⚔️Chap 25⚔️

99 5 4
                                    

Vote dulu yuk😚

Alexa saat ini sudah berada di tempat pelatihan milik keluarga Kazuki. Di temani lengkap dengan para sahabat nya yang saat ini sudah menonton Alexa yang berlatih katana sampai keringat mengucur deras.

Tadinya dia ingin memenggal kepala seseorang, namun di urungkan karena ia tiba-tiba malas. Dan berakhir lah dia di sini, tempat pelatihan Keluarga Kazuki. Teman-teman nya hanya duduk santai tak lupa cemilan pun tersedia di sana. Hanya dirinya dan Kazuki yang bergerak sedari tadi.

"Udah Ale! Gue cape!" Pekik Kazuki tak tahan kala Alexa terus menyerangnya.

Arga yang nyempil di sana pun merasa iba pada Kazuki karena menjadi target duel Alexa. Di antara teman Alexa yang lain, hanya Kazuki yang bisa menyeimbangkan ilmu pedang nya dengan Alexa.

Kansa sendiri hanya jago bermain pistol dan pisau, sedangkan Celine, dia tak pernah di perbolehkan memegang benda-benda seperti itu. Dia hanya jago bela diri saja.

Semua orang terdiam saat Alexa menyebutkan nama lengkap Kansa.

"Ela Kansa Luminens lawan gue pake piso kesayangan lo itu." Tantang Alexa dengan smirk. Pada dasarnya Kansa ini kesabaran nya setipis tisu, melihat smirk menyebalkan Alexa membuat dia mendidih. Belum lagi kejadian beberapa hari yang lalu, di mana Alexa yang membawa Arga ke apartemen nya. Ya walaupun sudah di jelaskan kejadian sebenarnya, namun entah mengapa Kansa tetap tidak terima kekasihnya di bawa masuk ke apartemen Alexa. Dia tau bagaimana sengklek nya Alexa jika ingin ngebaperin anak orang. Dia ini adalah salah satu korban nya kawan-kawan. Makanya sekarang mereka jadi tom end jerry di persahabatan ini. Kansa yang memiliki dendam kesumat dan Alexa yang masih suka menjahili Kansa.

Kansa bangkit, tangannya merogoh saku mengambil pisau lipat kesayangannya. Arga sudah menahannya, namun di abaikan. Takutnya yang kali ini serius saling melukai.

Celine yang paham kekhawatiran Arga langsung menenangkan. "Gak usah khawatir, mereka emang sering kaya gitu, Kansa gak akan dapet luka kok. Alexa nantang Kansa cuma untuk menyakiti dirinya lewat orang lain." Jelas Celine yang membuat Arga bingung.

"Maksudnya kak?" Tanya Arga.

"Gampang nya gini. Alexa pengen ngerasain di beset pake pisau, tapi dia gak mau ngelakuin sendiri. Maka dari itu dia memanggil Kansa untuk melukainya." Jelas Celine dengan sabar. Arga tentu saja terkejut mendengar penuturan Celine. Ada ya orang seperti itu? Pikirnya.

Duel pun sudah di mulai sedari tadi, Alexa masih menghindar dan terus menghindar tanpa mau melawan. Dan saat itu juga emosi Kansa tersulut. Padahal Kansa sadar jika ini yang Alexa mau, membuatnya kesal dan tanpa perasaan melukai Alexa. Tapi Alexa sendiri yang mau, dan tempramen Kansa pun sangat buruk. Jadi duel itu pun semakin sengit.

Setelah sekian lama akhirnya dua mahluk itu terkapar di lantai, Kansa yang ngos ngosan dan Alexa yang terkekeh sembari menoel noel lengan Kansa. Dan itu langsung di tepis Kansa dengan wajah kesal.

Alexa mendapati luka di area lengan dan bahunya, ada goresan kecil di kelopak matanya. Kansa ingat Alexa ingin tampil keren dengan bekas luka di sana, jadi Kansa mengabulkan dan terbukti mood Alexa langsung naik saat melihat bekas luka itu terlihat keren.

Yang menjadi penonton hanya menatap mereka heran. Pada dasarnya Alexa dan Kansa itu satu server, bahkan satu jiwa mungkin.

Beralih pada mansion daddy Jardix. Keadaan masih sama seperti saat Alexa datang, makan malam pun sudah mereka laksanakan dan kembali duduk di ruang tamu.

Namun ada yang berbeda disini. Novita bad mood saat mengetahui pria yang dia tunggu sejak lama ternyata sedari tadi sudah duduk di sini. Wajar Novita melupakan wajahnya, karena sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Apalagi pria itu tampil sangat glow up.

Dia pamit untuk pergi ke belakang sebentar, tak taunya pria itu mengikutinya.

"Kamu tidak rindu?" Tanya nya dengan suara bas yang sama seperti seseorang yang menelfon nya dulu. Kenapa ia  baru sadar?!

"Perlu ku jawab? Ku rasa tidak perlu." Kata Novita dan mendudukan diri di gazebo.

"Tapi aku merindukan mu~" Ujar pria itu dengan wajah melas.

"Bohong! Bahkan kau melupakan ku dan asik dengan duniamu sendiri di Hangul sana." Pria itu hanya tersenyum menanggapi omelan Novita, dan itu membuat Novita semakin ingin menggeplak kepala pria itu.

"Pasti Alexa yang meminta mu pulang kan?!" Tanya Novita tajam. Pria itu mengangguk. "Jika Alexa tak memberitahu bahwa kamu masih menungguku, aku tak mungkin pulang. Karena ku pikir kamu sudah mendapatkan pria lain." Ucapnya sendu. "Tapi saat aku tau kamu masih menunggu ku, aku langsung pulang dan meminang mu." Lanjutnya dengan mengeluarkan kotak berwarna navy dengan cincin berlian di dalamnya. Itu sangat cantik, pikir Novita.

Novita tak tau harus bereaksi apa saat ini. Tapi yang pasti, hatinya berbunga-bunga dengan perut yang terasa mengandung banyak kupu-kupu.

"Will you married me?" Mata pria itu memancarkan kesungguhan dalam ucapanya. Dan Novita tak mungkin melewatkan kesempatan ini.

"Yes i do~" Jawab Novita dengan berkaca-kaca. Hatinya campuran aduk antara bahagia dan kesal sekaligus.

Cincin itu akhirnya tersemat di jari nya. Sangat pas dan cantik, desain cincin ini benar-benar seleranya.

Khalif yang sedari tadi menonton akhirnya bertepuk tangan tak lupa dengan kamera ponsel yang masih menyala.

"Selamat yang sudah punya lakik!" Teriaknya lalu kabur dari sana saat melihat tatapan maut kakak nya.

"Oh iya, aku ingin bertanya. Tadi Alexa kenapa?" Tanya pria yang sekarang menjadi calon suami Novita. Panggil dia Jun-Hoseok.

"Ah anak itu. Dia pasti lapar, dan pulang-pulang sudah ada tamu saja. Kami pun tidak ada yang mengabarinya, karena kami kira dia tidak pulang malam ini." Jelas Novita.

"Memangnya dia sering tidak pulang?" Tanya Jun heran.

"Iya, pekerjaan menumpuk, dan akhir-akhir ini dia lebih memilih bermalam di kantor atau di apartemen dekat dengan kantor nya. Aku pun tidak jauh berbeda dengan Alexa, kami menjadi bang Toyib di keluarga ini." Akhir kata Novita mengundang tawa Jun, ada ada saja calon istrinya ini.

"Sebentar lagi kamu akan tenang babe~" Ucap Jun dengan suara menggoda. Sayangnya Novita malah menabok punggung Jun, plis lah dia salting ini!

"Kenapa aku di pukul?" Tanya Jun

"Kamu nyebelin!"

"Nyebelin gini tapi kamu sayang kan?" Tanya Jun dan membawa Novita dalam dekapannya. Novita hanya mengangguk, pelukan ini, dia sangat merindukannya.

"Heh! Jangan peluk-peluk, belum halal!" Teriak daddy dari pintu belakang. Reflek Novita mendorong Jun sampai hampir terjungkal di buatnya.

*****

3 BROTHERS (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang