⚔️Chap 18⚔️

111 8 2
                                    

Vote dulu yuk biar gak lupa🥰

Seminggu setelah pulang dari rumah sakit, Alexa sudah bisa beraktivitas dengan sempurna. Pekerjaan menumpuk membuat dia sering kali lembur bahkan tak pulang, Mia yang di tinggalkan oleh sang nona dengan berkas menumpuk hampir stress rasanya. Baiknya Alexa memberikan Mia waktu untuk berlibur di negara Hangul.

Alexa dengar Mia ingin melihat konser para Idol yang dia idam-idamkan itu. Namun dia takut tak mendapatkan izin dari Alexa, mengetahui bagaimana disiplin nya Alexa dalam hal bekerja.

Mia akui nonanya ini memang seperti orang pemalas di luarannya, tapi bagi orang yang paham Alexa pasti tidak akan berfikiran seperti itu. Alexa ini adalah orang yang sangat sibuk, setiap hari jadwalnya selalu padat. Namun dengan pintarnya Alexa membuat itu terlihat santai, sehingga ia seperti orang pemalas.

Dan Mia pun banyak bersyukur karena memiliki atasan seperti Alexa, dia royal pada karyawan yang patuh dan tunduk atas aturan-aturan yang berlaku. Dan saat ini Mia dengan riang gembira mengepak pakaiannya untuk pergi menuju negara para suami halunya.

Dia melihat ponselnya yang bergetar, di sana tertera ada pesan masuk dari Alexa.

Nona Alexa
Kau akan berangkat bersama Jef

Mia mendengus prustasi, ayolah ia malas kalo haru bersama Jef!

Anda
Nona, saya bisa berangkat sendiri kok:)

Nona Alexa
Kantor cabang, dia akan mengurus itu.

Mia di buat lesu, ia pikir Alexa memerintahkan Jef untuk menjaganya. Tapi ternyata? Huwaaaa ternyata hanya angan saja bisa di perhatikan nonanya itu!

Anda
Baik nona, saya akan menunggunya di bandara ABCD internasional.

Anda
Nona jangan lupa jaga kesehatan, saya hanya sebentar di sana. Jangan rindu okey;)

Nona Alexa
Hm. Bersenang-senang lah.

Mia dan Alexa tidak sekaku itu kawan, Mia sudah Alexa anggap seperti temannya sendiri. Ya walau sikap dingin Alexa tidak bisa hilang tapi ini yang membuat Mia betah bekerja untuk Alexa.

*****

Sedangakan di lain sisi....

Bruk!

"Selesaikan." Dingin Novita pada tangan kanannya.

"Nona, bukankah ini telah di selesaikan?" Heran Mef saat melihat tumpukan kertas.

Novita hanya melirik Mef sekilas. Mef menghela nafasnya, pasti ada yang tidak beres. Pikirnya dengan tangan yang sibuk membuka berkas-berkas itu.

Novita kembali ke ruangannya, saat ini dia bukan sedang di kantor, melainkan markasnya. Ada sedikit masalah yang mengganggu pikirannya dan ini harus cepat terselesaikan.

Menyambar ponsel yang tergeletak di depan mata, dia mencoba menghubungi seseorang.

Tersambung, telfon nya di angkat pada dering ke tiga.

"Hallo?" Sapa suara di sebrang sana.

"Hm" Jawab Novita.

"Wah wah, ada apa nih tumben sekali?" Tanya orang di sebrang sana sedikit terkejut mengetahui siapa yang menghubungi nya.

3 BROTHERS (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang