⚔️ Chap 6 ⚔️

195 11 2
                                    


Vote dulu biar gak lupa😘

Upacara telah selesai, semua siswa siswi AHS berhamburan menuju kantin. Sudah terlewati sepuluh menit dari usainya upacara, mereka kembali di kumpulkan dalam satu ruangan.

Bisik-bisik berbau ke kepoan pun menguar dalam ruangan tersebut, mereka bertanya-tanya, ada apa? Kenapa sampai mereka di kumpulkan begini?

Di sisi pojok ruangan terdapat beberapa pemuda yang asik bercanda tawa, eh! engga deng, cuma dua pemuda yang sibuk haha hihi, dua lainnya hanya diam dengan wajah datar.

Siapa lagi kalau bukan Khalif dan para bestie nya.

"Lif, ini sebenarnya ada acara apa sih?" Tanya Obby yang telah selesai bercanda dengan Refan.

Khalif hanya mengangkat bahunya acuh, dia sedang malas bicara.

"Biasanya lo selalu tau dengan urusan sekolah." Timpal Arga, jujur dia juga kepo sebenarnya.

"Kepo lo kek dora~" Jawab Khalif dengan wajah flat nya.

"Yeu ni anak pen bet gue goreng!" Kesal Refan, dia sudah menunggu jawaban dengan sabar, tapi nyatanya ketua geng mereka ini sangad halal untuk di hanyutkan.

Ngiiiiingggg(bunyi mikrofon)

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa kepala sekolah dengan ceria.

"Pagiiiiiii~" Balas anak-anak tak bersemangat.

"Loh loh loh! Kenapa pada gak semangat gini? Ayo dong yang semangat, Selamat pagiiiii~" Kepala sekolah mengulang sapaanya lagi.

"Pagiiiiiiii!" Jawab anak-anak murid lebih keras dan ber-ernerjik.

"Nah gitu dong~" Ucap Kepala sekolah dengan bangga.

Salah satu murid mengangkat tangannya dan bertanya, "pak, sebenarnya kita di kumpulin di sini buat apa ya?" Tanyanya dan di angguki oleh seluruh siswa-siswi AHS.

"Baiklah, kalian di kumpulkan di sini karena pemilik yayasan datang berkunjung, sebenarnya bliau tidak ingin bertemu kalian tapi bapak yang maksa hehehe~" Jawab kepala sekolah dan mendapat gelengan heran para murid.

Mereka tau kalau pemilik yayasan ini dan kepala sekolah mereka adalah teman baik, bahkan bisa di bilang sahabat. Tapi sayangnya pemilik yayasan tidak pernah berkunjung, dan ini adalah kali pertama dia berkunjung.

Terbesit rasa penasaran di hati Masing-masing siswa, dalam pikiran mereka pemilik yayasan ini adalah seorang pria yang tampan. Wajar mereka berpikir seperti itu, karena identitas pemilik yayasan tidak di publikasikan di sini.

"Baik kita langsung saja, ini diaaa, pemilik yayasan kitaaaa, mari silahkan masuk~" Kepala sekolah mempersilahkan Alexa masuk.

Alexa masuk setelah ada aba-aba tersebut, dia sebenarnya sudah lelah berdiri dari tadi, tapi sahabat durjana nya ini seperti sengaja menjahili nya. Lihatlah senyum menyebalkan nya itu, benar-benar membuat Alexa ingin memusnahkan nya!

Alexa berjalan menuju kursi yang sudah di sediakan, dia memasang wajah datar dan tatapan tajamnya, rambut panjangnya dia biarkan tergerai namun tetap rapih. Tak lupa ada Mia di belakang nya yang selalu mengikutinya kecuali ke wc.

Atmosfer berubah seketika kala Alexa masuk dan duduk dengan penuh wibawa, wajah dingin dan acuh itu terkesan malas untuk menghadiri pertemuan antara ia dan murid di sini. Masalahnya ini adalah pertemuan mendadak! Alexa kan hanya ingin melihat sahabatnya juga melihat kondisi yayasan.

Kepala sekolah mempersilahkan Alexa untuk memperkenalkan diri.

"Selamat pagi semua, sebelumnya, apakah sudah ada yang mengenal saya?" Tanya Alexa basa basi walaupun sebenarnya ia malas.

Seorang murid laki-laki mengangkat tangannya dengan semangat, "kecuali kamu." Ujar Alexa dengan menunjuk Khalif, ya murid itu adalah Khalif, siapa lagi yang mengenal dia selain Khalif, bahkan teman-temannya saja tak tau Alexa, yang mereka tau Khalif mempunyai dua kakak perempuan hanya itu saja.

"Lah, gak bisa gitu dong!" Protes Khalif dan mendapat tatapan tajam dari Alexa.

Murid-murid di sana hanya bisa menahan nafas kala Khalif dengan berani memprotes pemilik yayasan.

"Mari kita abaikan anak ayam itu, kembali pada perkenalan. Perkenalkan, nama saya Alexa Dwi Capriana, pemilik yayasan AHS ini sekaligus kakak dari Khalif San Cornove. Ujar Alexa masih dengan wajah malas, bahkan telihat semakin malas.

Kepala sekolah alias sahabat Alexa itu bergumam tepat di telinga Alexa, "muka lo di kondisikan sebelum gue kasih ulet bulu!" Ancaman itu ternyata cukup mempan untuk Alexa.

Murid-murid yang ada di sana menatap tak percaya pada Khalif dan Alexa. Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui fakta kalau pemilik yayasan ini adalah kakak dari Khalif?!

Pantas saja walaupun Khalif bandelnya kelewatan guru-guru tidak ada yang berani menghukumnya, siapa yang berani menghukum adik kesayangan Alexa dan Novita ini?

Ada peraturan tak tertulis yang di buat Novita dan Alexa, di mana peraturan itu menegaskan bahwa tidak ada satu orang pun kecuali mommy, daddy, kakek jenggot, nenek fav, dan mereka berdua yang boleh menghukum Khalif.

Selebihnya jika ada orang yang melanggar siap-siap saja berhadapan dengan kedua kakak dari Khalif San Cornove itu. Karena mereka sudah memberi peringatan terlebih dahulu.

Terdengar egois memang, tapi jika Khalif boleh memilih, dia lebih memilih di hukum guru saja di banding harus di hukum kakak nya.

Alexa yang melihat keterdiaman para murid pun memutuskan undur diri, dia lebih memilih menuju kantin di banding harus menonton wajah bengong para murid itu. Membosankan!

"Jam pertama kosongin" Printah Alexa pada kepala sekolahnya, dia memberikan kesempatan pada para murid untuk bersantai di jam pertama ini. Baik kan Alexa?

Langsung saja perintah itu di laksanakan oleh kepala sekolah, anak-anak bersorak gembira, mereka langsung ngacir menuju kantin, ada juga yang menuju kelas, lapangan dll. Sesuai kata hati masing-masing.

Alexa sendiri sudah duduk menunggu bakso mercon nya dengan tak sabar. "Astaga nona, air liur mu!" Pekik Mia saat melihat air liur menetes dari mulut Alexa.

Beralih pada Novita yang tengah melaksanakan meeting dengan orang penting dari negara Hiragana. Tak Novita sangka, bahwa klien nya kali ini adalah laki-laki tampan sesuai kriteria nya. Kalo kaya gini kan Novita jadi semangat!

"Jadi bagaimana nona, apakah anda setuju dengan usulan saya ini?" Tanya klien Novita dengan suara deep voice nya.

Novita mengigit bibir bagian dalam, dia mengangguk saja sebagai jawaban. Aduh suaranya itu lohhhhh..... Kek ngajak berumah tangga!

"Baik kalau begitu..... Apakah pertemuan ini selesai?" Tanya Klien Novita dengan sopan.

Belum!!!! Inginnya sih bilang begitu, tapi mana mungkin bisa, nanti di sangka ada perasaan lagi. Yaa.....walaupun emang benar sih, walau sebatas rasa kagum tapi Novita tetap ingin menjadikan pria maco ini koleksi calon jodoh. Tuhan bantu hamba mu yang cantik ini, jeritan hati seorang jomblo.

Sedangkan Khalif? Tentu saja dia sudah merusuhi Alexa yang sedang makan bakso mercon dengan khidmat namun tak jadi khidmat karena ada anak ayam satu itu.

"Permisi..... Boleh gabung?"

Sontak orang-orang yang ada di meja Alexa menengok pada orang yang bersuara tadi.

*****

Kira-kira siapa ya gengs?

3 BROTHERS (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang