Yoo Joonghyuk menghela nafas, tatapan matanya masih sama dinginnya.
Nmun ia akhirnya mengatakan, "Jangan lakukan kesalahan yang sama, Shin Yoosung." Katanya dengan nada dingin pada Shin Yoosung.
"Aku tidak akan membunuhmu pada regresi kali ini; hanya karena aku ingin Dal Mi mati dengan tenang. Tidak lebih." Ucap Yoo Joonghyuk tanpa memperlihatkan emosi sebelum ia meninggalkan Shin Yoosung dan yang lainnya.
***
Ap yh bejir, maaf udah ngeghosting SJSJSJJS. Sibuk banget asliii ih
Maaf kalau ada yang typo mohon dikoreksi, ANDDHappy reading, readers. xX♡
***Setelah memenangkan pertarungan yang melelahkan nan mendebarkan- sampai memakan banyak korban, tak terkecuali Yeong Dal Mi, yang menjadi salah satu korban- mereka pun berniat merayakan kemenangan tersebut dengan acara minum-minum Soju, tanpa ada Yeong Dal Mi.
Namun, disisi lain mereka juga merasa sangat kehilangan sesosok gadis ramah, pemarah namun pengertian.
Ada yang kurang.
Acara minum-minum itu tak terlihat seperti 'perayaan,' yang biasanya identik dengan kebahagian. Memang benar jikalau mereka berhasil menempuh skenario sampai saat ini, akan tetapi tetap saja- seperti ada yang hilang.
Sekarang, tidak ada lagi yang akan memarahi Lee Jihye jika dia mengusili para preman bajingan itu, tidak ada lagi yang akan tersenyum seraya berkata; "Gilyoung, Yoosung! Kalian hebat!"
"Huft." Yoo Sangah melirik ke arah Kim Dokja sekilas sebelum kembali menuangkan sebotol Soju ke dalam gelas plastik putih.
Lee Jihye, Jung Heewon, Lee Hyunsung dan anak-anak sudah tertidur pulas di tenda masing-masing. Lee Jihye membuat kekacauan karena mabuk terlalu berat, dia membual dan terus membual. Bahkan sampai hampir menghancurkan tenda yang mereka telah rakit dengan susah payah. Jadi, Jung Heewon dan Lee Hyunsung yang kelelahan selepas menghadapi disaster, ditambah lagi dengan Lee Jihye, memutuskan untuk istirahat lebih awal setelah melihat Lee Jihye tertidur kelelahan karena mabuk berat.
Kini hanya tersisa duo Yoo; Yoo Joonghyuk, Yoo Sangah dan Kim Dokja yang berada di dekat perapian guna menghangatkan badan mereka.
"Apa suhumu sudah pulih, Dokja?" Yoo Sangah bertanya.
"Api mungkin bisa memulihkan suhu badanku yang dingin, tetapi tak bisa memulihkan hatiku." Kim Dokja lagi-lagi menghela nafas, meminum Soju dengan brutal.
Pria itu tidak pernah menjadi semenyedihkan ini sebelumnya.
"Kau sangat menyedihkan, tidak ada gunanya terus menangisi gadis itu." Yoo Joonghyuk menepuk pundaknya.
"Kau tidak tahu rasanya, dasar ikan mola-mola!" Yang ditepuk pundaknya malah menepisnya, mengubur mukanya sendiri ke dalam telapak tangannya.
Ini adalah kali pertama seorang regressor Yoo Joonghyuk melihat rekannya seperti ini.
Dia bisa merasakan rasanya kehilangan, sebab dia sudah banyak kehilangan. Terutama kekasihnya, Lee Seolhwa.
"Rasanya... sakit." Yoo Joonghyuk mengakui, menatap ke arah lain.
Malam ini terasa lebih sunyi dan hampa dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya.
Cahaya bulan malam ini terasa berbeda, bintang-bintang lebih sedikit yang muncul. Bukan sebab mendung, mungkin sebab langit turut berduka cita.
"Memang, ini adalah salah satu resiko mengharapkan seorang manusia biasa. Jangan pernah berharap pada manusia, Dokja." Yoo Joonghyuk berhenti sejenak, menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐑𝐍 𝐓𝐎 𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄. ᴷⁱᵐ ᴰᵒᵏʲᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳ
Fanfiction"𝘚𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶. 𝘋𝘰𝘬𝘫𝘢." ༺。° .ᘛ𓆩𔘓𓆪ᘚ. ° 。༻ Dia, sang pembaca, tidak ingin Kim Dokja terjatuh dalam koma seperti pada novel yang dibac...