Sekarang Yoo Joonghyuk terlibat benar-benar pergi dari hadapan Yeong Dal Mi juga Kim Dokja.
Pergi entah kemana, yang ia tahu adalah Yoo Joonghyuk akan pergi sangat jauh. Dan kalau memungkinkan, suatu hari nanti dia akan bertemu dengan Yoo Joonghyuk.
Pasti.
***
First of all before reading, maaf kalau banyak typo dan ngga jelas. Soalnya otakku lagi soak banget wkwkwk. Intinya selamat membaca readers-nim!
***Yeong Dal Mi menghela nafasnya dalam-dalam dan menatap pada kantung makanan yang dibawanya, dan berkata kalau dia akan membagikan makanannya kepada orang yang selamat di stasiun Geumho.
Para orang selamat yang mendengar itu nampak senang, mereka yang mendengar perkataan Yeong Dal Mi alhasil segera mengerumuni Yeong Dal Mi bak semut kelaparan yang telah melihat gula di depannya.
Saat mereka telah berada persis di depan Yeong Dal Mi lalu mengerumuninya. Dia tersenyum lebar yang terlihat licik kemudian ia menempatkan tangannya pada pinggang ramping miliknya, "Namun, dengan satu syarat!" Yeong Dal Mi terkekeh, sambil menenteng beberapa makanan.
"Apa itu?! Katakan padaku, aku punya check banyak uang dalam bank milikku!" Ucap salah satu orang yang selamat dengan agresif.
Reaksi dari orang-orang membuat Yeong Dal Mi semakin bersemangat.
"Kalian harus membayarku, dengan mata uang yang ada di dunia ini sekarang, bukan dengan mata uang yang ada di dunia kita, sebelumnya." Yeong Dal Mi berkata dengan senyuman liciknya, lalu mengedipkan matanya dan terkekeh sedikit.
Beberapa orang yang mengerumuni Yeong Dal Mi tiba-tiba saja menjauh lalu mereka terlihat memikirkan sesuatu sebelum pada akhirnya bubar juga, memutuskan untuk kembali ke tempatnya masing-masing. Beberapa orang ada yang mengeluh, akan tetapi Yeong Dal Mi hanya diam ketika mendengar keluhan tersebut. Salah satu dari mereka terlihat ada yang memprotes kepada Yeong Dal Mi, kali ini lebih agresif. Akan tetapi Yeong Dal Mi tetap tidak menggubrisnya, dia hanya menguap karena bosan mendengar beberapa cemohan dari orang yang sama, yang kemudian diulang terus menerus.
Waktu berlalu begitu cepat dan kini telah memasuki sore hari. Selama setengah hari itu Yeong Dal Mi masih setia membawa kantung plastik besar berisikan makanan bersamanya tanpa bosan, karena disini masih tak ada orang yang dapat dipercaya. Sekali pun, Yeong Dal Mi tidak yakin dengan Kim Dokja.
Setelah gadis bersurai hitam pendek wolfcut itu puas berkeliling untuk melihat stasiun Geumho, dia melangkahkan kakinya menuju Kim Dokja yang sedang terduduk merenung di dekat tangga, Kim Dokja menatap ke arah ponselnya dan terlihat sedang membaca sesuatu dengan tekun.
Yeong Dal Mi lalu membuka kantung hitam besar berisikan makanan, yang selalu dibawanya kemana-mana. Yeong Dal Mi mengambil tiga batang cokelat, beberapa cemilan dan susu kotak.
Yeong Dal Mi meraih tangan Kim Dokja, dan memegang tangan besar pria tersebut lalu mengambil beberapa makanan untuk diberikan padanya.
Kim Dokja sontak membelalakkan mata
Kim Dokja merasa sangat kebingungan saat dia melihat Yeong Dal Mi mulai mendekatinya dan tiba-tiba saja mengeluarkan beberapa makanan lalu memberikan semua itu padanya, Kim Dokja bahkan tidak berekspektasi Yeong Dal Mi akan memberikan semua itu kepadanya.
"Ini untukmu dan lainnya. Jangan bagikan pada siapa pun, kecuali orang yang dekat denganmu." Yeong Dal Mi berkata dengan pelan, melihat sekitar untuk memastikan tak ada orang yang melihat aksinya, lalu segera membalikkan badan.
Kim Dokja terlihat sangat kebingungan, namun agak tersipu malu. Dia pun makin bertanya-tanya... apa yang dipikirkan oleh gadis aneh juga misterius ini?
Saat Yeong Dal Mi ingin pergi, Kim Dokja tetap terlihat kebingungan, namun, dia kemudian meraih tangan gadis tersebut.
"Tunggu!"
Dia buru-buru menghampiri Yeong Dal Mi, menatap lurus mata sendu dan alis hitam pekat tipis milik Yeong Dal Mi yang mengintimidasi.
"...Apa motivasimu untuk berbuat sebaik ini padaku, Yeong Dal Mi? Sebenarnya, siapa kau? Jujur." Kim Dokja menatap matanya dengan sangat serius, sampai-sampai alisnya agak mengkerut.
Yeong Dal Mi kebingungan untuk menjawab apa, tetapi dia sulit untuk mengekspresikan perasaannya lewat kata-kata.
Dia akhirnya memilih untuk memendam kata-kata yang akan dia lontarkan, dan menghela nafas. "Eh? Mohon lepaskan aku, Dokja."
Yeong Dal Mi berkata dengan ramah, tetapi Kim Dokja membalasnya dengan nada serius dan agak menaikkan suaranya. Membuat Yeong Dal Mi langsung kehilangan sifat ramahnya.
"Aku takkan melepaskanmu, jawab pertanyaanku dulu! Asal-usulmu tidak jelas, kau tiba-tiba muncul pada tengah skenario dan sekarang kau bersikap baik setelah menolak Yoo Joonghyuk." Sambil terus mencengkeram pergelangan Yeong Dal Mi, terlihat kalau dia sedikit bergetar.
Kalau tidak karena salah satu skill milik Kim Dokja, mungkin kini dia sudah bergetar dengan sangat hebat.
"Sebenarnya orang macam apa kau, Yeong Dal Mi...? Kau nampak tahu terlalu banyak, tetapi begitu..." Dia menggantung kalimatnya, dan mendekatkan wajahnya pada Yeong Dal Mi sampai-sampai Yeong Dal Mi bisa merasakan nafas hangat Kim Dokja menghembus, "Lugu." Akhir kata Kim Dokja, membuat Yeong Dal Mi mengalihkan pandangannya dengan gugup.
Kim Dokja tetap kekeh untuk menanyai pertanyaan yang sama pada Yeong Dal Mi guna memuaskan rasa penasarannya.
Beberapa konstelasi terlihat berdebar karena perdebatan kecil antara Kim Dokja dan Yeong Dal Mi, dan mulai menggeship-kan mereka berdua karena dirasa akan menjadi pasangan yang cocok. Mereka bertanya-tanya apakah hubungan mereka akan terlihat manis juga pahit.
"Lepas, kau membuatku risih. Nanti juga kau akan tahu dengan sendiri." Dengan mudah Yeong Dal Mi melepas paksa cengkeraman kuat Kim Dokja dengan sekali hempasan.
Hati kecil Yeong Dal Mi agak khawatir diiringi rasa bersalah saat melihat Kim Dokja tengah terkejut, hati kecilnya merasa tidak tega. Tetapi sang gadis memilih untuk memuaskan egonya sendiri dan berjalan menjauh, meninggalkan Kim Dokja yang terpaku memegang beberapa makanan yang diberikan olehnya.
Para konstelasi-konstelasi besar sekarang terheran dengan apa yang barusan dikatakan Yeong Dal Mi. Mereka tak menyangka jika Yeong Dal Mi akan berkata hal yang akan menyakiti hati Kim Dokja, mereka kira si gadis penuh rencana tak terkira itu takkan mengatakan hal seperti itu.
Tetapi, justru itu yang membuat para konstelasi tertarik kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐑𝐍 𝐓𝐎 𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄. ᴷⁱᵐ ᴰᵒᵏʲᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳ
Fanfiction"𝘚𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶. 𝘋𝘰𝘬𝘫𝘢." ༺。° .ᘛ𓆩𔘓𓆪ᘚ. ° 。༻ Dia, sang pembaca, tidak ingin Kim Dokja terjatuh dalam koma seperti pada novel yang dibac...