Vote dulu yuk😚
Tiga bulan berlalu. Semua jelas sudah berbeda mengingat Novita sudah tidak ada di mansion daddy. Mommy dan daddy sebenarnya merasa kehilangan anak pertamanya, tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah menjadi keputusan mereka sedari awal.
Dan, selama tiga bulan ini pula Toshiyuki terus saja berusaha mencairkan hati beku Alexa itu. Bahkan dia rela bekerja dari negara Abjad ini, padahal sudah jelas perusahaan nya berada di negara Hiragana sana.
Alexa yang memiliki kehidupan aman damai tentram sentosa harus berakhir saat Toshiyuki menerobos masuk ke dalam lingkar cerita hidup nya. Jujur saja, Alexa beberapa kali merencanakan pembunuhan pada Toshiyuki, namun selalu di gagalkan oleh Mia dan Jef. Tanpa ia sadari mommy telah memerintahkan Mia dan Jef untuk selalu mengawasi Alexa, takut-takut Toshiyuki di tikam saat mereka lengah. Benar benar si Alexa ini, gak ada hatinya.
Toshiyuki seolah lupa dengan jati dirinya yang dingin, sedingin dia pada mu. Dia bahkan sangat cerewet jika berada di dekat Alexa, tak jarang dia juga bertingkah manja yang mampu membuat Alexa ingin membuangnya ke parit terdalam di bumi ini.
Lain kisah Alexa, lain lagi kisah Khalif.
Tiga bulan ini dia benar-benar sibuk membagi waktu, sekolah, bekerja, dan mengurus kasus Cia. Dengan usaha ekstra tanpa bantuan kakak kakaknya, dia bisa meloloskan Cia dari ancaman hukuman penjara. Yah walau tak sebersih itu sih, ada sedikit cuap menyuap, alias membeli hukum. Ssstttttt🤫
Tapi tanpa sepengetahuan Khalif, Alexa selalu memantau perkembangannya. Bahkan Alexa sangat tau permasalahan yang sedang di hadapi oleh adiknya. Namun, dia tidak akan turun tangan jika bukan Khalif yang memintanya. Bukan jahat, hanya saja dia ingin Khalif mencapai sesuatu yang dia inginkan dengan usahanya sendiri.
Dan di minggu pagi ini, Alexa sudah berjalan santai di taman yang jauh dari mansion daddy. Jelas untuk sampai di sini Alexa menggunakan motor karena ingin menghirup udara segar di pagi hari. Langkahnya yang lebar terus mengelilingi taman ini, di sini cukup ramai mengingat ini adalah hari minggu. Hari yang biasa di gunakan untuk berolahraga, tapi beda lagi dengan Alexa. Jika niatnya hanya ingin menghirup udara segar, maka hanya itu yang dia lakukan, padahal tanggung banget kan bisa sekalian joging.
Stelan Alexa saat ini hanya memakai kaos oblong berwarna hitam, dengan celana selutut, tak lupa topi bisbol senada dengan warna celananya yaitu cream. Masker di saku celananya sudah siap, jaga jaga kalo di butuhkan.
Tak terasa matahari semakin membumbung tinggi, panasnya sinar matahari mulai terasa menyengat di kulit Alexa. Dengan tenang dia melipir mencari tempat yang teduh.
Dia menyumpal telinganya dengan earphone nya, musik yang terkesan galau pun dia putar dan nikmati bersama semilir angin di bawah pohon beringin. Matanya mulai memberat namun dia sadar ini masih pagi, tak ingin mendapat penyakit, dia memaksa matanya untuk terbuka lebar. Semakin lama malah matanya yang terasa perih.
"Widih ada calon masa depan nih, sendirian neng? Aa temenin ya? Kiw kiw" Suara yang sangat Alexa hafal itu tiba tiba saja menjadi backsound lagu yang sedang dia dengar.
Malas menoleh kearah samping, Alexa mencoba mengabaikan Toshiyuki yang tanpa permisi duduk di sampingnya.
"Kok gak bilang sih mau ke taman? Aku tadi ke rumah loh mau ngajakin jalan. Taunya kamu gak ada, sampe harus cek CCTV dulu karena pada panik kamu gak ada." Cerocos Toshiyuki yang sayangnya di abaikan oleh Alexa.
Toshiyuki mengerucut sebal, Alexa hanya meliriknya tak minat.
"Gak ada yang nyuruh lo ke rumah." Jawab Alexa setelah sekian lama. Entah lah, dia jadi merasa kasihan pada Toshiyuki yang dia abaikan.
"Aku kan inisiatif sayang~" Kata Toshiyuki manja.
"Sayang sayang pala lo peyang!" Sungut Alexa tak santai.
Diam diam Toshiyuki tersenyum mendengar suara kesal dari Alexa, jika tidak begini maka Alexa tidak akan berbicara padanya.
"Cari makan yuk, aku laper nih." Ajak Toshiyuki dengan mengulurkan tangannya, berharap Alexa akan membalas uluran nya.
Nyatanya, kita memang di takdirkan untuk tidak boleh terlalu berharap. Dan Toshiyuki seketika merasa tertolak karena Alexa tak membalas uluran tangannya, bahkan perempuan itu berjalan terlebih dahulu mencari pedagang yang biasanya ada di pinggir jalan.
Dengan senyum lapang Toshiyuki meyakinkan dirinya untuk tetap semangat dalam misi meluluhkan hati beku Alexa.
"Ayo semangat, lo pasti bisa!" Gumamnya pada diri sendiri.
Alexa berhenti di depan gerobak penjual ketoprak, dia memesan satu porsi. Tak lama Toshiyuki datang dan duduk di sampingnya.
"Gak mesen?" Tanya Alexa datar tapi mampu membuat Toshiyuki terkejut. Ada apa ini?! Pikir Toshiyuki terlampau bingung.
"Nemenin kamu dulu, aku mau makan bubur ayam yang itu." Tunjuknya pada gerobak yang berjarak tiga meter dari tempat mereka duduk.
"Ya udah sana lo pesen, gue bukan anak kecil yang harus di temenin." Ketus Alexa.
"Beda dong sayang, aku nemenin kamu karena takut ada cowo yang lirik kamu." Jawab Toshiyuki lembut.
Alexa berfikir sejenak. Yang ada dirinya dan Toshiyuki ini di sangka homo! Penampilan dirinya kan seperti laki-laki?! Bahkan penjual ketoprak nya saja sampai terkejut mendengar panggilan sayang dari Toshiyuki untuk Alexa.
Dengan paksaan Alexa akhirnya Toshiyuki membeli bubur ayamnya seorang diri. Demi meluruskan kesalahpahaman penjual ketoprak, Alexa mulai menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
"Mang, saya gak homo kok karena saya ini cewek." Ujar Alexa tiba-tiba tapi itu mampu membuat si penjual ketoprak menghela nafas lega. Dia mengangguk sebagai jawaban atas penjelasan Alexa, dan Alexa sendiri mulai fokus pada makanannya.
Kursi di sebelahnya kembali di tempati oleh Toshiyuki yang membawa semangkok bubur dan dua air mineral. Toshiyuki ini memang sangat perhatian, di saat Alexa lebih memikirkan makan namun tidak memikirkan minumnya, dengan baik hati Toshiyuki membelikannya.
Tanpa kata dia meletakkan mineral itu di depan Alexa, setelahnya dia mulai fokus pada makananya. Alexa menenggak habis air mineral itu dan setelahnya berterimakasih pada Toshiyuki.
Toshiyuki sendiri hanya mesem mesem gak jelas setelah mendengar Alexa berterimakasih padanya. Seperti nya hari ini adalah hari keberuntungan nya, Alexa sudah mau sedikit sedikit berbicara dengannya tanpa harus dia pancing emosi gadis itu dulu.
Berdiri, Alexa membayar makanannya dan akan pergi. Namun sebelum itu, Alexa berhenti dulu di samping Toshiyuki dan meliriknya dari ujung mata.
"Kerjain tanggung jawab lo dengan benar Toshiyuki. Gue gak suka liat orang gak disiplin sama pekerjaan apalagi gak bertanggung jawab dengan benar." Ujarnya dan berlalu pergi.
Toshiyuki tertegun sejenak, akhir-akhir ini dia memang di minta untuk kembali ke negara Hiragana sana. Namun dia juga memberatkan Alexa yang ada di negara Abjad ini, tapi setelah mendengar perkataan Alexa tadi dia menjadi sadar, bahwa dia mulai lalai dalam tanggung jawabnya. Dan ini bukan dirinya sama sekali.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
3 BROTHERS (TAMAT)
Teen Fiction𝙵𝙾𝙻𝙾𝚆 𝚃𝙴𝚁𝙻𝙴𝙱𝙸𝙷 𝙳𝙰𝙷𝚄𝙻𝚄 ‼️𝙉𝙊 𝙋𝙇𝘼𝙂𝙄𝘼𝙏‼️ Novita, Alexa, Khalif. Tiga manusia gila yang sangat di hindari oleh masyarakat, bukan gila karna tak waras! Namun gila akan menghabisi nyawa orang lain. Sebut saja mereka sikopat. Ti...