CHAPTER 36

12 5 0
                                    


Happy reading guyssss....

----

Anagata saat ini sudah berada di kelasnya, kedatangan dirinya lagi-lagi mengundang tatapan bertanya dari teman kelasnya yang sebagian masih stay ada disana. Anagata tidak peduli pada tatapan bertanya yang dilayangkan penghuni kelasnya, ia hanya ingin beristirahat di kursinya saat ini.

Perempuan itu melihat tempat duduknya yang sepi, hanya ada tas Clara dan satu buku catatan di atas meja. Sepertinya Clara pergi ke kantin, Anagata pun mendudukkan tubuhnya di kursi itu.

Ia melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, pukul 10.20 saat ini. Sebentar lagi bel masuk akan terdengar, Anagata memilih untuk membuka handphone nya dan segera menyalakan jaringan internet lalu tidak lama muncul beberapa notifikasi dari sana.

Mbah nelpon? ada apa?. Keningnya berkerut karena ada beberapa notifikasi panggilan telepon yang tidak terjawab dari Mbahnya.

Anagata memutuskan untuk mengirim pesan untuk menanyakan kenapa Mbahnya menelpon.


Mbah Putri
Last seen, today 09.00 A.M

Anagata
mbah..ada apa? Maaf ga aku angkat tadi



Setelah mengirim pesan singkat, Anagata kembali menaruh hp nya di meja. Ia sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal, Anagata jadi tidak mengerti mengapa ia terkesan seperti anak nakal saat ini.

Sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Anagata ia akan telat dan berakhir dengan hukuman seperti sekarang. Anagata mengingat kejadian memalukan tadi pagi dimana dirinya dihukum dan harus berdiri di tengah lapangan, rasanya sangat menggelikan sekali ketika ia menyadari itu sangatlah buruk.

"Ck, ko bisa si gua jadi kaya gini?." Tanya Anagata pada dirinya sendiri.

Ia menghembuskan nafas lalu tersenyum. "

Natt, pokonya Lo gabole telat lagi, gabaik, Lo harus bangun lebih pagi lagi, harus".

Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Seketika Anagata mengingat bahwa Clara sedari tadi belum datang ke kelas, apakah perempuan itu akan makan di kantin? Di tengah merenungnya Anagata kembali sadar karena dering di handphone nya.



Mbah Putri
Online


Mbah.. ada apa? Maaf ga aku angkat tadi


Ndak apa-apa, Mbah cuma mau mengabari kalau Mbah dan bude-mu masih belum bisa pulang.
Kamu Ndak papa toh?

Gapapa Ko Mbah.

Anagata terdiam setelah membaca pesan itu, tidak masalah jika Mbahnya belum bisa pulang tetapi apa yang membuat urusan itu sangat penting sekali sampai-sampai Mbahnya tidak bisa untuk pulang cepat ke rumah.

Perempuan itu sedikit menaruh kasar handphone di meja membuat suara dari handphone yang menghantam meja sangat jelas sekali terdengar.

Raut wajahnya sudah tidak bisa lagi ia sembunyikan, Anagata tidak tahu mengapa ia selalu merasa tidak suka jika Mbahnya masih mengurusin pekerjaan Almarhum orang tuanya dahulu.

Still The Same[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang