dengan lirih.
Kini dirinya benar-benar tak berharap lagi bahwa ia akan mendapatkan seseorang yang ia cintai.
..........
Matahari sore sudah berganti menjadi bulan yang indah di malam hari, dengan jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam, dimana malam ini adalah malam pertemuan antara kedua keluarga untuk membicarakan sebuah rencana perjodohan.
