"Apa yang akan kau lakukan dengan itu? Maksudku, apakah kau akan menyimpannya untuk dirimu sendiri, atau merencanakan sesuatu?" Kim Dokja menatap Yeong Dal Mi dengan penasaran.
Kim Dokja terlihat sangat penasaran, apa yang ada dalam pikiran wanita seperti Yeong Dal Mi ini?
Apakah dia merencanakan sesuatu yang baik? Ataukah buruk?
***
Yeong Dal Mi sama sekali belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan dari mulut Kim Dokja. Dan tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang kedengaran berat sedang melangkah begitu cepat dari arah belakang Yeong Dal Mi.
Semua mata tertuju kepada sang pria yang berjalan dengan cepat tersebut menuju ke arah Yeong Dal Mi.
Sedangkan Yeong Dal Mi hanya terdiam. Terlihat sedang berpikir sebelum tengah menyadari sesuatu...
"Jangan-jangan...?" Batinnya kini penuh konflik dengan isi kepalanya, namun disaat yang bersamaan perlahan merasa takut.
Belum sempat ia menengok ke belakang guna memuaskan rasa penasarannya, Yeong Dal Mi dikejutkan dengan tepukan pada belakang bahunya. Dan tepukan itu seolah memaksanya untuk menoleh ke belakang.
Dengan kesal, Yeong Dal Mi membalikkan badannya ke belakang dan melihat siapa yang menepuk bahunya.
Benar saja.
"Yoo Joonghyuk."
"Yoo Joonghyuk?!"
Kata Yeong Dal Mi datar, dan Kim Dokja yang menyebut nama Yoo Joonghyuk dengan terkejut. Mereka mengatakannya disaat yang bersamaan.
"Bagaimana kau bisa hidup disini... Yeong Dal Mi?!" Kata Yoo Joonghyuk, kini tatapan Yoo Joonghyuk menjadi lebih serius, intonasi bicaranya lebih menekan dan garang.
Kali ini, tatapan matanya jelas terlihat lebih tajam dari awal pertemuannya dengan Yeong Dal Mi.
Mata Yoo Joonghyuk terlihat menusuk lurus ke arah pupil hitam legam milik Yeong Dal Mi, namun reaksi Yeong Dal Mi malah berbanding terbalik dengan apa yang Yoo Joonghyuk harapkan, Yeong Dal Mi dengan dengan enteng berkata, "Aku mungkin banyak 'membaca' situasi, Pro-gamer Joonghyuk~"
Kalimat Yeong Dal Mi yang membuat orang yang mendengarnya kebingungan, kecuali Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk... yang mengetahui tentang sesuatu lebih dalam lagi.
Detak jantung Kim Dokja sekarang berdetak lebih cepat dan dia menatap Yeong Dal Mi dengan curiga.
[Anda sekarang sedang berada si situasi yang mencekam, segera pilih salah satu opsi pemecah masalah paling rasional di otak Anda.]
[Jangan bertindak bodoh tetapi jangan juga bertindak gegabah hanya karena Yoo Joonghyuk menganggap Anda, ikuti apa kata pikiranmu, tetapi juga hatimu!]
- Tertanda, Sistem.Yeong Dal Mi menelan ludahnya sendiri begitu melihat notifikasi itu, dan merasa agak bingung dengan apa yang dikatakan oleh sistem. Tetapi, Yeong Dal Mi kemudian menyimpulkan sebuah jawaban dari pikirannya; bagaimana cara agar tidak dicurigai sebagai 'prophet' atau entitas yang tiba-tiba masuk server karena kendala, dan dia tidak dikucilkan karena dicurigai.
Dia harus mengendalikan situasi ini dengan baik.
Kim Dokja berpikir kalau hanya dialah yang tahu masa depan dunia ini, namun ternyata tidak. Dia salah.
"Apa dia tahu lebih jauh? Tidak mungkin!" Batin Kim Dokja yang sedang memiliki kontra internal dengan pikirannya sendiri, berusaha menepis seluruh pikiran negatifnya.
Kim Dokja melihat ke arah Yeong Dal Mi, memincingkan mata. Sebelum dia menggenggam tangan Yeong Dal Mi erat.
Yeong Dal Mi agak terkejut ketika Kim Dokja mulai meremas tangannya, namun disisi lain wajahnya memerah seketika.
"Sial."
Yoo Joonghyuk yang melihat itu mengkerutkan kening dan berkata, "Kau... ah, tidak." Yoo Joonghyuk mendekat ke arah Yeong Dal Mi dan menarik dagunya dengan kasar.
"Apakah kalian berdua... Prophet?" Tanya Yoo Joonghyuk sambil mengernyitkan dahi, tatapan matanya sangat dingin. Sampai-sampai bisa membuat siapa saja yang melihatnya langsung mati; jika hanya dengan sebuah tatapan bisa membunuh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐑𝐍 𝐓𝐎 𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄. ᴷⁱᵐ ᴰᵒᵏʲᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳ
Fanfiction"𝘚𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶. 𝘋𝘰𝘬𝘫𝘢." ༺。° .ᘛ𓆩𔘓𓆪ᘚ. ° 。༻ Dia, sang pembaca, tidak ingin Kim Dokja terjatuh dalam koma seperti pada novel yang dibac...