⚔️ Chap 4 ⚔️

246 14 2
                                    

"Gila! Gila!! Mom, itu beneran Ale?!" Tanya Novita masih tak percaya dengan manusia di depannya, siapa tau aja kan cuma hologram?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila! Gila!! Mom, itu beneran Ale?!" Tanya Novita masih tak percaya dengan manusia di depannya, siapa tau aja kan cuma hologram?

Sedangkan Khalif masih terkejut dengan mata yang terbuka lebar dan mulut menganga.

"Iya itu si Ale, dia baru aja dateng sekitar dua jam yang lalu." Jelas mommy dengan ringan, sedangkan Novita dan Khalif sedikit kesal dengan pernyataan mommy.

"Huwaaaa kangen~" Teriak mereka berbarengan dan dengan cepat menubruk tubuh Alexa sampai mundur satu langkah.

Untung Katana langsung di amankan Alexa, jika tidak? Mungkin mereka akan terluka. Mereka memeluk Alexa dengan erat, begitu pula sebaliknya, sang mommy tak kuasa menahan air matanya, ia juga merindukan momen ini kawan.

Jadilah mereka berpelukan seperti teletubbies.

"Lo ngapa gak ngabarin si kalo mau balik, jahat banget."

"Iya tuh, udahlah gak pernah telfonan selama di sana, kakek juga gak mau ngasih kabar, jahat banget sihhhh huwaaaaa~" Okey sepertinya hilang sudah wajah dingin Khalif dan Novita, dan di gantikan dengan wajah memerah dengan air mata yang mengalir.

"Sorry~" Cuma itu yang keluar dari mulut Alexa.

"Sudah-sudah, ayo kita turun, dan Alexa! Jelasin tentang kenapa kamu sampe marah besar sama sekertaris mu!" Perintah mommy dengan nada tajam di akhir kalimat.

Akhirnya mereka kembali ke ruang keluarga dengan Alexa yang duduk di apit oleh Novita dan Khalif, serta mommy yang sudah memasang wajah garang.

"Jadi? " Sang mommy meminta penjelasan.

Mengela nafas sejenak, Alexa mulai membuka suara.

"Itu emang salah Mia, karena Ale udah suruh dia buat ngurus Michael, tapi dia lalai." Jelas Alexa.

"Wait! Lo ada urusan apa sama si Michael kak?" Tanya Khalif dengan kepala yang sudah menerka-nerka.

"Huh gak terlalu penting sebenarnya, cuma dia bakal jadi benalu buat gue." Jawab Alexa malas.

"Hah.... Gue masih gak paham sih." Ungkap Novita.

Alexa menghela nafas yang kesekian kalinya, dia malas menjelaskan, tapi orang-orang yang ada di hadapannya ini sudah sangat penasaran.

"Jadi gini, sebelum gue balik ke mansion ini, gue memenuhi undangan Michael dulu dengan alasan bisnis. Eh tapi si Michael ada niatan buat jadi benaluuuu jadilah si Mia gue suruh buat ngurus Michael tapi dianya lalai. Oke sekian terima gaji!"

Penjelasan itu agak lama di cerna, sampai beberapa menit kemudian mata mommy, Novita, Khalif, Sama-sama melotot.

"Hey! Hey! Hey! Tunggu dulu......" Ucap Khalif dengan perlahan melihat Novita dan mereka sama-sama? Mengangguk.

"Ale, kamu yang ada di berita itu?" Tanya mommy sebagai perwakilan kedua anaknya.

"Hm" Alexa menjawab dengan mengangkat bahunya acuh.

"Gue ngerasa jadi orang paling bego Lif~" Ujar Novita dengan pandangan kosong seperti lelah hidup.

Khalif pun tak beda jauh, dia menjawab hanya dengan anggukan.

"Ini pada kenapa sih?!" Tanya Alexa Bingung.

"Gak tau pengen beli terk~" Ujar Khalif.

"Jadi lo orang nomor satu itu Le?" Tanya Novita memastikan.

"Bukan gue yang bilang, tapi para juri negara." Jawab Alexa.

"Hah bener ternyata, terus kenapa data diri lo susah di cari sama gue?" Tanya Novita dan di angguki semangat oleh Khalif.

Alexa tersenyum miring, "wow wow! Lihat! Mafia nomor satu dan leader Cornove yang terkenal sedang penasaran dengan saya hahaha." Alexa tak kuasa menahan geli melihat wajah kesal saudaranya.

"Lah! Lah! Kok lo bisa tau kita? Sedangkan kita gak bisa tau lo?!" Ucap Novita tak terima.

"Jangan-jangan kak Ale tau lagi kelakuan gue di sekolah." Tuding Khalif, Alexa mengangguk tak lupa senyum yang menyebalkan menjadi pelengkap nya.

"Gue jelas tau siapa kalian, dan hal wajar sih kalo kalian gak tau gue, dan itu akan selalu menjadi rahasia bro!" Jelas Alexa bangga.

Mommy yang menyimak diam-diam merasa bangga memiliki anak-anak yang hebat, meski dia tau kelakuan anaknya kadang rada gelo!

"Mommy bangga sama kalian." Ucap mommy tanpa sadar.

Ketiga permatanya itu sama-sama fokus pada sang mommy, dengan serempak mereka memeluk mommy dan berucap terimakasih karena sudah bangga pada mereka.

Skip...

Malampun tiba, mommy sedang duduk di sofa menunggu sang raja mansion tiba. Sedangkan putra dan putrinya tengah berada di kamar Alexa.

Khalif sedari tadi tak bisa diam, dia memainkan pedang koleksi Alexa. Sedangkan Novita sedang ber-curhat ria dengan Alexa.

"Le, umur lo berapa sekarang?" Tanya Novita.

"22, kenapa?" Tanya Alexa balik.

"Gak papa cuma nanya, oh iya! Lo udah punya pacar?" Tanya Novita lagi.

Alexa menatap horor kakanya itu, "be.. belum~" Cicit Alexa pelan.

Novita menatap Alexa dengan menahan tawa, "sama sih~" Celetuk Novita dan mereka tertawa bersama.

"Apa nih? Ketawa gak ngajak-ngajak!" Protes Khalif mendekat pada kakak-kakaknya.

"Anak kecil gak di ajak!" Jawab Novita jail.

Khalif mendengus, dia menatap Alexa dengan wajah berbeda, Alexa yang paham lantas bertanya.

"Apa?"

"I.. Ini buat gue aja ya kak~" Khalif mengangkat barang yang di inginkan nya dengan memasang wajah melas.

"No! Buat lo udah gue siapin, begitupun buat perawan tua ini." Ujar Alexa dengan menunjuk Novita.

"Gue? Perawan tua? Sorry la yaw!" Bantah Novita.

Alexa berjalan mendekati lemari dan mengeluarkan benda yang akan ia berikan pada kedua saudara nya itu.

"Ini buat lo Khalif, dan ini buat lo kak."

"Wahhhh tangkyu loh, ini barang kesukaan gue nih!" Ucap Novita excited, Khalif pun tak kalah excited.

"Gue selalu tau apa yang kalian suka." Jawab Alexa dengan bangga, saudara nya hanya melihat nya dengan wajah kembali datar.

Salah memang kalo memuji Alexa ini.

"Hoeyyy!!! Turun, daddy mau liat si Ale nih!" Teriak mommy dari bawah.

Anak-anak nya hanya mengelus dada sabar, "mommy emang suka gitu ya? " Tanya Alexa.

"Iya Le, ini belum ada apa-apa nya malah." Jawab Novita dan di angguki Khalif.

"Yok lah kita ke bawah~" Ajak Khalif, akhirnya mereka turun untuk menemui daddy sekaligus makan malam.

"Aleeeee daddy kangen tauukkk~" Ucap daddy dan memeluk anak gadisnya itu erat.

"D.. Dad.... Aku akan cepat mati kalo seperti ini~" Ujar Alexa dan di sauti dengan gelak tawa yang lain, seketika saja wajah Alexa datar.

"Jangan tertawa!" Ujar Alexa dengan ketus.

"Apa? Mau pundung gitu?!" Serobot daddy dengan nada jail.

"Hah, anak ganteng seperti saya mana mungkin bisa pundung~" Ujar Alexa dengan memasang wajah angkuh.

"Ganteng pala lo ganteng!" Timpal Novita yang sudah berjalan menuju ruang makan, mereka pun menyusul dengan Alexa yang mulai menjawab Novita, dan terjadi lah perdebatan unfaedah.

*****

3 BROTHERS (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang