Chapter 5 - My Companion?

730 152 19
                                    

"Sial."

Yoo Joonghyuk yang melihat itu mengkerutkan kening dan berkata, "Kau... ah, tidak." Yoo Joonghyuk mendekat ke arah Yeong Dal Mi dan menarik dagunya dengan kasar.

"Apakah kalian berdua... Prophet?" Tanya Yoo Joonghyuk sambil mengernyitkan dahi, tatapan matanya sangat dingin. Sampai-sampai bisa membuat siapa saja yang melihatnya langsung mati; jika hanya dengan sebuah tatapan bisa membunuh seseorang.

***

Yeong Dal Mi sedikit berjingkat kaget karena merinding melihat tatapan Yoo Joonghyuk, tetapi kemudian dia terkekeh dan menatap Yoo Joonghyuk dengan tatapan licik.

"Kau sungguh ingin tahu mengapa aku masih bisa hidup? Dan apakah kami berdua adalah Prophet, ataukah bukan?"

"Jangan buang-buang waktu, katakan padaku, cepat!" Yoo Joonghyuk semakin tidak sabaran, alhasil menarik kerah baju Yeong Dal Mi untuk mendekat.

Bibir mereka hampir bersentuhan saking dekatnya.

"Si bangsat ini..." Yeong Dal Mi membatin lalu menatap Yoo Joonghyuk dengan ekspresi kesal namun tersenyum miring.

Kim Dokja yang melihat pemandangan tersebut sontak membelalakkan mata, dan menarik Yeong Dal Mi untuk menjauh dari Yoo Joonghyuk.

Entahlah mengapa, untuk apa, dan darimana motif yang Kim Dokja dapatkan untuk melakukan hal seperti itu.

"Mungkin aku hanya beruntung, dan begitu halnya dengan Dokja." Kata Yeong Dal Mi, berusaha melepaskan genggaman Yoo Joonghyuk dari kerah bajunya.

Lagi-lagi, Yoo Joonghyuk membuatnya membatin, "Sialan satu ini nampak tidak memandang gender untuk melakukan hal kasar kepada seseorang," batin Yeong Dal Mi.

"Ya, orang biasa seperti kami mungkin akan berpengaruh nantinya hanya karena beruntung." Yeong Dal Mi melanjutkan kalimatnya, sembari terkekeh lagi. Kali ini dia benar-benar menjauhkan badannya dari Yoo Joonghyuk karena Kim Dokja menariknya sekali lagi.

Yoo Joonghyuk semakin mengernyitkan dahinya lantaran kesal dan bingung mendengar jawaban dari Yeong Dal Mi.

"Beruntung? Itu tidak masuk akal." Yoo Joonghyuk menjauhkan badannya, menatap Kim Dokja dan Yeong Dal Mi secara bergantian.

"Itu akan masuk akal, walau tidak bisa dijelaskan secara logika. Keberuntungan tidak ada batasnya, dan lagi logika manusia sudah musnah jika sudah berada didalam dunia ini." Jawab Kim Dokja yang membela Yeong Dal Mi.

Kim Dokja juga tidak ingin dirinya dianggap sebagai Prophet atau sejenisnya.

Yoo Joonghyuk yang mendengar Kim Dokja terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum miring.

Dia nampak telah membuat suatu keputusan, suatu keputusan yang membawa banyak konsekuensi. Namun sekaligus membawa banyak keuntungan baginya karena telah membuat keputusan ini.

"Yeong Dal Mi... jadilah companionku. Aku tidak akan melepaskanmu setelah ini." Kata Yoo Joonghyuk pada Yeong Dal Mi, mengulurkan tangannya pada sang gadis yang kini ia tatap dengan tatapan yang seolah mengatakan kalau dia sudah sangat yakin akan ini.

Yeong Dal Mi terkejut sesaat, begitu pula dengan Kim Dokja dan beberapa orang disana yang melihat Yoo Joonghyuk secara terang-terangan meminta Yeong Dal Mi untuk menjadi rekannya.

Mata Kim Dokja membelalak tak percaya, dia menatap Yeong Dal Mi dengan agak kesal karena selama ini Kim Dokja lah yang mengidolakan Yoo Joonghyuk. Dan orang seperti Yeong Dal Mi yang membenci Yoo Joonghyuk secepat itu bisa menjadi companionnya?!

Tetapi di sisi lain, Kim Dokja tidak ingin Yeong Dal Mi bersama Yoo Joonghyuk. Dia ingin menjadikan Yeong Dal Mi sebagai anggota company-nya duluan, karena Yeong Dal Mi pasti adalah orang kuat yang akan sangat berguna baginya.

Benar.

Dia akan memanfaatkan Yeong Dal Mi. 

Pada akhirnya, Yeong Dal Mi menghela nafas dan dengan berat. Dia menatap balik mata Yoo Joonghyuk dengan tatapan lembut, nada bicaranya kali ini tiba-tiba saja berubah memelan dan tatapannya agak sendu.

"Maaf, Yoo Joonghyuk. Aku tidak bisa." Jawab Yeong Dal Mi tegas namun juga terdengar halus. Yeong Dal Mi memegang tangan besar dan kasar miliknya, dan menutup telapak tangan Yoo Joonghyuk yang terbuka; yang sebelumnya ia ulurkan pada Yeong Dal Mi.

𝐁𝐎𝐑𝐍 𝐓𝐎 𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄. ᴷⁱᵐ ᴰᵒᵏʲᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang