Happy reading...
Kamar yang didominasi warna pastel itu terlihat sangat indah, dengan beberapa foto dan barang-barang yang tersusun rapi. Siapa pun yang akan masuk ke kamar itu bisa dipastikan jika suasana kamarnya membuat tenang hingga tak rela untuk ditinggalkan. Sang pemilik kamar pun tak ingin jika kamarnya terlihat kotor sedikit pun, akan selalu ia amati kotoran yang hinggap.
Clara sedang mengeringkan rambutnya sambil menghadap meja rias, dia sempat terkena gerimis saat tadi di perjalanan pulang bersama Evan. Ada perasaan bahagia namun juga khawatir akan kondisi Anagata yang sedang bersama Mahesa. Clara hanya berharap sahabatnya itu pulang ke rumah dengan kondisi hati yang baik-baik saja. Tetapi akan Clara tanyakan langsung esok hari di sekolah.
Clara juga teringat akan ucapan Evan kepadanya, apakah benar Mahesa akan menjelaskan dan memperbaiki semuanya dengan Anagata? Entah mengapa Clara tidak yakin, ia masih was-was akan perlakuan Mahesa terhadap sahabatnya. Tiba-tiba saja Clara teringat akan little gift yang Evan berikan padanya, dengan cepat ia mengambilnya di sofa yang ada di kamarnya lalu membuka gift tersebut.
Matanya berbinar kala melihat sesuatu yang menarik untuknya. Terlihat ada beberapa aksesoris yang sangat cantik dan akan lebih cantik lagi jika dipakai Clara. Sial, Evan tahu apa kesukaan wanita itu. Kemudian Clara mencoba untuk memakainya beberapa lalu dia kembali menghadap cermin, ‘cantik juga gue, hahaha'. Imbuhnya dalam hati.
Clara memutuskan untuk mengambil beberapa potret dirinya yang sedang memakai aksesoris dari Evan, lalu setelahnya dia kembali tersenyum sendiri. Setelah beberapa potret diambil olehnya, Clara kini membuka aplikasi chattingnya untuk menghubungi Evan. Tetapi siapa sangka jika Evan telah lebih dulu mengirimnya pesan.Evan✨(Online)
“Hallo”
“Gimana sama hadiahnya?.”“Hehe suka kok, thanks yaa❤️.”
“Jangan lupa dipakai yaa..”
“Siap Kapten ).”Begitulah kira-kira isi percakapan dari dua orang yang sedang termabuk api asmara, rasa-rasanya dunia hanya miliki berdua. Hingga Clara tidak sadar jika sedari tadi seseorang masuk ke kamarnya dan sudah duduk di sampingnya.
“Ekhem!, senyum-senyum sendiri aje nih. Ajak gue juga dong” ucap seseorang yang sedari tadi kedatangannya tidak diketahui oleh sang pemilik kamar. Seseorang itu mencondongkan wajahnya ke layar handphone Clara untuk mengetahui nama siapa yang sedang mengirimi Clara sebuah pesan.
“Wuihh siapa tuh, e...-“
Dengan cepat Clara langsung mematikan handphonenya karena tidak ingin makhluk yang sedang bersamanya kini tahu bahwa dia sedang dekat dengan seseorang. Dengan gugup Clara menjawab, “E-enggak bukan siapa-siapa kok.”
“Huuuh dasar pelit.” Gadis itu seketika bangkit dari duduknya, kini fokusnya beralih pada papper bag lalu dia mengambil papper bag itu.
“Waw ini apa cla??, Dapet dari cowok Lo ya? Atau apa?.”
Clara hanya memutar bola matanya malas menanggapi pertanyaan dari gadis itu lalu dengan cepat mengambil papper bag nya. Karenanya gadis itu mendengus tak suka kepada Clara.
Arabella Bethara, nama yang cantik. Namun siapa sangka manusia yang memiliki nama ini selalu bertingkah absurd dan memiliki notabe pecicilan, bahkan sering kali Clara harus berbicara dengan nada tinggi agar Bella diam dari tingkah lakunya.
“Eh Nanat kabarnya gimana?.”
“Baik baik-baik aja kok, kenapa?.”
“Eee gapapa, dia masih sama Mahesa?.” Entah kenapa Bella menyebut nama Mahesa dengan hati-hati sekali seolah memang tahu ada badai yang sempat singgah pada Mahesa dan Anagata.
“Udah enggak.” Clara menjawabnya dengan datar, sebenarnya dia masih tidak rela karena meninggalkan Anagata tadi. Tapi dia berharap semoga saja yang dikatakan Evan memang benar adanya. Bella hanya menganggukkan kepala tanda bahwa perempuan itu paham, dia cukup merindukan Anagata dan tidak sabar ingin berangkat ke sekolah esok hari. Di mana sekolah itu akan menjadi sekolah barunya dan semoga saja dia betah karena sahabatnya pun ada di sekolah yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still The Same[Revisi]
Teen Fictionpinned⚠️: Judul Awal (Anagata) Ssst! This is my first story! . . . . Anagata, kerap di sapa "Nanat" oleh orang terdekat nya. Sikap cuek dan tidak peduli menjadikan ia sedikit memiliki teman, hanya ada beberapa orang saja yang ia rasa tulus padanya d...