⚔️Chap 17⚔️

111 8 6
                                    

Vote dulu yuk biar gak lupa🥰

Kenyataan pahit harus Khalif terima saat ia kalah telak oleh kedua kakaknya. Perdebatan yang sempat terjadi beberapa menit yang lalu tentu saja di menangkan oleh kedua anak gadis Tuan Jardix.

"Oke berarti dua minggu yang akan datang lo harus bawa tu cewe ke rumah, gimana?" Ujar Novita dengan menaik turun kan alisnya.

"Jangan secepat itu dong, ntar dia kena mental duluan bahaya. Yang ada malah gue yang di tinggalin~" Protes Khalif dengan bibir mengerucut sebal.

Plak!

Tanpa beban Alexa menggeplak bibir Khalif dengan tangan yang terbebas dari infus. "Syalan lo kak!" Ujar Khalif tak santai.

"Udah pokoknya gak ada penolakan! Ya gak Le?" Lanjut Novita dengan semangat.

"Yoi dong, mau sama adeknya ya harus menghadapi kakaknya~" Jawab Alexa bangga.

Mengernyitkan dahinya Khalif berucap dengan bingung. "Biasanya tuh yang ngalamin kek gini anak gadis deh bukan anak cowo?" Ujarnya.

"Salah lo lahir dengan kelamin cowo, coba kalo lo cewe, udah gue pastiin ke mana-mana selalu ada bodyguard." Cerocos Novita yang di angguki Alexa.

"Duh gusti~ dosa apa gue punya dua kakak yang posesip begini~" Keluh Khalif. Ayolah, dia ini anak cowo, tidak perlu mereka melakukan hal-hal seperti itu. Lagipula, yang biasa mengalami hal seperti ini kan cewe!

Dia akui kedua kakaknya ini benar-benar menyayangi nya tapi cara mereka menunjukkan rasa sayang itu sangatlah berbeda. Ada dua perbedaan dari kedua kakaknya yang sangat ketara.

Jika dia meminta sesuatu dengan kakak pertamanya, maka dia harus melewati segala omelan maut Novita. Tapi bagusnya Novita tetap memberikan apa pun yang dia inginkan tanpa ada maksud lain di belakangnya.

Beda lagi dengan kakak keduanya, beliau ini memang sangat royal padanya. Terkadang tanpa di minta pun dengan pengertian Alexa memberinya. Tapi! Tapi! Ada tapinya nih!! Walau kakak keduanya memberikan sesuatu tanpa rintangan namun di kemudian hari dia pasti akan di manfaatkan, tak jarang dia mengeluh akan hal itu. Namun dengan santainya Alexa akan berkata "itu namanya simbiosis mutualisme~"

Arrrggghhh!! Ingin sekali ia menggeplak kepala licik kakaknya itu. Benar-benar manusia yang tidak mau di rugikan, pikir Khalif.

"Oke minggu depan gue bawa dia ke rumah, tapi. Apart yang ada di jalur strategis di tengah kota itu harus jadi milik gue malam ini. Gimana?" Baiklah sepertinya Khalif mulai pintar memanfaatkan situasi.

"Belajar dari mana dia begitu?" Batin Novita yang merasa heran dengan adiknya. Tunggu dulu, sepertinya dia sangat paham jalur pemikiran ini mirip dengan otak siapa? Reflek dia menengok ke arah Alexa sepenuhnya.

"Lo yang ngajarin dia ya?!" Tuding Novita pada adiknya. Alexa hanya mengedikkan bahunya seolah tak tahu menahu.

"Senjata makan tuan lo~" Ujar Novita dengan bernada. Tak perlu di ragukan lagi kalau Khalif ini belajar dari Alexa sampai bisa memanfaatkan situasi ini.

"Berapa?" Tanya Alexa pada Khalif.

"5M untuk yang biasa, yang VVIP 20M.
Dan gue... Mau yang VVIP~" Jawab Khalif dengan senyum miring.

"Anjir lo! Sengaja kan lo!" Protes Novita. Waduh jika begini dia akan menghamburkan duit dengan cuma-cuma hanya untuk curut satu ini?

"Oke deal. Lo kak, 10 gue 10." Jawab Alexa tanpa beban. Huh! Mentang-mentang banyak duit hambur-hambur uang sembarangan! Pikir Novita.

Menghela nafas dengan lelah Novita hanya mengangguk pasrah. Bukannya tak punya uang, dia hanya terlalu sayang jika nantinya apart yang mahal itu jarang di pakai.

"Gue tau lo lagi persiapan." Ujar Alexa tanpa memandang Khalif, Khalif hanya menatap profil Alexa dalam.

⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️

Malamnya, sesuai dengan kesepakatan. Novita dan Alexa memerintahkan tangan kanan mereka untuk mengurus apart yang di inginkan oleh adik tercinta.

Meski begitu, aturan-aturan yang harus Khalif jalanin tetap akan di buat oleh para kakak guna menjaga dan melindungi adik kesayangan mereka.

"Gak bisa gini dong! Masa harus ada bodyguard minimal 10?!" Protes Khalif saat membaca peraturan yang di buat oleh kedua kakaknya.

"Ya udah kalo lo gak mau gak usah aja, lagian apart nya masih bisa di jual lagi~" Jawab Novita dengan memainkan kuku panjangnya dengan cantik.

Nah kan apa dia bilang? Kedua kakaknya ini benar-benar posesif padanya. Entah dia harus bersyukur atau tidak, terkadang ke-posesifan kedua kakaknya benar-benar bermanfaat, tapi kalau begini ceritanya dia yang tersiksa! Bayangkan saja setiap hari nya minimal ada 10 bodyguard yang mengikutinya bagaikan anak ayam. Membayangkannya saja sudah membuat Khalif merinding.

"Lif dengerin gue. Kita ngelakuin ini karena sayang sama lo, dan juga. Gue sama kak Novita punya banyak musuh di luaran sana, bisa aja kan suatu saat mereka nyelakain lo demi menjatuhkan gue dan kak Novita? Ya walaupun itu gak akan ngaruh sama singgah-sana gue saat ini. Gak tau kalo sama kak Novita?"

"Gue juga tau lo hebat sampe bisa bekerja sama dengan agen besar itu, tapi hal itu gak cukup buat gue sama kak Novita percaya lo akan baik-baik aja. Apalagi lo bakalan jauh dari pengawasan kita, butuh setidaknya setengah jam kita ke apart lo kalo semisal terjadi sesuatu dan itu cukup makan waktu. Keburu lo is dead!"

Yak itu tadi adalah wejangan Alexa terpanjang yang pernah Khalif dengar, dia sampai tak berkedip sangking kagetnya. Tak berbeda jauh dengan Novita yang memiliki ekspresi sama dengan Khalif.

Yah, ini lah Alexa. Yang akan mengeluarkan banyak wejangan pada saudaranya jika itu menyangkut masa depan dan keselamatan sang adik maupun kakaknya.

"I-iya kak, terimakasih atas wejangannya~" Ujar Khalif dengan membungkuk sopan.

"Jangan iya iya aja lo! Di cerna dalam otak lo, kasian si Ale udah ngomong banyak tapi lo-nya gak paham!" Omel Novita.

"Cape Le?" Tanya Novita dan di angguki Alexa. "Nih minum dulu yuk biar menghilangkan dahaga." Ujar Novita dengan membantu Alexa untuk duduk.

"Kapan gue keluar dari tempat angker ini?" Tanya Alexa.

Novita reflek mengusap tengkuknya yang merinding begitupun Khalif yang mulai merapatkan diri pada kadua kakaknya.

"Semingguan lagi. Btw ni tempat beneran angker Le?" Bisik Novita dan di angguki dengan ringan oleh Alexa.

"Setiap rumah sakit pasti angker." Jawab Alexa sedikit nyeleneh pikir kedua saudaranya.

"Udah lah, lo istirahat aja sekarang biar cepet pulih. Gue mau cari makan dulu ke luar, lo ikut gak Lif?" Tawar Novita pada sang adik.

"Jelas ikut gue mah~" Dengan tak tau diri Khalif melangkah mendahului sang kakak.

"Sengklek lo!" Ujar Novita kesal pada sang adik.

*****

Vomen jangan lupa⚔️

3 BROTHERS (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang